Jegal Laskar Antasari!

26 July 2013
BANJARMASIN – Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2013 kian memanas mendekati akhir musim. Beberapa laga begitu berharga nilainya untuk menentukan posisi di klasemen saat finis nanti. Itu pula yang dirasakan Persib Bandung saat melawat ke Kalimantan.

Dua pertandingan di markas lawan bisa menjadi penentu sukses-tidaknya target menjadi runner up. Jumat (27/7/2013) malam, Pangeran Biru akan melakoni pertandingan panas pertamanya di tur tanah Borneo.

Berlaga di Stadion Demang Lehman Martapura, Atep dkk menjajal tuan rumah Barito Putra, sebelum nantinya singgah ke markas Persiba Balikpapan awal pecan depan. Meski berstatus tim promosi di ISL musim ini, Barito Putera tidak bisa dianggap enteng. Laskar Antasari langsung menorehkan prestasi mencengangkan pada ISL pertamanya di dekade ini.

Saat ini, tim asuhan Salahudin berhasil merangsek ke peringkat enam klasemen sementara. Dalam 29 pertandingan, mereka sukses mengumpulkan 48 poin. Torehan itu merupakan hasil dari empat belas kemenangan, enam kali seri, dan sembilan kekalahan. Laskar Antasari semakin mentereng dengan catatan tak pernah kalah di kandang sendiri.

Sementara itu, Persib yang juga belum terkalahkan di laga home, masih bertahan dalam persaingan papan atas. Usai disalip Sriwijaya FC, Pangeran Biru menempati peringkat empat setelah menyelesaikan 27 pertandingan. Sergio van Dijk dan kolega mengumpulkan 54 poin hasil dari enam belas kali menang, enam seri, dan lima kekalahan.

Statistik kedua tim membuat pertandingan malam ini diprediksi berlangsung sengit. Persib dan Barito pun sama-sama mengincar tiga poin. Namun Pangeran Biru harus mewaspadai agresivitas Laskar Antasari. Pertandingan di putaran pertama lalu cukup menjadi barometer betapa berbahayanya Barito Putera.

Ketika berlaga di Stadion Siliwangi, Bandung, Persib memang mampu memenangkan pertandingan dengan kedudukan akhir 3-2. Namun saat itu Abanda Herman dkk sempat tertinggal 1-2. Beruntung sokongan puluhan ribu Bobotoh membuat skuad Pangeran Biru tetap bekerja keras hingga laga usai, dan akhirnya menang.

Hal ini pun disadari betul oleh Pelatih Persib Djadjang 'Djanur' Nurdjaman. Menurutnya, torehan Barito Putera di ISL musim ini terbilang mencengangkan.

"Sebagai tim promosi, peringkat yang ditempati Barito Putera ya luar biasa. Senjata mereka adalah agresivitas dan kerjasama tim. Semua lini merata dan tidak bergantung pada satu pemain," ucap Djanur di Hotel Montana, Jalan Nangka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Untuk meredam permainan tuan rumah, pelatih berusia 53 tahun ini mengaku tidak akan terburu-buru menerapkan skema offensif. Para pemain diminta beradaptasi dulu di awal pertandingan.

"Kami akan lebih berhati-hati di pertandingan ini. Para pemain harus membaca permainan tuan rumah, tidak akan langsung menyerang. Dua gol mereka waktu di Bandung cukup memberi pelajaran bagi kami," tuturnya.

Persib sebenarnya diuntungkan dengan absennya Mekan Nasyrov. Gelandang sekaligus kapten tim itu terkena akumulasi kartu kuning di laga sebelumnya. Pelatih Salahudin mengakui, tanpa Mekan lini tengah tim asuhannya mengalami perbedaan. Namun dia yakin kualitas tidak akan jauh berbeda.

"Memang akan berpengaruh dengan tidak adanya dia. Apalagi saat ini kami harus berhadapan dengan tim sekelas Persib dengan banyak pemain bintang di dalamnya. Kami juga memiliki catatan kurang baik dalam beberapa laga terakhir," tutur Shalahudin.

Sebelum menjamu Persib, Barito ditahan imbang Persita Tangerang di kandang sendiri dengan skot 0-0. Sedangkan pada tour tebarunya, Laskar Antasari kalah 1-0 dari Persepam Madura United, dan imbang tanpa gol menghadapi tuan rumah Persela Lamongan.

Di pertandingan malam ini, Barito Putera dan Persib berusaha saling menghentikan. Apakah Pangeran Biru yang akan menodai rekor mulus tuan rumah di kandangnya, atau Barito Putera yang menghambat laju Persib meraih runner up.

Sumber: Okezone
By: Fikri
Read more >>

Maung Bandung Tetap Nantikan BLA

BANJARMASIN – Keinginan Persib untuk berlaga di Gelora Bandung Lautan Api memang harus tertunda. Hingga kini, belum terdapat kepastian kapan komplek olahraga level internasional itu bisa digunakan.

