Berlanjut Hingga ke Lamongan

30 September 2009
BLK. FACTORY,(GM)-
Persib Bandung memperpanjang kiprahnya di Liga Jatim 2009 setelah memastikan diri lolos ke babak 8 Besar, berkat dua hasil imbang yang didapatkannya. Karena babak 8 Besar akan dibagi dua grup dan dimainkan dengan sistem setengah kompetisi, Gilang Angga Kusumah dan kawan-kawan dipastikan harus bermain tiga kali lagi.

Berdasarkan informasi yang didapatkan "GM" dari pelatih penjaga gawang Anwar Sanusi, sesuai dengan undian yang telah dilakukan di awal turnamen, di babak 8 Besar, sebagai runner-up Grup D, Persib akan bergabung dengan juara Grup A, PSBI Blitar, runner-up Grup B, Persema Malang serta juara Grup C, Persela Lamongan yang akan bertindak sebagai tuan rumah.

"Pertandingan di babak 8 Besar akan dimainkan dengan sistem setengah kompetisi. Tiga pertandingan yang akan dimainkan seluruh tim dilakukan secara maraton, dari tanggal 1 hingga 3 Oktober nanti," kata Away, sapaan mantan kiper Persib ini ketika dihubungi "GM", Selasa (29/9) malam.

Dikatakan Away, semua pertandingan grup ini akan dimainkan di Stadion Surajaya Lamongan. Meski bermain di Lamongan, seluruh anggota tim Persib kemungkinan bakal tetap bertahan di Surabaya.

Dihubungi secara terpisah, Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis mengaku belum mengetahui secara persis kekuatan tiga calon lawannya itu. Karena itu, ia belum mau berkomentar soal peluang Persib lolos ke babak selanjutnya.

"Hanya saja, saya sangat mewaspadai semangat juang tim-tim yang sudah lolos ke babak 8 Besar ini," kata mantan kapten Persib dan tim nasional Indonesia ini.(B.82)**

Sumber Berita: Galamedia
By: Balad Persib
Read more >>

Penalti Gagalkan Kemenangan Persib


ANDRI GURNITA/PR
PEMAIN belakang Persib, Edi Hafid berupaya merebut bola dari kaki penyerang Persebaya, Corinus Fingkrew, pada pertandingan Piala Gubernur Jatim di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, Selasa (29/9).
BLK. FACTORY,(GM)-
Persib Bandung gagal mempertahankan keunggulan hingga pertandingan usai dan harus puas bermain imbang 1-1 dengan tuan rumah Persebaya Surabaya, pada pertandingan terakhir Grup D Liga Jatim di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Selasa (29/9) malam. Hukuman penalti pada menit 73 yang dieksekusi dengan baik oleh kapten tim Anderson Da Silva, menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Persib sempat unggul 1-0 lewat gol Cristian Gonzales pada menit 25.

Kendati kembali meraih hasil imbang, Persib tetap lolos ke babak 8 Besar sebagai runner-up Grup D dengan mengumpulkan nilai 2, mendampingi Persebaya sebagai juara grup yang mengoleksi nilai 4.

Menurut laporan pelatih kiper Anwar Sanusi yang dihubungi "GM" usai pertandingan, hukuman penalti buat Persib diberikan setelah bek sayap kiri Persib, Aji Nurpijal dinilai melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti oleh wasit Agus Winardi, usai menjatuhkan pemain Persebaya, Nugroho Mardiyanto. Tapi, kata Away, sapaan akrabnya, keputusan wasit itu sangat meragukan.

"Malahan, kita menilai penalti itu sebagai sebuah 'pemberian' wasit. Sebenarnya, sepanjang pertandingan wasit memimpin sangat baik. Yang meragukan kita hanya hukuman penalti buat Persib, sebab kami menilai Aji tidak melakukan pelanggaran," kata mantan kiper Persib itu.

Dikatakan Away, berbeda dengan laga pertama melawan Deltras, kali ini pelatih Jaya Hartono menurunkan starter Cecep Supriyatna (kiper), Wildansyah, Edi Hafid Murtado, Cristian Rene Martinez (belakang), Aji Nurpijal, Gilang Angga Kusumah (bek sayap kiri-kanan), Munadi, Cucu Hidayat, Atep (gelandang) serta duet striker Cristian Gonzales dan Airlangga. Dengan demikian, Jaya kembali memainkan pakem 3-5-2, tidak seperti ketika bermain imbang 0-0 dengan Deltras.

Ketika pertandingan memasuki menit ke-25, Persib berhasil membungkam pendukung tuan rumah dengan membuka keunggulan lewat gol Gonzales. Away mengatakan, gol itu berasal dari umpan Cucu Hidayat. Gonzales menjebol gawang Persebaya yang dikawal Denny Marsel. Keunggulan 1-0 Persib mampu dipertahankan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Persib sepertinya bakal sukses mempertahankan keunggulannya. Namun seperti dituturkan Away, pada menit 73 atau 17 menit sebelum laga usai, wasit "menghadiahkan" tendangan penalti untuk tuan rumah atas tuduhan pelanggaran yang dilakukan Aji. (B.82)**

Sumber Berita: Galamedia
By: Balad Persib
Read more >>

Bukan Lawan Enteng

LAMONGAN(SI) – Lolos ke babak 8 besar Liga Jatim adalah hal baik bagi Persib Bandung. Namun,Jaya Hartono mengaku mewaspadai Persela,calon lawan Maung Bandungsore ini.

Hari ini, genderang babak 8 besar Liga Jatim bakal ditabuh di Lamongan dan Surabaya. Mojokerto Putra akan menjajal kekuatan Persik Kediri di Grup F yang berlangsung di Stadion gelora 10 Nopember, disusul partai tuan rumah Persebaya Surabaya yang menjamu Gresik United. Sementara di Surajaya, PSBI Blitar akan menantang Persema Malang setelah Persela meladeni Persib. Fokus hari pertama babak 8 besar Liga Jatim jelas tertuju pada bigmatch antara Laskar Joko Tingkir– julukan Persela–versus Maung Bandung–julukan Persib.

Mengingat reputasi lawan, kedua kubu memilih waspada dan enggan sesumbar. Pelatih Persela Widodo C Putra memahami betul ketangguhan mental para pemain Persib meski datang sebagai tim tamu.“Seperti apa pun kondisi Persib, mereka tetap tim besar. Kami tidak boleh lengah dan tetap akan tampil dengan kekuatan penuh untuk bisa meraih kemenangan,“ katanya. Meski belum meraih kemenangan di babak penyisihan, penampilan Maung Bandung cukup mengesankan, termasuk ketika berhasil menahan imbang Persebaya 1-1.

Padahal, saat itu Persib tampil berada dalam tekanan sekitar 25.000 penonton tuan rumah yang memadati Gelora 10 Nopember. “Pertahanan Persib lebih tangguh sehingga pemain depan harus lebih kreatif,“ ujar Widodo. Di lain pihak, pelatih Persib Jaya Hartono masih trauma dengan pengalaman menyakitkan beberapa bulan lalu di Surajaya pada Liga Super 2008/2009. Kala itu, Persib dicurangi wasit sehingga dipermalukan Persitara Jakarta Utara 1-4. Jaya pun berharap kepemimpinan wasit di Surajaya bisa profesional.

Apalagi, pada laga perdana melawan Deltras Sidoarjo, Persib sempat dirugikan dengan hadiah kartu merah yang diberikan kepada Hilton Moreira. “Kepemimpinan wasit yang tidak fair membuat kami kecewa dan trauma. Semoga tidak terulang,” ungkap Jaya. Mantan arsitek Persik Kediri dan Deltras ini juga menginginkan anak asuhnya mampu mengulang permainan cantik saat menahan imbang Persebaya Surabaya,Selasa (29/9).

Jaya menjamin teknik permainan anak asuhnya akan mencapai titik maksimal jika perangkat pertandingan menjalankan aturan sepenuhnya.“Sederhana saja,jika lawan main teknik dan tidak diuntungkan wasit, saya yakin skuad kami pasti maksimal,” tandasnya. Seluruh punggawa Persib diakui dalam kondisi siap diturunkan.

Hilton yang kembali merumput akan diplot bersama dua penyerang lain, Airlangga Sutjipto dan Cristian Gonzales di lini depan. Jaya memang tengah mematangkan skema formasi 3-4-3. (rachmad tomy/raka zaipul)

Sumber Berita: SINDO
By: Balad Persib
Read more >>

Persebaya vs Persib Imbang 1-1

29 September 2009

SURABAYA, KOMPAS.com - Pertarungan dua klub bersejarah antara Persebaya Surabaya menjamu Persib Bandung dalam laga penyisihan Grup D Liga Jawa Timur d i Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Selasa (29/9) malam berakhir imbang dengan skor 1-1 (0-1). Hasil damai ini sekaligus menunjukkan kerukunan suporter Persebaya, Bonek, dan suporter Persib, Viking, sepanjang laga ini.

Gol Persib dicetak Cristian Gonzales pada menit ke-26, sedangkan Persebaya membalas lewat Anderson da Silva pada menit ke-72 yang dilesakkan dari kotak penalti.

Ribuan Bonek yang menghijaukan stadion bernyanyi Bonek Viking satu hati di sela-sela pertandingan. Kedua suporter ini juga tampil kompak sepanjang pertandingan. Meskipun Liga Jatim hanya sebuah turnamen pra-kompetisi, kedua tim turun dengan skuad lengkapnya. Namun beberapa pemain dari kedua klub absen karena dipanggil latihan timnas U-23.

Persebaya langsung menekan penuh sejak menit pertama. Dengan tempo cepat dan keras, tusukan dari sayap kiri yang digalang Mat Halil dan Supriyono berkali-kali hampir mengoyak gawang Persib yang dikawal Cecep Supriatna. Namun lini depan yang diisi Josh Maguire dan Korinus Fingkrew masih terlalu gagap menyambut umpan sehingga eksekusi ke gawang lawan masih lemah.

Sebetulnya Persebaya menguasai pertandingan selama 45 menit pertama, namun penyelesaian di bibir gawang selalu buruk. Saking terlalu asik menyerang, tim besutan Danurwindo ini keteteran ketika menghadapi skema serangan balik Persib. Pada menit ke-26 justru gawang Persebaya yang koyak oleh tendangan keras Cristian Gonzales yang menyambut umpan Gilang Angga Kusuma.

"Anak-anak semua turun menyerang sebetulnya bagus, tapi mereka justru lengah ketika diserang balik. Persib sekalinya menyerang langsung gol," kata Danurwindo seusai laga.

Danurwindo juga abai pada lemahnya kawalan bek Nugroho Mardiyanto yang kerap melonggarkan pertahanan. Kelemahan ini dimanfaatkan oleh pasukan Maung Bandung untuk menyerang dari sisi kanan. Di babak kedua, pelatih Persib Jaya Hartono memasukkan Budi Sudarsono untuk menggantikan Cucu Hidayat pada menit ke-69.

Masuknya Budi membuat lini depan Persib dipersenjatai tiga striker yang makin sering mengancam gawang Persebaya. Meski demikian, Dewi Fortuna masih bersama Persebaya sehingga tendangan-tendangan keras trisula Persib masih mampu ditangkal kiper Deny Marcel.

Hasil imbang ini diapresiasi Jaya. Permainannya sangat menarik, wasit juga adil. Namun untuk tim saya, masih kurang ada playmaker yang memimpin lapangan tengah, kata Jaya.

Absennya Eka Ramdhani yang ditarik membela tim merah putih cukup berpengaruh pada koordinasi aliran bola dari lini belakang ke depan. Menurut Jaya, Eka selama ini diplot untuk menjadi pengatur serang di lini tengah.

Dengan hasil ini Persebaya keluar sebagai juara Grup D dengan catatan satu kali menang dan satu kali imbang. Sementara itu Persib menjadi runner-up grup D setelah dua kali bermain imbang.


Sumber Berita: Kompas Bola

By: Balad Persib

Read more >>

Budi Jadi Andalan Persib

SURABAYA, TRIBUN - Striker anyar Persib, Budi Sudarsono, akan menjadi andalan Jaya Hartono dalam merobek gawang Persebaya Surabaya pada lanjutan babak penyisihan Grup D Piala Gubernur Jatim 2009 di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, malam nanti.

Persib cukup menahan imbang atau cukup kalah 0-1 dari Persebaya untuk lolos ke babak perempatfinal karena pada partai keduanya, Deltras menyerah dari tangan Persebaya dengan skor 2-0, Senin (28/9) sore. Jika imbang, maka nilai akhir Persib dua poin unggul dari Deltras yang mengoleksi nilai 1 dari hasil sekali imbang dan sekali kalah.

Kedatangan Budi memang sangat dinantikan oleh pelatih Persib, Jaya Hartono, pada saat ia krisis pemain. Persib kini hanya menyisakan 12 pemain yang kondisinya benar- benar fit. Empat pemain absen dipanggil timnas dan dua pemain dalam keadaan cedera, yaitu Airlangga Sucipto dan Dedi Heryanto.

Budi mau tidak mau harus diturunkan Jaya meskipun pemain bernomor punggung 13 ini dalam kondisi kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang dari Saudi Arab.
"Kita memang akan menurunkan pemain dalam keadaan pas-pasan. Beberapa pemain dalam kondisi tidak fit akibat permainan kasar kemarin. Hilton juga harus absen karena kartu merah. Tapi kedatangan Budi bisa membuat serangan Persib bervariasi," jelas Jaya.

Jaya akan menduetkan Budi di depan bersama dengan Cristian Gonzalez. Sebagai penyerang lubang, Jaya akan mendorong Atep sedikit ke depan memerankan posisi tersebut untuk menyuplai bola kepada duet Budi-Gonzalez.

Di tengah, Jaya akan memainkan empat gelandang, yaitu Munadi, Gilang Angga, Cucu Hidayat, dan Irwan Wijasmara. Di belakang, Jaya akan tetap menurunkan Edi Hafid, Wildansyah, dan Cristian Rene. Cecep akan tetap jadi andalan di bawah mistar.

"Kita akan bermain semaksimal mungkin dengan menghindari hal-hal yang bisa membuat pemain cedera. Mudah-mudahan kita bisa bermain lebih baik daripada kemarin," tegas Jaya.

Sebelumnya, Budi disebut-sebut menghilang setelah keberadaannya tidak diketahui. Manajemen dan pelatih yang mencoba menghubungi sejak Lebaran lalu seolah-olah menyerah karena telepon seluler Budi tidak aktif. Otomatis sejak 7 September sampai 27 September atau selama 20 hari Budi tidak diketahui keberadaannya.

Menurut Budi, ia tertahan di Yaman saat menjalani rangkaian ibadah umrah dan ziarah ke tempat-tempat suci lainnya menggunakan travel setempat. "Saya tidak bermaksud untuk membuat ofisial resah. Tapi memang saya tertahan di Yaman setelah berkunjung ke Makam Ratu Bilqis. Di Yaman ada peperangan, jadi terpaksa keberangkatan ke Yordania harus menunggu reda dulu," ujarnya, sembari menjelaskan bahwa dia pulang harus melalui bandar udara di Yordania.

Mengenai sulitnya manajemen mencari informasi tentang dirinya, termasuk kesulitan dalam menghubungi ponselnya, Budi mengatakan hal itu diakibatkan jaringan ponselnya terganggu.

Budi datang ke Hotel Sahid sekitar pukul 16.30 kemarin. Dia tiba di Indonesia pada Senin (28/9) dini hari sekitar pukul 01.00. Kemudian di menginap di Jakarta dan baru melanjutkan perjalanan ke Surabaya keesokan harinya.

Mengenai kesiapannya bermain memperkuat Persib melawan Persebaya, Budi menyerahkan semuanya kepada pelatih. "Secara kondisi fisik saya akui saya belum siap, tapi kalau secara skil saya siap. Masa iya skil pemain bisa hilang. Kalau diturunkan, saya siap bermain besok," tegasnya.

Arsitek Persebaya, Danurwindo, pun tak mau kehilangan pamor di depan publiknya sendiri. Ia mengusung target kemenangan meski skuad yang ada belum komplet. "Ya, harus menang dong, meskipun kita sudah pasti lolos ke babak selanjutnya. Saya rasa kekuatan kami dengan Persib skuadnya sama-sama belum lengkap. Mereka belum bermain ideal seperti yang diperlihatkan di LSI musim lalu," ujar Danur seraya berharap wasit mampu memimpin secara adil. (tor)

Sumber Berita: Tribun Jabar
By: Balad Persib
Read more >>

Budi Sudah Datang...!

Robby Darwis, ”Tak Jamin Bakal Dimainkan”
BLK. FACTORY,(GM)-
Striker anyar Persib Bandung, Budi Sudarsono akhirnya nongol di Surabaya dan bergabung dengan para pemain lain yang menginap di Hotel Sahid Surabaya, Senin (28/9). Berdasarkan informasi yang didapatkan "GM" dari Surabaya, pemain yang musim lalu berkostum Sriwijaya FC itu bergabung dengan tim pada Senin (28/9) siang.

Informasi sudah bergabungnya striker yang sempat dijuluki "Budigol" itu dibenarkan Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis. "Budi sudah datang. Barusan (Senin petang, red) dia sudah masuk ke hotel," katanya ketika dihubungi "GM", Senin (28/9) petang.

Ketika ditanyakan alasan keterlambatannya bergabung dengan tim, Robby mengatakan, kepada tim pelatih Budi mengaku baru pulang umrah dan langsung bergabung dengan tim di Surabaya.

Kendati sudah tiba, Robby belum bisa memberikan garansi soal kemungkinan Budi langsung diturunkan pada saat Persib menghadapi Persebaya Surabaya, pada pertandingan terakhir babak penyisihan Grup D di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Selasa (29/9). "Kita akan melihat kondisinya dulu," kata Robby.

Walaupun belum bisa dipastikan tampil atau tidak dalam pertandingan terakhir melawan Persebaya Surabaya, peluang Budi tetap terbuka. Pasalnya Persib saat ini dalam krisis pemain, menyusul tidak bisa tampilnya Hilton Moriera yang terkena kartu merah dalam partai perdana melawan Deltras Sidoarjo.

Seandainya tim pelatih Persib tetap memakai pola 3-4-3, nama Budi berpeluang masuk daftar untuk dimainkan. Di partai perdana saat ditahan imbang Deltras, posisi tiga pemain depan diisi, Airlangga, Cristian Gonzales dan Hilton.

Dengan absennya Hilton , Budi bisa menjadi alternatif utama. Hanya saja kondisi Budi kemungkinan masih dalam tahap pemulihan. (B.82)**

Sumber Berita: Galamedia
By: Balad Persib
Read more >>

Persib Berharap Dampingi Persebaya

BLK. FACTORY,(GM)-
Kendati tidak memancang target tinggi, Persib Bandung tetap punya keinginan untuk lolos ke babak 8 Besar Liga Jatim 2009. Untuk itu, Persib akan berjuang habis-habisan demi mengamankan satu tiket ke babak 8 Besar yang sudah di depan mata, pada saat menghadapi tuan rumah Persebaya Surabaya, pada laga terakhir Grup D di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Selasa (29/9) pukul 18.30 WIB.

"Kesempatan untuk lolos masih sangat terbuka. Kita harus memanfaatkan kesempatan itu dengan baik," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis ketika dihubungi "GM" di Surabaya, Senin (28/9).

Harapan untuk lolos ke babak 8 Besar juga diungkapkan Manajer Persib, H. Umuh Muchtar. "Betul, kita tidak mencanangkan target muluk-muluk. Tapi kalau harapan untuk lolos, itu pasti ada," kata Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) ini.

Kendati hanya mampu bermain imbang tanpa gol dengan Deltras Sidoarjo pada laga pembuka, Minggu (27/9), peluang Persib untuk lolos ke babak 8 Besar masih sangat terbuka. Terlebih pada laga pertamanya yang dimainkan di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Senin (28/9), Persebaya mencatat kemenangan 2-0 atas Deltras.

"Kalau bisa menahan imbang Persebaya besok (hari ini, red), kita sudah bisa mendampingi Persebaya ke babak 8 Besar," timpal pelatih penjaga gawang, Anwar Sanusi ketika dihubungi "GM" secara terpisah.

Kendati demikian, bahkan kekalahan dengan selisih satu gol pun, masih tetap meloloskan Persib, Robby tetap mengincar hasil maksimal atas "Bajul Ijo". "Kecuali Hilton yang harus absen karena hukuman kartu merah, para pemain lain dalam keadaan siap," ujar Robby.

Jika formasi 3-4-3 tetap akan dimainkan Persib, posisi Hilton kemungkinan bakal diisi oleh Budi Sudarsono yang baru bergabung dengan tim pada Senin (28/9) petang. Namun untuk langsung menurunkan Budi, tim pelatih masih harus melihat kondisi teranyarnya usai menjalankan ibadah umrah. "Soal formasi, mungkin ada sedikit perubahan dibandingkan pertandingan pertama. Tapi, semuanya masih harus didiskusikan lagi," ujar Robby.

Ancam mundur

Sementara itu, Persebaya mengancam mundur dari Liga Jatim, meski baru menjalani laga perdananya dengan kemenangan 0-2 saat menjamu Deltras. Menurut laporan detiksurabaya.com, ancaman mundur dari kompetisi pemanasan ini disebabkan ketidakpuasan terhadap sikap wasit saat memimpin pertandingan. Wasit Junaedi asal Kediri dituding telah sengaja membiarkan pemain lawan melakukan pelanggaran tanpa ada peringatan apa pun.

Ancaman mundur itu dilontarkan Ketua Umum dan Manajer Persebaya, Saleh Ismail Mukadar, usai pertandingan. "Jika tidak ada perbaikan kinerja wasit dalam memimpin pertandingan, kita akan mundur dari turnamen," katanya.

Dalam pertandingan ini, dua gol kemenangan Persebaya disumbangkan Andik Virmansyah pada menit 41 dan Arif Ariyanto menit ke-83. (B.82)**

Sumber Berita: Galamedia
By: Balad Persib
Read more >>

PERSIB CUKUP BERMAIN IMBANG

PERSEBAYA TAKLUKKAN DELTRAS SIDOARJO 2-0

PEMAIN Persebaya Supriono (tengah) terlambat menyerobot bola yang terlebih dahulu dihalau pemain Deltras Sidoarjo pada pertandingan Piala Gubernur Jatim di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Senin (28/9). Persebaya menang atas Deltras dengan skor 2-0.* ANDRI GURNITA/"PR"

SURABAYA, (PR).-
Persib Bandung hanya butuh hasil seri saat melawan Persebaya, Selasa (29/9) malam ini. Raihan satu angka itu sudah cukup, untuk mengantarkan Persib lolos dari penyisihan Grup D.

Pasalnya, pada pertandingan yang digelar di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Senin (28/9), tuan rumah Persebaya berhasil mengempaskan Deltras Sidoarjo dengan skor telak 2-0 (1-0). Anak asuhan pelatih Mustaqim mengantongi satu poin, hasil sekali kalah dan sekali seri. Sementara Persebaya kokoh bercokol sebagai pemuncak klasemen sementara dengan raupan tiga poin. Deltras masih menunggu hasil Persebaya-Persib.

Dua gol yang diciptakan Persebaya dalam pertandingan ini, dicetak Andi Firmansyah menit ke-42 dan Arif Arianto di saat pertandingan tinggal menyisakan waktu tujuh menit. Proses kedua gol tersebut hampir sama. Berawal long pass dari tengah lapangan yang langsung disambut dan menggiring bola hingga berhadapan dengan kiper tanpa terkawal pemain belakang lawan, sehingga bola bersarang mulus di gawang.

Hanya saja, pertandingan kedua di Grup D ini kembali tercoreng dengan kinerja wasit yang buruk. Seperti halnya di laga Persib kontra Deltras Minggu (27/9) malam lalu, wasit Junaedi yang memimpin pertandingan kali ini pun berulang mengeluarkan keputusan kontroversial.

Senada dengan pelatih Persib Jaya Hartono yang mengecam kepemimpinan wasit di pertandingan sebelumnya, Manajer Persebaya Saleh Ismail pun tak sanggup menyembunyikan kekesalannya dengan kinerja wasit Junaedi. "Walaupun kita menang 10-0 sekalipun, saya sama sekali tidak puas. Wasit kerjanya mengecewakan begitu," ujarnya seusai pertandingan.

Wasit-wasit yang memimpin pertandingan di Piala Gubernur Jatim ini, dinilainya benar-benar tidak bisa melindungi pemain. Keputusan yang mereka keluarkan sangat berisiko membuat pemain cedera. Padahal, pemain disiapkan bukan untuk turnamen ini, melainkan Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010.

Saleh mengancam, jika pada pertandingan melawan Persib kinerja wasit tidak kunjung membaik, Persebaya akan mundur dari turnamen ini.

Hal yang sama pun sebelumnya dikatakan Jaya. "Lebih baik kita mundur daripada pemain hancur semua dan malah tidak bisa berlaga di ISL nanti," ujarnya.

Jaya memberikan satu kesempatan lagi untuk melihat kinerja wasit. Bagaimanapun juga, bermain dalam situasi demikian bisa mengasah mental pemain. Bagaimana mereka menghadapi tekanan dan berusaha untuk tetap bisa tampil baik. Bukan apa-apa, Jaya menduga situasi yang sama pun kemungkinan bisa kembali terulang di kompetisi LSI.

Ia mencontohkan, Persisam Samarinda dan Persiwa Wamena, yang berpotensi melakukan hal demikian. "Secara teknik saya tidak takut dengan tim mana pun, karena Persib punya kemampuan yang di atas rata-rata. Akan tetapi, kemampuan nonteknis ini yang saya khawatirkan. Sebab, sebagus apa pun pemain tampil, dengan mudah pemilik kemampuan nonteknis ini bisa langsung mengalahkan segalanya," kata Jaya, seraya merujuk pada pengalaman Persib musim lalu.

Jaya dengan lantang mengatakan hal tersebut, karena berdasarkan pengamatannya kualitas wasit yang memimpin jalannya pertandingan-pertandingan di LSI pun, tidak jauh berbeda dengan yang bertugas di Piala Gubernur Jatim sekarang ini.

"Makanya, dikasari wasit seperti itu pun saya anggap tetap merupakan pelajaran berharga, yang bisa dipetik pemain. Hal ini, supaya saat menghadapi kondisi yang sama di LSI mereka sudah tidak heran dan sanggup mengatasinya," katanya. (A-184)***


Sumber Berita: Pikiran Rakyat

By: Balad Persib

Read more >>

Persebaya Targetkan Kemenangan

SURABAYA, (PRLM).- Kubu Persebaya merasa optimistis menghadapi partai melawan Persib Bandung pada Piala Gubernur Jatim. Terlebih mereka memiliki modal dengan sanggup mengempaskan Deltras dengan skor telak 2-0. Sementara Persib hanya mampu bermain imbang saat melawan Deltras.

Pelatih Persebaya Danurwindo mengaku kekuatan timnya dan Persib seimbang. Kedua tim sama-sama belum diperkuat seluruh materi pemain yang dimilikinya. "Bisa dibilang, kita masih dalam tahap persiapan sambil menunggu pemain komplet. Persib pun saya lihat dari pertandingan kemarin belum bisa menampilkan performa terbaiknya seperti saat mengarungi Liga Super Indonesia musim lalu," tuturnya.

Dengan kondisi tersebut, kedua tim dinilainya sama-sama berpeluang untuk memetik kemenangan. Namun sebagai tuan rumah, Persebaya lebih berambisi memetik kemenangan tersebut. "Saya akan maksimalkan pemain yang ada untuk merebut kemenangan tersebut. Mereka harus mewaspadai pergerakan Gonzales dan Airlangga yang selalu membahayakan lawan-lawannya," tutur Danurwindo. (A-184/A-147)***

Sumber Berita: Pikiran Rakyat
By: Balad Persib
Read more >>

Cecep Janji Bermain Bagus Lagi

28 September 2009

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Cecep Supriatna
BANDUNG, TRIBUN - Cecep Supriatna berjanji akan bermain sebaik saat memperkuat Persib lawan Deltras pada Piala Gubernur Jatim, Minggu (27/9). Dalam pertandingan itu Si Gegep, panggilan Cecep di Persib, bermain gemilang. Dia berhasil menahan gempuran-gempuran pemain depan Deltras.


Melawan Persebaya, besok, Cecep sudah menyatakan tekadnya untuk menjaga gawangnya dari kebobolan. "Melawan Persebaya mudah-mudahan kita bisa lebih baik dari kemarin yang terus-menerus digempur oleh lawan," jelasnya.

Jaya sendiri mengakui bahwa kunci pertahanan Persib terletak pada Cecep dan Cristian Rene (Bek Persib). "Lihat, mereka tampil baik sekali. Apa jadinya jika mereka tidak main. Melawan Persebaya, mereka akan tetap menjadi kunci pertahanan kita," kata pelatih berkumis tebal ini.

Jaya memang tak ada pilihan harus menurunkan Cecep kerena, ke Surabaya Persib hanya membawa dua kiper. Satu kiper lagi Dedi Heryanto tengah mengalami cedera pergelangan kaki kanan. Dedi direkrut Jaya dari tim Persib U-21.(tor)


Sumber Berita: Tribun Jabar

By: Balad Persib

Read more >>

Rene Mengaku Sudah Kembali


TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Cristian Rene
BANDUNG, TRIBUN - Bek Persib Cristian Rene mengaku sudah kembali pada performa yang sempat hilang saat memperkuat Deltras. Pemain asal Brasil ini merasa permainannya akan semakin membaik bersama Persib yang kini dibelanya.


"Saya sudah menemukan kembali performa terbaik saya. Saat di Deltras musim lalu, permainan saya menurun. Tapi setelah bermain di Persib, permainan saya sudah seperti dulu lagi," kata mantan anak buah Jaya Hartono yang pernah membawa Deltras menjadi juara ketiga Copa Indonesia tahun lalu itu.

Saat Persib ditahan Deltras 0-0 pada Piala Gubernur Jatim harus bekerja keras dengan pemain muda Edi Hafid dan Wildansyah. Persib harus bermain tanpa Nova Arianto dan Maman Abdurahman yang bergabung dengan Timnas Piala Asia.

"Nova dan Maman adalah pemain bagus. Saya jadi lebih enjoy dalam bermain. Tapi saat mereka tidak ada, saya harus bekerja lebih ekstra," katanya.

Rene juga tak meremehkan kemampuan Edi dan Wildansyah. Buktinya, kata Rene, kedua pemain itu mampu menunjang kinerja Rene. "Mereka hanya butuh jam terbang yang lebih banyak lagi, tapi permainan mereka sangat bagus. Mereka mampu bekerja sama dalam menutup kekosongan di lini belakang," katanya. (tor)

Sumber Berita: Tribun Jabar

By: Balad Persib

Read more >>

SEJARAH PERSIB

Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.

Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.

Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (Persebaya), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.

BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.

Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.

Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan "kelas dua". VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan di pinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan di pusat kota, UNI dan SIDOLIG.

Persib memenangkan "perang dingin" dan menjadi perkumpulan sepakbola satu-satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO (sempat berganti menjadi PSBS sebagai suatu strategi) kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini Stadion Siliwangi). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.

Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga di seluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.

Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.

Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar di berbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit-prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.

Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.

Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950-an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah-pindah sekretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R. Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.

Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.

Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.

Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.

Sebagai tim yang dikenal tangguh, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Adjat Sudradjat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nuralim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.

sumber : www.bobotohpersib.net
Read more >>

Berharap Keadilan Wasit

JAKARTA(SI) – Persib Bandung memiliki peluang lolos ke babak 8 besar Liga Jatim 2009 setelah Persebaya Surabaya sukses mengecundangi Deltras Sidoarjo 2-0 di Gelora 10 Nopember kemarin sore.

Maung Bandung tinggal membutuhkan hasil imbang saat melawan Persebaya, sore nanti, jika ingin tetap berada di Surabaya. Tambahan satu poin akan membuat pasukan Jaya Hartono tampil sebagai runner-upGrup D mendampingi Persebaya yang diprediksi jadi sebagai juara grup setelah mengalahkan Deltras. ’’Asal wasitnya baik, saya kira kami tetap akan tampil serius dan mengejar kemenangan.Tapi, kami benar-benar merasa kecewa dengan kepempinan wasit saat laga melawan Deltras.

Jika kejadian melawan Deltras terulang,tak menutup kemungkinan kami akan mundur,” kata Jaya setelah laga melawan Deltras kemarin malam. Melawan Persebaya, Maung Bandung dipastikan tak bisa diperkuat Hilton Moreira,Eka Ramdani, Nova Arianto, Hariono, dan Maman Abdurahman. Hilton tak bisa tampil karena mendapat kartu merah saat melawan Deltras. Sementara Eka, Nova, Hariono, dan Maman masih belum mendapat izin meninggalkan pemusatan latihan bersama timnas.

’’Saya sudah melakukan komunikasi dengan PSSI dan meminta izin agar pemain Persib di timnas bisa tampil di Liga Jatim. Tapi, Nurdin (Ketua Umum PSSI Nurdin Halid) belum mengizinkan. Jadi,lebih baik kami fokus dengan kekuatan yang ada,” tambah Manajer Persib Umuh Moechtar. Meski begitu,Umuh berharap agar Cristian Gonzales dkk tetap memberikan penampilan terbaik. Tanpa sederet bintang tak bisa menjadi alasan buat Maung Bandung tampil ala kadarnya. Justru tanpa empat pemain utama, bisa menjadi panggung buat Jaya dan pemain pelapis menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

’’Saya kira tak ada yang harus dikhawatirkan. Jadikan ini sebagai simulasi jika nantinya Persib berada dalam kondisi seperti ini,”tambah Umuh. Beruntung, Persib sudah bisa menurunkan Budi Sudarsono. Pemain yang baru saja pulang dari ibadah umrah ini menurut Jaya sudah bisa bergabung setelah sempat terlambat. ’’Kemungkinan kami sudah bisa menggunakan tenaga Budi.Karena itu,ketiadaan Hilton akan digantikan Budi,”papar Jaya.

Sementara itu, Pelatih Persebaya Danurwindo belum mau puas setelah meraih angka penuh saat melawan Deltras. Mantan pelatih Persija Jakarta ini tetap akan mencari poin sempurna saat melakoni laga melawan Persib. Apalagi, secara kualitas, Maung Bandung seharusnya berada di atas Deltras.

’’Tentu saja kami tetap mencari hasil sempurna.Tak ada alasan tampil ala kadarnya saat melawan Persib.Bagaimanapun,mereka adalah tim kuat dan memiliki materi pemain yang lebih baik dibanding Deltras,”kata Danur. (rachmad tommy/ma’ruf)

Sumber Berita: SINDO
By: Balad Persib
Read more >>

LINI TENGAH MASIH BERMASALAH

BUDI SUDARSONO BERGABUNG SENIN INI

PARA pemain Persib mengantisipasi bola tendangan bebas yang dilakukan pemain Deltras Sidoarjo Bationo Germain (kanan) pada pertandingan Piala Gubernur Jatim di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Minggu (27/9). Absennya empat pemain Persib yang mengikuti pemusatan latihan tim nasional berpengaruh banyak terhadap kekuatan "Pangeran Biru".* ANDRI GURNITA/"PR"

SURABAYA, (PR).-
Absennya empat pemain Persib yang dipanggil Benny Dollo untuk mengikuti pemusatan latihan tim nasional, nyatanya berpengaruh banyak terhadap kekuatan "Pangeran Biru". Ketidakhadiran Eka Ramdani dan Hariono membuat umpan-umpan kepada pemain depan menjadi minim.

Walhasil, trio striker Persib yang dipercayakan kepada Christian Gonzales, Hilton Moreira, dan Airlangga menjadi mandul, tak sanggup menghasilkan peluang berharga, apalagi berbuah gol. Skema 3-4-3 yang diusung Pelatih Jaya Hartono tidak berjalan mulus. Lini tengah dipercayakan kepada Irwan Wijasmara (sayap kiri), Gilang Angga (sayap kanan), Munadi (gelandang bertahan), dan Atep.

Setidaknya itulah yang tampak sepanjang pertandingan pertama Persib pada Liga Jatim melawan Deltras Sidorajo yang berlangsung di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, Minggu (27/9) malam. Jaya Hartono tak dapat memungkiri kenyataan tersebut.

"Terlihat sekali sektor gelandang yang ditinggalkan Eka dan Hariono tidak berfungsi maksimal di pertandingan ini. Tak heran bahwa Persib sulit memperoleh peluang karena umpan yang dikirimkan ke depan pun tidak ada," ucap Jaya seusai pertandingan.

Walaupun belum bisa memuaskan, performa pemain muda yang direkrut dari Persib U-21, Munadi, mendapat penghargaan Jaya. Menurut Jaya, Munadi sudah mampu mengawal posisinya dengan baik, meskipun baru beberapa kali bermain dengan Persib dalam satu pertandingan.

"Ia hanya perlu diasah lagi feeling-nya, kapan harus melepas bola, mengumpan, dan lainnya. Hanya jam terbang yang bisa mengasah semuanya," kata Jaya lagi.

Terlepas dari sektor tengah yang dianggap masih keteteran, Jaya menilai, lini pertahanan Persib yang digalang pemain pelapis Maman Abdurahman dan Nova Arianto sudah cukup solid. Trio Christian Rene Martinez, Wildansyah, dan Edi Hafid begitu padu menjaga lini belakang Persib dari gempuran pemain depan Deltras. Hasilnya, tak satu pun peluang Deltras berbuah gol yang bersarang di jala gawang Cecep Supriyatna.

Tanpa mengecilkan arti pemain yang sudah berjuang habis-habisan di pertandingan kali ini, Jaya mengaku akan tetap memercayakan lini belakang yang digalang Maman, Nova, dan Rene. Meski demikian, Wildansyah yang bermain memukau sepanjang pertandingan dianggap telah memperagakan permainan terbaiknya dan dinilai siap untuk mengisi posisi Maman jika pemain asal Bekasi tersebut berhalangan. "Saya acungkan dua jempol untuk Wildan. Dia main sangat baik malam ini," ujarnya.

Sementara itu, setelah terusirnya Hilton akibat akumulasi kartu kuning, praktis Persib hanya memiliki sisa tiga belas pemain yang tersisa dan dianggap siap untuk dimainkan. Itu juga berarti, kekuatan serangan Persib menjadi timpang dengan absennya Hilton pada pertandingan melawan Persebaya nanti.

Namun, Persib agaknya bisa sedikit berlega hati. Posisi lowong yang ditinggalkan Persib bisa segera diisi oleh Budi Sudarsono yang akan segera bergabung dengan rekannya yang lain Senin (28/9) ini untuk berlatih mempersiapkan pertandingan melawan Persebaya. "Budi sudah tiba dari Mekah tadi sore dan siap untuk segera bergabung dengan tim," ucap Jaya.

Jaya berharap, kehadiran Budi bisa menjadi motivasi baru bagi tim yang akan menghadapi tuan rumah Selasa (29/9) mendatang. Jaya tetap akan menginstruksikan pemainnya agar tetap bermain fight nanti. (A-184)***


Sumber Berita: Pikiran Rakyat

By: Balad Persib

Read more >>

Budi Akan Isi Posisi Hilton

SURABAYA, (PRLM).- Pascaterusirnya Hilton akibat akumulasi kartu kuning, praktis Persib hanya memiliki sisa 13 pemain yang tersisa dan dianggap siap untuk dimainkan. Itu juga berarti, kekuatan serangan Persib menjadi timpang dengan absennya Hiton di pertandingan melawan Persebaya nanti.

Namun Persib agaknya bisa sedikit berlega hati. Sebab posisi lowong yang ditinggalkan Persib bisa segera diisi oleh Budi Sudarsono yang akan segera bergabung dengan rekannya yang lain Senin (28/9) ini untuk berlatih mempersiapkan pertandingan melawan Persebaya. “Budi sudah tiba dari Mekah tadi sore dan siap untuk segera bergabung dengan tim,” ucap Jaya.

Jaya berharap kehadiran Budi bisa menjadi motivasi baru bagi tim yang akan menghadapi tuan rumah Selasa (29/9) mendatang. Walaupun dikecewakan dengan kepemimpinan wasit yang memimpin pertandingan melawan Deltras, Jaya tetap akan menginsutruksikan pemainnya untuk tetap bermain fight nanti. (A-184/A-147)***

Sumber Berita: Pikiran Rakyat
By: Balad Persib
Read more >>

Mustaqim Bangga Deltras Tahan Persib

SURABAYA, (PRLM).- Menanggapi hasil seri melawan Persib Bandung, pelatih Deltras Mustaqim merasa bangga dengan permainan yang diperagakan anak asuhannya. Menahan imbang Persib yang berada di kelas LSI, sudah merupakan keberhasilan yang membanggakan.

"Mereka bermain bagus. Walaupun menghadapi tim besar, mereka tidak grogi. Mudah-mudahan itu bisa menjadi motivasi tambahan menghadapi pertandingan hari ini melawan Persebaya hingga kita bisa lolos ke babak selanjutnya," tutur Mustaqim. (A-184/A-147)***

Sumber Berita: Pikiran Rakyat
By: Balad Persib
Read more >>

Persib Main Imbang, Jaya Meradang

27 September 2009

SURABAYA, KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono, langsung meradang setelah timnya ditahan imbang 0-0 oleh Deltras Sidoarjo dalam babak penyisihan grup D Liga Jawa Timur di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, Minggu (27/9) malam. Jaya mengecam kepemimpinan wasit Suwandi (Malang) yang sangat memihak pada Deltras.

"Saya betul-betul kecewa kepada wasit. Wasit tidak tahu mana pelanggaran yang betul-betul membahayakan pemain saya. Kalau begini pemain saya rusak semua," ujar Jaya usai pertandingan.

Kerasnya jalan pertandingan memang sempat membuat beberapa punggawa "Maung Bandung" jadi korban sehingga harus ditandu keluar lapangan. Sepanjang pertandingan, wasit Suwandi mengeluarkan empat kartu kuning untuk Deltras, empat kartu kuning untuk Persib, dan satu kartu merah untuk pemain Persib, Hilton Moreira, pada menit ke-72.

Sebagai tim tamu yang diundang khusus untuk meramaikan ajang uji coba ini, Jaya mempertanyakan tujuan Liga Jatim. "Tujuan kompetisi ini apa sih? Kalau memang ini prakompetisi, bermain jujurlah, jangan anak-anak saya dirusak," katanya.

Meski berang dengan kepemimpinan wasit, Jaya enggan buru-buru memutuskan mundur dari turnamen ini. Dia mengatakan masih akan menunggu pertandingan berikutnya untuk menilai kerja wasit.

Deltras cukup puas

Sebaliknya, sikap wasit yang terlihat berat sebelah sepanjang laga itu hanya ditanggapi dingin oleh pelatih Deltras, Mustaqim. Mantan pelatih PKT Bontang ini juga menyalahkan pemain-pemain Persib yang memprovokasi pemainnya.

"Wasit bukan urusan saya, toh kami juga bukan tuan rumah. Pemain Persib juga memprovokasi pemain-pemain kami. Dibantu atau tidak, hasil ini cukup memuaskan," ujarnya seusai pertandingan.

Bermain dengan skuad seleksi, Deltras justru tampil militan. Pada awal babak pertama, penyerang asal Liberia Robert Kwateh sudah mengancam gawang Persib yang dijaga Cecep Supriatna. Gelandang gesit Ferry Aman Saragih juga berhasil menerobos kawalan ketat mantan bek Deltras Christian Rene Martinez untuk membuka peluang pada menit ke-8.

Peran pengatur serang (playmaker) yang diserahkan kepada Rachmad Wahyudi juga mulai berjalan dengan lancarnya suplai bola dari lini belakang ke depan. Namun, beberapa pemain masih terlalu egois dan bermain secara individual sehingga serangan masih terlalu terburu-buru. Sayangnya, eksekusi akhir masih lemah sehingga kerja keras pemain pun sia-sia. "Permainan anak-anak sebetulnya membaik, skema dan taktik berjalan," kata Mustaqim.

Mustaqim cukup mengapresiasi pemain-pemainnya yang masih dalam tahap seleksi. Ia masih akan membongkar susunan pemain pada laga selanjutnya melawan Persebaya Surabaya pada Senin (28/9). Dengan hasil ini, peluang "The Lobster" untuk lolos dari grup neraka masih terbuka asalkan unggul atas Persebaya.


Sumber Berita: Kompas Bola

By: Balad Persib

Read more >>

Persib Pertahankan Dominasi?


IMAM CAHYADI/GM
PARA pemain Persib melakukan pemanasan saat latihan di Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, belum lama ini. Tim Persib siap menghadapi Deltras Sidoarjo pada laga Liga Jatim di Stadion Gelora 10 November Tambaksari, Surabaya, Minggu (27/9) ini.
SEJAK era Liga Indonesia (LI) digulirkan pada tahun 1994 hingga Liga Super Indonesia (LSI) musim lalu, Persib Bandung sudah delapan kali bertemu dengan Deltras Sidoarjo. Kecuali pada LSI 2008/2009, dalam enam pertemuan di pentas LI, kedua tim selalu menang jika bertanding di kandangnya dan kalah jika tandang.

Setelah memasuki era LSI, barulah Persib bisa mendikte Deltras. Dalam dua pertemuan, Persib bisa mengalahkan tim berjuluk "The Lobster" itu. Pada pertemuan pertama di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, 22 Oktober 2008, Persib mencatat kemenangan 2-0 lewat gol yang disumbangkan Hilton Moriera menit ke-44 dan Airlangga pada menit 84. Ironisnya, kedua pencetak gol kemenangan Persib itu merupakan pilar Deltras pada musim sebelumnya.

Dominasi Persib atas Deltras semakin kentara pada pertemuan kedua di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, 30 Mei 2009. Dalam pertandingan itu, Persib mencatat kemenangan terbesar dengan skor 6-1. Enam gol Persib disumbangkan Atep (menit ke-7), Gilang Angga Kusumah (32), hattrick Cristian Gonzales (45, 59, 62-penalti), dan Rafael Alves Bastos (71). (endan suhendra/"GM")**

Sumber Berita: Galamedia
By: Balad Persib
Read more >>

Persib Buta Kekuatan Deltras


ANDRI GURNITA/PR
PENYERANG Persib, Cristian Gonzales melakukan peregangan pada uji coba lapangan di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, Sabtu (26/9). Persib akan menghadapi Deltras Sidoarjo pada laga perdana Liga Jatim 2009, Minggu (27/9).
BLK. FACTORY,(GM)-
Persib Bandung mengaku masih buta terhadap kekuatan Deltras Sidoarjo, yang akan dihadapinya pada pertandingan pembuka Grup D Liga Jatim 2009 di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Minggu (27/9) pukul 18.30 WIB. Kendati demikian, Persib tetap bertekad untuk meraih kemenangan atas tim anggota Divisi Utama Liga Indonesia itu.

"Kita memang tidak banyak tahu tentang materi pemain Deltras. Meski demikian, kita tetap berharap bisa meraih kemenangan," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis, ketika dihubungi "GM" di Surabaya, Sabtu (26/9).

Selain buta kekuatan calon lawannya, Persib juga harus tampil dengan kekuatan seadanya. Pasalnya, empat pemain pilar Persib, yaitu Maman Abdurahman, Nova Arianto, Hariono, dan Eka Ramdani tidak bisa tampil karena harus mengikuti pemusatan latihan timnas yang tengah dipersiapkan menghadapi babak kualifikasi Piala Asia 2011.

"Tanpa empat pemain timnas, materi pemain yang kita miliki sekarang benar-benar pas-pasan. Selain itu, para pemain juga masih menghadapi sedikit masalah kelelahan," ujar mantan kapten Persib dan timnas Indonesia ini.

Dikatakan Robby, seluruh pemain yang meninggalkan Bandung, Jumat (25/9) malam, dengan menggunakan Kereta Api (KA) Turangga baru tiba di Surabaya pada Sabtu (26/9) pagi. Karena itu, kata Robby, tim pelatih memutuskan untuk melakukan sesi latihan sore dengan porsi ringan. "Yang kita perbanyak dalam latihan sore adalah stretching (peregangan, red)," kata Robby.

Kendati demikian, Robby memastikan seluruh pemainnya dalam kondisi siap tempur menghadapi Deltras. "Secara umum, pemain tetap dalam kondisi siap tempur," tegasnya.

Mengenai formasi tim yang bakal diturunkan menghadapi Deltras, Robby mengatakan, tim pelatih belum mengadakan pertemuan. Namun, berdasarkan obrolan dengan Pelatih Kepala Persib, Jaya Hartono menjelang keberangkatan ke Surabaya, sebelas starter yang akan dimainkan melawan Deltras tidak akan jauh dari Cecep Supriyatna (kiper), Wildansyah, Edi Hafid Murtado, Cristian Rene Martinez (belakang), Gilang Angga Kusumah, Irwan Wijasmara, Munadi, Cucu Hidayat, Atep (tengah), Hilton Moriera, dan Cristian Gonzales (depan).

Banyak muka baru

Sementara itu, Deltras yang pada musim lalu terlempar dari LSI hampir dipastikan bakal banyak diperkuat muka-muka baru di Liga Jatim ini, termasuk ketika menjajal Persib. Bagi Deltras, turnamen ini memang dijadikan sebagai ajang untuk menyeleksi calon pemainnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan "GM" dari berbagai situs media lokal di Jawa Timur, beberapa nama pemain anyar yang akan memperkuat tim berjuluk "The Lobster" itu adalah Germain Bationo, Cletus Lapula Abunaw (Mitra Kukar), dan mantan gelandang PSS, Joko Harianto. Ada juga tiga pemain asing asal Liberia, yaitu Roberto Kwateh, Savkey Doe, dan Adolfo Marshall. Sedangkan dari deretan pemain lama ada nama Agustiar Batubara dan Cornelis Kaimu.

Pelatih Deltras, Mustaqim membenarkan kalau Liga Jatim ini dijadikannya sebagai ajang seleksi. "Kami akan lihat dulu kualitas mereka di Liga Jatim nanti. Kalau ada yang sesuai kebutuhan tim akan kami rekomendasikan ke manajemen," ujarnya, seperti dikutip Jawa Pos. (B.82)**

Sumber Berita: Galamedia
By: Balad Persib
Read more >>

Episode Baru Munadi Dimulai

DEBUT tidak resmi Munadi (20) bersama Persib Bandung sebenarnya sudah dimulai sejak ia diturunkan sebagai starter oleh pelatih Robby Darwis pada laga muhibah dengan Selangor FA di Stadion Shah Alam Selangor, 31 Juli 2009. Tapi ketika itu, Munadi masih berstatus sebagai pemain Persib U-21 yang "dipinjam" tim senior. Ia pun belum terikat kontrak dengan tim kebanggaan bobotoh ini.

Kini, anak Bekasi kelahiran 25 Januari 1989 itu sudah resmi menjadi pemain profesional. Sepekan yang lalu, Munadi sudah menandatangani kontrak profesional pertama dengan nilai yang menurutnya lumayan besar untuk seorang pemain debutan.

Jadi, episode Munadi sebagai pemain profesional tulen sebenarnya baru dimulai. Laga pertama yang kemungkinan besar bakal dilakoninya adalah ketika Persib berhadapan dengan Deltras Sidoarjo pada pertandingan pembuka Grup D Liga Jatim (dulu Piala Gubernur Jatim, red) di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Minggu (27/9).

Gelandang bertahan yang mencetak dua gol ketika masih berkostum Persib U-21 pada Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 lalu itu berpeluang besar diturunkan pelatih Jaya Hartono dalam pertandingan ini. Sebab, Hariono dan Eka Ramdani dipastikan absen dalam turnamen ini karena harus mengikuti pemusatan latihan tim nasional yang dipersiapkan menghadapi babak kualifikasi Piala Asia 2011 bersama Nova Arianto dan Maman Abdurahman.

"Tanpa Hariono dan Eka, Munadi hampir pasti bakal saya turunkan di lini tengah," ujar Jaya, sesaat sebelum keberangkatannya ke Surabaya. Jika Hilton Moriera tidak digeser ke tengah, Munadi diplot Jaya mendampingi Atep dan Cucu Hidayat di lini sentral.

Diakui atau tidak, absennya Hariono dan Eka ini menjadi berkah tersendiri buat Munadi. Karena itu, Munadi tak mau membuang kesempatan tersebut begitu saja. "Kalau diberi kesempatan, saya siap. Jika kesempatan itu datang, saya akan berusaha keras memberikan yang terbaik buat tim," kata pemain jebolan SSB Tunas Patriot Bekasi ini. (endan suhendra/"GM")**

Sumber Berita: Galamedia
By: Balad Persib
Read more >>

Jaya Andalkan Tiga Striker

BANDUNG, TRIBUN ? Pelatih Persib akan langsung menurunkan formasi tiga striker dalam partai perdana melawan Deltras Sidaorjo. Melawan mantan timnya itu, Jaya akan menempatkan tridente maut, yaitu Cristian Gonzalez, Budi Sudarsono, dan Hilton Moreira.

Meski masih dalam proses pembugaran, Jaya akan tetap menurunkan Hilton sebagai pilihan utamanya. Menurut Jaya, pertandingan ini adalah kesempatan emas untuk mengasah formasi 3?4?3 yang akan diterapkannya pada musim ini di Liga Super.

Jaya mengatakan, Gonzalez akan berdiri sendiri di dalam kotak penalti dan akan menjadi target man di lini belakang lawan. Striker asal Uruguay ini akan ditopang oleh Budi Sudarsono dan Hilton Moreira.

Budi akan memerankan tiga posisi sekaligus untuk menggedor pertahanan tim berjuluk The Lobster tersebut. Peran Budi di lapangan bisa menjadi seorang playmaker, atau penyerang sayap kiri dan penyerang lubang diantara Hilton dan Gonzalez di lini belakang.

"Kita akan memaksimalkan kemampuan Budi. Dia akan bermain merangkap sebagai playmaker, penyerang sayap dan penyerang lubang. Saya yakin dia bisa memaksimalkan kualitas yang dimilikinya," jelasnya.

Menurut Jaya, peran Budi tersebut bukanlah untuk pertama kalinya dicoba. Saat Jaya masih melatih Persik Kediri tahun 2002 lalu, dirinya pernah memasang Budi dalam tiga peran sekaligus dan hasilnya Persik berhasil menjuarai Liga Indonesia.

"Budi itu pemain yang serba bisa. Dia bisa menjadi playmaker ataupun penyerang. Di dua posisi tersebut dia masih cukup berbahaya, jadi kita harus memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya," katanya.

Disinggung mengenai terlalu dipaksakannya Budi dan Hilton bermain, padahal keduanya sempat absen latihan selama 10 hari lebih, Jaya mengatakan bahwa hal itu bukanlah sebuah alasan.

"Hilton meskipun absen latihan dua minggu lebih dan Budi absen latihan selama 10 hari, tapi kondisi fisik mereka terjaga dengan baik. Mereka mengakui latihan fisik pribadi di saat absen latihan," jelas Jaya.

Hilton baru bergabung dengan Persib pada Jumat kemarin setelah empat bulan mudik ke Brasil, sedangkan Budi absen selama 10 hari karena menunaikan ibadah umrah pada bukan puasa kemarin.

"Kita harus mematangkan formasi 3?4?3 karena turnamen ini hampir mirip atmosfernya dengan liga super. Pemain di sini dilatih mental bertandingnya, jadi saya tidak mau menyia?nyiakan kesempatan ini," jelasnya.

Di posisi penjaga gawang, Jaya tidak ada pilihan lain. Dia terpaksa menurunkan satu?satunya kiper yang dalam kondisi fit yaitu Cecep Supriatna. Kiper kedua Persib, Dedi Heryanto, masih mengalami cedera, sedangkan Kosin baru bergabung awal November mendatang.

Di lini belakang, Wildansyah akan berperan sebagai libero, sedangkan Edi Hafid akan diplot sebagai stoper bersama dengan Cristian Rene. Di wing kanan, Gilang Angga dan di kiri Irwan Wijasmara. Atep dan Munadi akan menjadi gelandang tengah.

Sementara itu, ketua tim seleksi Deltras yang bertugas menukangi tim tersebut di turnamen ini, Nur Yasdera, mengatakan meskipun timnya berangkat dari Divisi Utama, mereka tidak mau dianggap sebagai pelengkap saja. Mengalahkan dua tim legendaris Indonesia yaitu Persebaya dan Persib, katanya, merupakan kebanggaan tersendiri dan sebagai bentuk permohonan maaf manajemen atas terdegradasinya tim ini.

"Kita punya potensi. Pemain rekrutan kita semuanya berkualitas, saya rasa target juara bukanlah satu hal yang tidak mungkin. Untuk juara kami harus mengalahkan Persib," tambah mantan pelatih Mitra Kukar tersebut. (tor)


Sumber Berita: Tribun Jabar

By: Balad Persib

Read more >>

Budi Masih Belum Muncul di Surabaya

BLK. FACTORY,(GM)-
Menjelang pertandingan pertamanya di Liga Jatim menghadapi Deltras Sidoarjo, Minggu (27/9), kekuatan Persib Bandung semakin compang-camping. Selain kehilangan empat pemain utama yang dipanggil tim nasional, hingga Sabtu (26/9) petang, Budi Sudarsono pun belum muncul di Surabaya untuk bergabung dengan rekan-rekannya.

Informasi belum bergabungnya pemain yang musim lalu berkostum Sriwijaya FC itu didapatkan "GM" dari Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis. Dikatakan Robby, sejauh ini tim pelatih belum mengetahui kabar keberadaan striker yang pernah dijuluki "Budigol" ini.

"Mereka (Cristian Gonzales dan Cristian Rene, red) sudah ada. Hariono sudah ke Jakarta untuk ikut pelatnas. Cuma Budi yang belum gabung. Sampai saat ini (kemarin petang, red) kita belum dapat kabar, sebab HP-nya juga mati," kata Robby ketika dihubungi "GM", Sabtu (26/9) petang.

Seperti diberitakan "GM" sebelumnya, usai menjalani libur Lebaran, empat pemain Persib, yaitu Cristian Gonzales, Cristian Rene Martinez, Hariono, dan Budi Sudarsono tidak bergabung dulu dalam dua sesi latihan yang digelar di Bandung. Karena tinggal di Jawa Timur, keempat pemain tersebut rencananya langsung bergabung dengan tim di Surabaya.

Sejak dinyatakan resmi bergabung dengan Persib, Budi hanya sempat bergabung selama seminggu pertama sesi latihan perdana, awal September ini. Selanjutnya, striker yang pernah berkostum Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Deltras Sidoarjo, dan Persik Kediri ini meminta izin untuk menjalankan umrah selama 10 hari. Namun, hingga kemarin, Budi belum juga muncul tanpa kabar berita.

Selain Budi yang belum muncul, Chandra Yusuf Ahmad pun hampir bisa dipastikan tidak bisa diturunkan saat melawan Deltras karena masih menjalani pemulihan cedera. (B.82)**

Sumber Berita: Galamedia
By: Balad Persib
Read more >>

Pembuktian Rene

LAGA Persib Bandung kontra Deltras Sidoarjo di ajang Piala Gubernur Jatim malam nanti, merupakan momen pembuktian diri bagi seorang Christian Rene Martinez. Stopper anyar Maung Bandung ini, siap menampilkan performa trengginas meski terpaksa berjibaku dengan tim yang membesarkan namanya di kancah persepakbolaan Tanah Air.

"Saya lama membela Deltras, dan sangat mencintai klub ini sampai sekarang. Tetapi kondisinya sudah berbeda. saya tetap seorang pemain sepakbola profesional,"ujarnya, ketika ditemui belum lama ini.

Stopper asal Paraguay ini, memang "besar" di Deltras. Bersama klub berjuluk The Lobster, Ia telah mengenyam berbagai kenangan indah ataupun sebaliknya. Bahkan, Rene bagaikan separuh nyawa kekuatan tim yang musim depan turun kasta ke Divisi Utama Liga Indonesia (Ligina) tersebut.

Status kapten tim, membawanya sebagai sosok pahlawan publik Sidoarjo.

Beberapa prestasi fenomenal, seperti membawa Deltras ke babak 4 besar Ligina serta meraih gelar penyelamatan terbaik Copa Indonesia musim lalu.

Meninggalkan kota Sidoarjo, diakui Rene merupakan sebuah pilihan berat. Itu bukan disebabkan Deltras yang terjerumus ke Divisi Utama.

Faktor carut marutnya kondisi internal, membuatnya mengambil langkah berani. "Jika faktor nonteknis di Deltras bisa diselsaikan, saya mungkin tetap di sana. Tetapi itu tak juga terjadi, saya pun tentu ingin tantangan baru untuk mengembangkan kemampuan," terangnya.

Kedatangan bek berusia 30 tahun ini ke Kota Kembang, ditanggapi "miring" oleh beberapa pihak bahkan bobotoh sendiri. Transfer Rene, lebih dikarenakan faktor subjektivitas seorang Jaya Hartono plus kegagalan manajemen tim Maung Bandung merekrut defender Persipura Jayapura, Bio Paulin Pierre.

Rene menyadari hal itu dan mengaku semakin terpacu. "Saya akan buktikan dan sekaligus membalikkan semua keraguan pihak?pihak yang mengomentari miring kepindahan saya ke Persib,"tegasnya.

Pembelaan terhadap Rene, mengalir dari internal skuad Maung Bandung sendiri, termasuk sang arsitek, Jaya Hartono. Menurut Pelatih asal Kediri ini, semua pihak seharusnya mau melihat prestasi yang diraih Rene beberapa tahun silam.

Jaya sendiri yakin, Rene bakal mampu menuntaskan segala kelemahan lini belakang timnya terutama untuk urusan komunikasi. Satu hal yang bisa jadi garansi, Rene selalu bermain lugas serta cenderung atraktif di area jantung pertahanan selama uji coba yang sudah?sudah.

Libero Persib, Maman Abdurrahman mengungkapkan komentar nyaris

serupa."Saya yakin, datangnya Rene bakal membawa perubahan positif, terutama dalam menekan angka kemasukan gol," jelasnya.

Yang pasti, di laga malam nanti, Rene siap menanggalkan segala kenangan manis bersama Deltras Sidoarjo untuk sekuat tenaga membawa Maung Bandung berjaya. (tor)


Sumber Berita: Tribun Jabar

By: Balad Persib

Read more >>

MENGASAH SOLIDITAS DI JATIM

25 September 2009

PEMAIN TIMNAS DARI PERSIB DIHARAPKAN BISA MAIN

PEMAIN Persib asal Brasil Hilton Moreira (belakang) melakukan pemanasan diawasi pelatih fisik Entang Hermanu pada sesi latihan sore di Stadion Persib Jln. A. Yani Bandung, Kamis (24/9). Hilton mengaku berat badannya naik tiga kilogram. Namun, dia mematok target untuk kembali menyusutkan badannya sebelum kompetisi dimulai.* ANDRI GURNITA/"PR"

BANDUNG, (PR).-
Meskipun tidak dibebani target juara pada Turnamen Gubernur Jawa Timur di Surabaya, Pelatih Persib Jaya Hartono tetap berharap bisa menurunkan skuad terbaik agar dapat mengasah soliditas tim utama "Pangeran Biru" sebelum Liga Super Indonesia bergulir.

Oleh karena itu, Jaya akan meminta izin kepada PSSI agar para pemain Persib yang dipanggil ke pemusatan latihan tim nasional bisa diberi kesempatan untuk memperkuat Persib dalam dua laga awal turnamen tersebut.

"Liga Jatim adalah satu-satunya uji coba resmi yang diikuti Persib selama pramusim. Kehadiran para pemain yang dipanggil timnas adalah kebutuhan tim agar dapat memantapkan kerja sama tim utama. Saya berharap PSSI bisa mengerti dan memberikan izin agar mereka bisa memperkuat Persib, kalau tidak dua pertandingan ya pada pertandingan pertama saja juga tidak apa-apa. Yang penting Persib punya kesempatan untuk menurunkan dan menguji komposisi tim yang komplet," kata Jaya seusai memimpin latihan sore di Stadion Persib Jln. A. Yani Bandung, Kamis (24/9).

Persib akan berangkat ke Surabaya Jumat (25/9) malam dan dijadwalkan berduel dengan Deltras Sidoarjo pada laga perdana Minggu (27/9), serta menantang tuan rumah Persebaya Surabaya Selasa (29/9). Bersamaan dengan rangkaian pertandingan tersebut, Timnas akan menggelar pemusatan latihan pada 26 September sebagai persiapan menghadapi pertandingan Pra-Piala Asia. Empat pilar Persib, yaitu Nova Arianto, Eka Ramdani, Maman Abdurahman, dan Hariono kembali dipanggil pelatih Benny Dollo untuk memperkuat "Merah Putih".

Akan tetapi, Jaya berharap keempat pemain andalannya itu bisa diizinkan untuk memperkuat Persib lebih dulu sebelum bergabung dengan Timnas. "Selain dibutuhkan tim, mereka sendiri juga berharap bisa memperkuat tim pada turnamen ini. Selain mereka, Budi Sudarsono juga sudah menunggu di Surabaya dengan Hariono, (Christian) Gonzalez, dan (Christian) Rene. Jadi turnamen ini adalah kesempatan terbaik untuk melihat kualitas kerja sama tim terbaik Persib," katanya.

Hilton kegemukan

Berjalan ke Jatim tanpa target tidak membuat "Pangeran Biru" bersantai. Sebagai persiapan, pada sesi latihan sore kemarin Jaya memberikan porsi latihan dengan intensitas cukup tinggi kepada Gilang Angga dkk. sebelum diakhiri dengan sesi latihan fisik.

"Saya cukup puas dengan kondisi mereka. Meskipun habis berlibur, performa mereka tetap konstan dalam 1,5 jam latihan. Padahal intensitas latihannya cukup tinggi. Saya harap dengan kondisi ini mereka bisa tampil baik di Jatim," kata Jaya.

Satu yang menjadi kekhawatiran Jaya adalah kondisi fisik Hilton Moreira yang membesar setelah tiba dari Brasil. Striker Brasil tersebut tampak lebih gemuk sehingga pergerakannya tampak lebih lamban. Hilton mengaku berat badannya naik tiga kilogram. Namun dia mematok target untuk kembali menyusutkan badannya sebelum kompetisi dimulai.

"Kita semua lihat, Hilton memang sedikit kegemukan. Tapi dia berjanji kepada saya akan mengurangi berat badannya dalam sepuluh hari. Insya Allah dia sudah bisa mencapai kondisi ideal dan bisa dimainkan pada laga pertama LSI," kata Jaya. (A-168)***


Sumber Berita: Pikiran Rakyat

By: Balad Persib

Read more >>
 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger