Sejak diumumkan secara resmi sebagai pelatih Persib Bandung pada Selasa (27/7/2010) silam, Daniel Darko Janackovic belum juga muncul di Kota Bandung. Bahkan, untuk menyapa wartawan pun, Darko belum memberikan waktu secara khusus.
Dikabarkan Darko akan memulai sesi latihan pada 3 Agustus mendatang. Sementara waktu yang tersisa, dilakukan untuk mencari punggawa tambahan diluar 11 muka-muka lama Maung Bandung yang rencananya akan tetap dipertahankan.
Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Umuh Muchtar mengatakan, meski sudah resmi diumumkan sebagai pelatih, namun belum ada penandatanganan kontrak dengan arsitek berlisensi A UEFA tersebut. Dia menyatakan, masih menunggu keputusan konsorsium terkait hal ini. “Memang belum tandatangan kontrak, karena kita masih menunggu waktu yang tepat,” ujar Umuh.
Saat ditanya soal nilai kontrak, Umuh sendiri masih enggan membeberkannya. Pria yang juga Manajer Persib ini mengaku, besaran nilai kontrak ada di tangan konsorsium, sebagai pihak yang begitu ngebet mendatangkan eks pelatih CS Constantine di Aljazair ini. “Mungkin saat tandatangan kontrak akan diumumkan oleh konsorsium nilainya,” imbuhnya.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak internal dan eksternal PT PBB, nilai kontrak Darko dikabarkan lebih tinggi diatas pelatih Arema Indonesia Robert Rene Alberts. Seperti diketahui, pada musim 2009/2010, nilai kontrak arsitek asal Belanda di Singo Edan tersebut di kisaran Rp750 juta.
Dengan prestasi bisa membawa Arema menjadi kampiun LSI 2009/2010 dan tengah berjuang meraih double winner di Piala Indonesia 2010, dikabarkan kontraknya hanya naik sekitar 25% atau senilai Rp900 juta. Namun, nilai tersebut adalah bersih untuk sang pelatih. Sementara jika ditambah dengan kebutuhan rumah, mobil plus supier serta jasa agen, kubu Rene dikabarkan meminta total Rp1,2 miliar dan masih bisa berubah, baik turun ataupun naik.
Jika merunut pada informasi tersebut, maka kemungkinan besar nilai kontrak Darko berada di angka Rp1 miliar. Hal ini tentu agak dilematis jika merunut pada prestasi dan track record kedua pelatih asing ini.
Selama berkiprah sebagai pelatih, Darko hanya bisa membawa timnya juara satu kali, yakni pada 2001. Tapi, dari data diinternet, tidak jelas mana tim yang dibawa juara pelatih kelahiran 11 Mei 1967 ini. Berdasarkan catatan curriculum vitae (CV), pada 2001 Darko melatih OFK Belgrade-Yugoslavia dan kemudian pindah ke Radnicki Pirot-Yugoslavia musim berikutnya. Tapi, tidak ada catatan juara di dua klub tersebut.
Sementara jika melihat profil Rene, setidaknya pelatih 56 tahun tersebut berhasil meraih tiga gelar juara tim yang diasuhnya, yakni Kedah FA di Malaysia, Home United FC di Singapura dan Arema di Indonesia.
Jika berkaca pada pengalaman kedua pelatih tersebut, dan jika benar nilai kontrak Darko lebih tinggi dari Rene, sepertinya agak kurang layak jika nilai Darko harus diatas Rp1 miliar. Sepertinya, manajemen Persib harus berkaca kepada manajemen Arema. Rene saja yang prestasinya bagus, pada kali pertama hanya dikontrak Rp750 juta. Tapi sekali lagi, bola kini ditangan Persib.
Sumber: BolaIndo