Karena itu, Manajer Persib Umuh Muchtar mengaku siap untuk terus mendorong rampungnya Gelora BLA. Dia berpendapat, saat ini Gelora BLA masih jauh dari layak untuk digunakan skuad Pangeran Biru. Pembangunan sarana pendukung di luar stadion yang baru dimulai, juga membuat Bobotoh harus bersabar untuk menduduki kursi di tribun venue tersebut.

“Menurut saya BLA baru sampai tahap 60% pembangunannya. Banyak hal yang masih harus dibangun, terutama akses jalan dan lahan parkir,” ucap Umuh.

Molornya penyelesaian Gelora BLA, malah membuat Umuh khawatir fasilitas yang sudah rampung mengalami penurunan kualitas. Karena itu, selain menyelesaikan pekerjaan yang belum terjamah, perusahaan pengembang Gelora BLA juga harus rutin melakukan perawatan venue yang sudah rampung.

“Beberapa pecan lalu saya sempat berkunjung, malah ada fasilitas yang harus diperbaiki lagi. Seperti lantai keramik yang terkelupas dan beberapa bagian yang retak,” ungkapnya.

Sejak lapangan sepakbola di Gelora BLA dinyatakan rampung, Bobotoh memang gencar menanyakan waktu pasti pemakaian stadion itu oleh Persib. Meski belum bisa digunakan dalam pertandingan resmi, setidaknya Sergio van Dijk dkk bisa menjadikan lapangan tersebut sebagai sarana latihan.

“Ya jangankan untuk latihan, mobil saja mau masuk ke sana kan susah. Jadi bukan kami tidak mau menggunakan lapangan itu, memang belum waktunya,” kata Umuh.

Dengan berbagai kendala yang ada, Pemerintah Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat tetap mengusahakan Gelora BLA bisa digunakan pada tahun 2014. Menanggapi hal itu, Umuh berharap tidak ada lagi keterlambatan selesainya stadion. Apalagi, target waktu yang ditetapkan pemerintah sudah beberapa kali terlewati.

“Sebenarnya kalau kondisinya masih seperti itu, saya juga merasa riskan Gelora BLA bisa digunakan dalam waktu dekat. Tapi pak Gubernur masih mengusahakan agar Persib bisa menempatinya tahun depan. Ya kita dukung saja, bagaimana pun Persib dan semua Bobotoh pastinya sudah tidak sabar menempati gelora BLA,” tuturnya.

Sumbe: Okezone
By: Fikri
Read more >>

Tony Sebut Barito Lawan Berat

BANJARMASIN – Persib Bandung akan memulai tur Kalimantan dengan bertandang ke markas Barito Putera, Jumat (27/7) malam. Sejak awal, tanah Borneo ditargetkan sebagai ajang mengamankan poin sebelum skuad Pangeran Biru sebelum terjebak dalam persaingan sulit di akhir kompetisi.

Karena itu, tiga angka penuh dari Barito Putera dan Persiba Balikpapan menjadi ambisi Atep dkk. Meski membawa ambisi besar, namun bukan berarti target itu bisa dengan mudah direalisasikan.

Malam ini saja, persaingan sengit lapangan hijau dipastikan tersaji saat Persib masuk kandang Barito Putra. Berlaga di Stadion Demang Lehman Martapura, skuad asuhan Djajang ‘Djanur’ Nurdjaman dibebani catatan mentereng keperkasaan tim tuan rumah.

Hingga pertandingan ke 29 mereka, Barito Putera tidak pernah menelan kekalahan di kandang sendiri. Karena itu, jika Persib mampu mencuri tiga poin, maka Tony Sucipto dkk sekaligus memecahkan rekor Laskar Antasari.

“Ya, Barito Putera tidak pernah kalah di kandang sendiri. Insyaallah kami bisa memecahkan rekor pertandingan mereka. Catatan itu justru menjadi motivasi untuk menjadi tim pertama yang mengalahkan Barito Putera di kandangnya,” ucap Tony.

Meski begitu, pemain bernomor punggung 16 ini menyadari, lawan yang akan dihadapinya bukan tim biasa saja. Berstatus sebagai tim promosi, Barito Putera justru mampu menjadi kuda hitam di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini.

Permainan dan hasil pertandingan yang mereka dapat pun, jauh jika dibandingkan tim promosi lain. Sebut saja Persita Tangerang yang saat ini masih berusaha keras keluar zona degradasi.

“Tour Kalimantan merupakan salah satu yang terberat bagi kami, terutama saat menghadapi Barito Putera. Mereka tim bagus, tentu kami harus bekerja keras untuk bisa mencuri poin dari kandang mereka.

Berbicara permainan calon lawannya, Tony Sucipto mengakui kualitas bomber andalan Laskar Antasari, Djibril Coulibaly. Produktivitas striker asal Mali tersebut berkontribusi besar dalam beberapa kemenangan Barito Putra. Bahkan, hingga saat ini Coulibaly masih bertahan di deretan ketiga topskorer ISL.

“Coulibali merupakan pemain bagus, produktivitasnya sudah terbukti. Tapi kami tidak boleh terpaku hanya pada satu pemain saja. Justru itu berbahaya karena bisa melahirkan celah bagi pemain lain untuk bergerak bebas,” ucap Tony.

“Seperti yang dikatakan pelatih, Pertandingan melawan Barito dan Persiba sangat penting karena menentukan langkah kami selanjutnya. Persib harus bisa meraih poin dari sini agar lebih mudah mendapat runner up,” kata pesepakbola kelahiran Surabaya ini.

Sumber: Okezone
By: Fikri
Read more >>

Selalu dengan Masakan Khas Suriah

25 July 2013

BAGI Naser Al Sebai, menjalani ibadah puasa di Indonesia adalah pengalaman pertama. Walau Indonesia berpenduduk mayoritas muslim, tetap masih agak terasa asing bagi Naser untuk berpuasa, terutama dalam soal menu makanan.
Bagi Naser dan keluarga, makanan Indonesia yang kerap didominasi manis dan pedas belum bisa sepenuhnya cocok di lidah mereka.
"Lidah kami, warga Arab, familiar dengan asam dan asin. Di sini kebanyakan pedas dan manis," kata Naser kepada Tribun saat hendak berbuka puasa di rumahnya, Minggu (21/7).
Karena belum akrab dengan menu berbuka khas Sunda, Naser pun terpaksa mengolah sendiri menu- menu berbuka puasa ala negerinya, Suriah.
Langkah pertama yang dia lakukan adalah menyiapkan tepung terigu yang sudah dibentuk menjadi bahan lapisan berbentuk bundar seperti kebab atau ada juga yang terbuat dari gandum.
Langkah berikutnya menyiapkan buah squash, bahan sup kaldu yang di Indonesia disebut kaldu ayam, berbagai bahan acar seperti mentimun, kol, dan buah-buahan sayur seperti tomat dan sebagainya. Bahan-bahan ini menjadi hidangan semacam rujak di Indonesia, tapi rasanya sangat kecut atau asam.
Naser bersama sang istri, Abeer, kemudian menyiapkan bahan kuah yang dicampur minyak zaitun. Kuah ini dimasukkan ke wadah yang sudah berisi kacang Arab dan terigu kebab tadi. Jadilah semacam kolak Arab, tapi terbuat dari kacang Arab dan terigu kebab. Rasanya tidak manis, melainkan asam.
Sementara buah squash dimasak terpisah seperti terung dibumbu kalau di Indonesia. Masakan ini disajikan bersama rujak yang dibuat tadi dan buah squash.
"Terakhir saya siapkan sup khas Suriah," kata Naser.
Naser kemudian menyajikan semua hidangan yang dimasaknya sendiri itu ke meja makan keluarga. Di sana sudah menanti istri Naser serta satu-satunya buah hati mereka, Jamal.
Begitu beduk Magrib tiba, Naser memimpin doa berbuka. Sesaat kemudian, Naser dan keluarga menyantap buah kurma sebanyak dua biji. Lalu mereka menyantap sup kaldu yang berturut-turut olahan masakan lainnya, termasuk masakan rujak ala Suriah dan buah squash.
"Inilah khas hidangan berbuka puasa ala Suriah. Tidak ada yang manis, semuanya asin dan asam. Kecuali kurma," tutur Naser.
Menurut Naser, makanan khas Arab tidak ada yang manis, apalagi pedas. Makanan pedas sangat tidak disukai oleh orang Arab.
"Di Bandung dan di Indonesia banyak masakan pedas, saya sudah mencoba beberapa seperti bala- bala dan siomay," kata Abeer.
Begitulah, Naser dan keluarga kerap menghabiskan waktu berbuka puasa dengan memasak sendiri hidangan khas Arab. Namun Naser mengakui sewaktu-waktu mereka juga jajan di luar dan makan masakan khas Bandung.
"Kadang-kadang kami makan nasi juga saat berbuka puasa, tapi jarang. Saya seringnya masak sendiri saja hidangan khas Suriah," katanya.
Kesulitannya, kata Naser, tidak semua bahan yang akan dimasaknya ada di Indonesia. Oleh sebab itu, Naser sengaja membeli atau memesan dari rekan-rekannya atau bahkan berangkat sendiri ke toko yang menyediakan bahan masakan Arab.

"Ada beberapa di Bandung toko yang menjual bahan-bahan makanan Arab. Kadang saya juga pesan ke Jakarta," ujarnya.

Sumber: Tribun
By: Khansa
Read more >>
 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger