Gonzalez-Airlangga Makin Padu

30 March 2010
BANDUNG, TRIBUN - Menjelang tur pantura melawan Persela Lamongan, Minggu (4/4), tim pelatih hanya tinggal mengandalkan duet Gonzalez-Airlangga di lini depan. Mereka menjadi striker yang paling siap diturunkan dalam partai tersebut.

Budi Sudarsono yang biasanya menjadi andalan pelatih, masih diragukan bisa tampil maksimal pascabedah minor di jari kaki kirinya.

"Untuk lini depan kita mengandalkan Gonzalez dan Airlangga saja karena Budi baru menjalani operasi kecil," kata pelatih Persib Jaya Hartono, Selasa (30/4).

Meski demikian Jaya sangat berharap Budi bisa sembuh total dari operasinya itu sehingga bisa memperkuat Persib melawan Persela. "Saya berharap tidak ada pemain yang absen akibat cedera atau sakit lagi saat melawan Persela nanti karena kita harus bisa memenangkan pertandingan," ujarnya.

Dalam beberapa kali gim intern, pelatih mulai memadukan duet tersebut. Komunikasi dan permainan satu sentuhan di antara kedua pemain ini terus ditingkatkan di lapangan.

"Keduanya menunjukan peningkatan kerja sama. Saya berharap keterpaduan saat melawan Persija, bisa kembali ditunjukkan bahkan ditingkatkan lagi dipertandingan lawan Persela," kata Jaya.

Melawan Persela, Persib dipastikan akan bermain dalam kondisi full team. Hanya Wildansyah saja yang absen akibat dari akumulasi kartu kuning dan Hilton yang absen sampai akhir musim.

"Kondisi tim dalam kondisi yang bagus. Semua pemain sudah mulai beradaptasi dengan cuaca panas. Kekurangan-kekurangan di pertandingan sebelumnya sedikit demi sedikit sudah diperbaiki," ujar Jaya.

Sumber: Tribun
By: BP
Read more >>

Gilang Oke, Budi Absen


IMAM CAHYADI/GM
PEMAIN Persib, Maman Abdurahman (kanan), Satoshi (tengah), dan Atep melakukan sprint saat latihan fisik di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (29/3).
STD. SILIWANGI,(GM)-
Bek sayap kanan Persib Bandung, Gilang Angga Kusumah dinyatakan fit untuk pertandingan melawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya Lamongan, 4 April mendatang. Sementara itu, striker Budi Sudarsono kemungkinan bakal absen karena baru menjalani operasi kecil di bagian kakinya.

Pulihnya kondisi kesehatan Gilang Angga diungkapkan asisten pelatih Persib, Robby Darwis. "Pada saat latihan, kelihatannya kondisi kesehatan Gilang sudah oke. Rasanya dia sudah bisa main saat menghadapi Persela," kata Robby, usai sesi latihan di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (29/3).

Seperti diketahui, Gilang terpaksa absen saat Persib menghadapi Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, 25 Maret lalu, lantaran terserang demam tinggi. Demam tersebut sudah dirasakan Gilang sejak pertandingan Persib melawan PSPS Pekanbaru di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru, 21 Maret lalu.

Gilang Angga membenarkan kalau kondisinya sudah fit. Ia berharap pada laga selanjutnya sudah bisa tampil lagi. "Alhamdulillah sudah baikan. Insya Allah lawan Persela saya sudah bisa main lagi," kata mantan striker Persikab Kab. Bandung ini.

Budi dioperasi

Berbeda dengan Gilang, Persib masih harus menunggu perkembangan Budi yang pada Jumat (26/3) lalu menjalani operasi kecil di bagian jari kakinya. Sejauh ini, dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani belum mengeluarkan rekomendasi apa pun kepada tim pelatih, karena masih harus memeriksa kondisi terakhirnya.

"Budi absen latihan karena baru menjalani bedah minor mengeluarkan abses pada jari manis kaki kirinya," kata Rafi tentang alasan belum munculnya Budi dalam sesi latihan pagi kemarin.

Dikatakan Rafi, setelah menjalani operasi, Budi direkomendasikan beristirahat selama lima hari. "Kalau operasinya hari Jumat, maka Budi harus istirahat sampai Selasa (30/3). Tapi itu tidak berarti Budi pasti absen. Sebab saya masih harus memeriksa kondisinya," tambah Rafi.

Jika Budi absen, saat menghadapi Persela, stok pemain depan Persib tinggal dua lagi, yaitu Cristian Gonzales dan Airlangga. "Mudahan-mudahan Budi bisa tetap main, karena proses penyembuhan bedah minor seperti itu sangat cepat," harap Rafi.

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

STRIKER BUDI SUDARSONO JALANI OPERASI KECIL

BANDUNG, (PR).-
Ketika Airlangga dan Gilang Angga bergabung dengan latihan rutin Persib, penyerang Budi Sudarsono kini yang giliran absen pada latihan pertama, setelah tiga hari libur di Stadion Siliwangi, Senin (29/1). Terlihat di lapangan saat itu, Persib hanya diperkuat oleh dua striker Cristian Gonzales dan Airlangga Sucipto. Sementara itu, skuad Jaya Hartono yang lainnya dalam komposisi lengkap.

Menurut dokter tim dr. Rafi Ghani, Budi sedang dalam proses pemulihan pascaoperasi minor di sela jari manis dan kelingking kaki kirinya. Pemain bernomor punggung 13 itu mengalami abses atau penimbunan nanah, yang dikarenakan kuman membandel. Oleh karena itu, Budi yang selama ini menahan rasa sakit di kakinya dengan obat analitik, harus segera menjalani tindakan operasi kecil. "Sebab, nanah di kakinya masih saja ada, maka kaki kiri Budi dioperasi kecil pada Jumat (26/3) lalu di Jakarta," katanya.

Rafi mengatakan, usai operasi biasanya memerlukan waktu empat hingga lima hari sampai luka setelah operasinya mengering. Namun, hal itu bukan berati Budi akan absen selama latihan menjelang lawan Persela, Minggu (4/4) nanti. Dia akan memeriksa kondisi kaki kirinya Budi segara. Setelah itu akan melaporkan hasil pemeriksaan Budi, sebagai bahan rekomendasi kepada pelatih.

Menurut Rafi, penyakit yang dialami kaki kiri Budi itu terjadi sejak Rafi mulai bergabung bersama Persib atau awal musim lalu. Kaki kiri Budi sudah ada penanahan, tetapi dirinya selalu memberikan obat penahan nyeri selama si "Ular Pithon" itu berlaga.

Sejak laga melawan PSPS, sudah terlihat kaki kiri Budi mendapatkan penanganan khusus dengan diolesi krim salep oleh dokter. Sayangnya, ketika akan dikonfirmasi mengenai abses yang dialami Budi "gol" itu, telefon genggamnya tidak kunjung ada jawaban. (A-183) ***

Sumber: PR

By: BP

Read more >>

PERSIB ADAPTASI CUACA PANAS


SEJUMLAH pemain berlari mengitari lapangan pada sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi, Bandung, Senin (29/3). Latihan fisik yang dipimpin langsung Pelatih Jaya Hartono itu dimulai pukul 9.00 hingga 11.00 WIB untuk membiasakan para pemain dengan cuaca panas.* ANDRI GURNITA/"PR"

BANDUNG, (PR).-
Becermin dari kekalahan melawan PSPS di Stadion Kaharudin Nasution, Pekabaru Minggu (21/3), pasukan "Pangeran Biru" mulai menggencarkan latihan berhawa panas. Pelatih Jaya Hartono yang biasa mengawali rutinitas latihan pagi pada pukul 8.00-9.00 WIB, kini latihan dimulai pada pukul 9.00 dan diakhiri pada pukul 11.00 WIB, di Stadion Siliwangi, Jln. Aceh, Bandung, Senin (29/3).

Latihan perdana setelah dijamu Persija Jakarta itu ditekankan pada latihan fisik seperti lari beberapa keliling mengitari lapangan dan melompati palang berkali-kali.

Menurut asiten pelatih Persib Yusuf Bachtiar, anak asuhnya diarahkan agar terbiasa dengan hawa panas, bukan berarti menyesuaikan dengan sengatan sinar matahari. "Ya ini aklimatisasi tim terhadap hawa panas yang akan kami lakukan hingga menjelang laga Persela Lamongan, Minggu (4/4) nanti dan Persijap Jepara (10/4). Setelah libur ini, ya kami harus cek kondisi fisik anak-anak itu bagaimana. Dan hasil pengondisian, ada kenaikan yang dialami anak-anak," tutur dia seusai latihan.

Yusuf mengatakan, sebelumnya, latihan penyesuaian cuaca ini biasa dilakukan di Pangandaran atau di Subang. Namun, suasana seperti itu tidak lagi harus mengejar hingga ke daerah panas tersebut. Cukup dengan berlatih setiap pukul 9.00 WIB hingga pukul 11.00, hal itu mewakili kondisi udara di kota yang akan dikunjungi Persib.

Entang Hermanu, pelatih fisik Persib menambahkan, kondisi saat latihan awal Persib kali itu sesuai dengan yang diharapkan. Pukul 9.00 WIB saat itu setidaknya menjadi gambaran hawa di Lamongan dan Jepara yang panas.

Menurut dia, anak asuhnya diarahkan untuk beradaptasi dan memelihara fisik dalam hawa panas di kandang lawan. "Latihan fisik pada latihan pertama seusai lawan Persija ini hanya untuk menjaga kondisi agar tetap maksimal. Saya menekankan pada pengasahan kekukatan, kegigihan, kecepatan, dan daya tahan tubuh pemain di lapangan," ungkap dia.

Eka Ramdani, gelandang Persib menganggap latihan lebih siang satu jam dari biasanya bukan hanya untuk beradaptasi dengan cuaca panas. Akan tetapi untuk menstabilkan emosi yang identik keluar apabila suhu mulai terasa panas.

"Awalnya, kaget karena belum terbiasa, tetapi setelah dijalani pada akhirnya terbiasa juga dan saya rasa latihan seperti ini memang perlu terus dilakukan para pemain," ungkap dia.

Belum ideal

Kegagalan meraih tiga poin di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta melawan Persija, masih menyimpan pekerjaan rumah yang perlu dibenahi "Maung" Bandung. Yusuf mengungkapkan, performa anak asuhnya ketika dijamu "Macan Kemayoran" belum mencapai titik ideal.

"Kami telah mengevaluasinya. Kami menekankan pada lini pertahanan, terutama dikonsentrasi pada menit-menit terakhir pertandingan. Kalau main di luar, kita dapat tekanan. Namun, pas main di kandang juga, tekanan pasti ada. Akan tetapi, pas main dengan Persija kemarin tekanan muncul dari luar dan dalam," ujar dia.

Meski demikian, Yusuf memuji anak asuhnya mampu mengatasi tekanan itu dengan menciptakan beberapa peluang gol. Dia berharap, pada laga di kandang Persela, Persijap, Persitara, dan Pelita Jaya skuadnya tetap berkonsentrasi agar tidak lengah. Tak peduli tim yang dihadapi itu tim papan atas maupun bawah. (A-183)***

Sumber: PR

By: BP

Read more >>

Panpel Persib Dipanggil Komdis

29 March 2010
BANDUNG, TRIBUN - Panitia Pertandingan (Panpel) Persib dipanggil Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pada 1 April mendatang, terkait dengan melubernya penonton saat Persib menjamu Arema Indonesia, Minggu (14/3). Surat pemanggilan baru diterima pihak Panpel pada Senin (29/3).

Menurut Sekretaris Panpel, Budi Bram Rachman, dalam surat pemanggilan tersebut Komdis meminta klarifikasi mengenai beberapa insiden yang terjadi saat pertandingan berlangsung. "Salah satunya meminta penjelasan mengenai melubernya penonton hingga turun ke area pinggir lapangan. Kami siap memenuhi panggilan tersebut dan siap memberikan penjelasan yang mendetail mengenai hal itu," katanya kepada wartawan di Sekretariat Panpel, Senin (29/3) sore.

Bram mengatakan, dalam pertandingan tersebut jumlah penonton membeludak karena saat itu bertepatan dengan HUT ke-77 Persib. "Membeludaknya jumlah penonton karena pertandingan tersebut merupakan big match karena Persib menghadapi pemuncak klasmen, Arema Indonesia. Selain itu, pertandingan bersamaan dengan hari ulang tahun ke-77 Persib sehingga cukup beralasan jika bobotoh ingin menyaksikan langsung pertandingan tersebut di stadion," katanya.

Bram menegaskan bahwa melubernya penonton ke pinggir lapangan masih dalam status terkendali. Pasalnya, aparat keamanan masih bisa menahan penonton di luar garis settel bench dan masih dalam area aman karena berada di belakang papan iklan.

Jarak antara papan iklan dan garis lapangan sendiri terbilang cukup jauh, yaitu 5-10 meter. "Meski meluber, penonton masih cukup terkendali dan masih berada dalam jarak yang cukup jauh dari garis lapangan sehingga jalannya pertandingan tidak terganggu," katanya.

Komdis sendiri memang dalam beberapa kasus serupa memberikan sanksi tegas kepada panpel dan tim tuan rumah. Selain denda, Komdis pun memberikan sanksi satu kali pertandingan home tanpa penonton seperti kasus Arema atau memindahkan satu kali pertandingan home ke tempat netral seperti kasus PSM Makassar.

Jika Komdis memutuskan sanksi seperti itu, ini sebuah kerugian bagi Persib yang tengah memburu kemenangan demi kemenangan. Apalagi lima pertandingan terakhir Persib musim ini dilakukan di kandang. Jika salah satunya kena sanksi, perjalanan Persib ke tangga juara akan terhambat.

"Kami akan memberikan keterangan sejelas mungkin dan juga akan menjelaskan secara detail kenapa hal tersebut terjadi. Kami berharap PSSI bisa memahaminya dan tidak memberikan sanksi kepada Panpel dan juga kepada Persib," kata Bram.

Sumber: Tribun
By: BP
Read more >>

Bisa Saja Terjadi di Luar Dugaan

SAAT ini, Persib Bandung masih berada di peringkat keempat klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010. Di peringkat keempat, Persib baru meraih 43 poin dari 25 kali bermain atau berselisih 8 poin dari pimpinan kalasemen sementara Arema Indonesia.

Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar pun mengaku sulit untuk mengejar poin Arema. Selain itu masih ada Persiba Balikpapan dan Persipura Jayapura yang juga bertekad mengejar Arema. Namun untuk Persiba dan Persipura, Umuh yakin Persib bisa menyalipnya.

Umuh yakin karena Persib masih akan bertanding melawan keduanya di kandang. Melawan Persipura akan dilakoni pada Minggu (2/5) dan Persiba pada Rabu (26/5) mendatang. Sedangkan Arema yang juga masih harus berhadapan dengan Persipura akan dijalankan di kandang "Mutiara Hitam", Stadion Mandala Jayapura pada Sabtu (24/4) mendatang.

Tetapi sebelum berhadapan dengan Persipura, Persib terlebih dahulu harus melakukan empat laga tandang, yaitu melawan Persela Lamongan, Persijap Jepara, Pelita Jaya, dan Persitara Jakarta Utara. Di atas kertas, tim-tim tersebut berada di bawah Persib. Namun yang harus diwaspadai, Pelita Jaya dan Persitara tengah berusaha lolos dari jurang degradasi. Tentu keduanya ingin meraih poin dan tidak ingin kalah. Maka meski di atas kertas lebih unggul, keempat laga tandang itu bukan hal yang mudah bagi Persib.

Arema pun akan berhadapan dengan Persitara dan Pelita Jaya. Namun semua dilakukan di kandangnya, Stadion kanjuruhan Malang. Karena bermain di kandang sendiri, akan menjadi keuntungan bagi Arema.

Selain Persib, tim lain yang sangat mungkin untuk menyalip Arema yaitu Persipura Jayapura. Dari sebanyak 9 laga sisa, sebanyak 7 di antaranya dilakukan di kandang. Hanya saat melawan Persib dan Sriwijaya FC yang harus dilakoni Persipura di luar kandang. Dan seperti diketahui, Persipura sangat sulit untuk dilakahkan di kandangnya sendiri.

Kendati demikian, dalam sepakbola tidak ada yang tidak mungkin. Segala sesuatu bisa terjadi di luar dugaan. Termasuk juga jika Persib ternyata bisa memenangkan seluruh laga sisa di musim ini. Semoga!

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Konsentrasi Persib Lemah

BLK. FACTORY,(GM)-
Persib Bandung terus mengasah kedisiplinan dan konsentrasi para pemainnya untuk menghadapi sisa laga Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010. Pasalnya disiplin bermain anak-anak "Maung Bandung" dianggp masih kurang.

"Kobobolan di menit akhir saat melawan Persija Jakarta, bukti pemain masih kurang disiplin pada tugasnya masing-masing," ujar Mantan Pemain Persib Bandung, Bambang Sukowiyono ketika dihubungi "GM", Minggu (28/3).

Menurut Sukowiyono, gol pemain Persija, Abanda Herman di menit akhir pertandingan seharusnya tidak perlu terjadi jika para pemain bermain disiplin. Jika disiplin maka para pemain tentu paham dan mengerti hal yang harus dilakukannya.

"Namun ternyata Abanda bisa lolos dan bebas melakukan tandukan dan berbuah gol. Satu kesalahan mendasar yang berakibat fatal bagi Persib," jelasnya.

Selain disiplin, lanjut Sukowiyono, para pemain Persib pun harus meningkatkan konsentrasi bermainnya. "Disiplin dan konsetrasi, keduanya saling berhubungan. Jika itu bisa diterapkan maka tidak akan ada istilah waktu krusial di menit awal atau akhir," tuturnya.

Kendati demikian, Sukowiyono menganggap, hal tersebut bukan 100 persen kesalahan pemain. Karena pemain yang berada di tengah lapang pasti akan menurun staminanya. Dengan menurutnya stamina, disiplin dan konsentrasi juga bisa menurun. Dan saat itulah pelatih harus selalu memberikan arahan dari pinggir lapang tentang disiplin dan konsentrasi.

"Kesalahan saat melawan Persija tidak boleh terulang lagi. Terutama saat menghadapi laga tandang. Di saat tuan rumah akan meraih poin penuh, pasti akan selalu menekan Persib. Jika disiplin dan konsentrasi berkurang, bisa kembali berakibat fatal bagi Persib," ujarnya.

Sementara itu, setelah libur selama 3 hari, Persib Bandung kembali akan menjalani latihan untuk menghadapi laga berikutnya. Gelandang Persib Bandung, Gilang Angga Kusumah yang sebelumnya sakit telah siap mengikuti latihan.

"Saya akan mengikuti latihan lagi. Saya sudah kembali siap berlatih bersama yang lain," kata Gilang kepada wartawan.

Seperti diketahui, jelang menghadapi Persija Jakarta (Kamis, 25/3) lalu. Gilang terserang demam. Akibatnya, Gilang pun terpaksa absen berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

AIRLANGGA DAN GILANG PULIH

SENIN INI PERSIB KEMBALI JALANI LATIHAN

STRIKER Persib Bandung Airlangga Sucipto (bawah) mendapatkan perawatan akibat cedera saat menghadapi Persija Jakarta pada pertandingan Djarum Liga Super Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, Kamis (25/3). Airlangga mengakui sudah bisa terlibat dalam latihan perdana, Senin (29/3) pagi ini, setelah libur selama tiga hari.* ANDRI GURNITA/"PR"

BANDUNG, (PR).-
Airlangga Sucipto dan Gilang Angga Kusumah siap bergabung dalam latihan rutin di Stadion Siliwangi, Senin (29/3) pagi ini. Kondisi kesehatan mereka mulai pulih setelah mengalami cedera dan sakit ketika menghadapi Persija (25/3).

Airlangga yang mengalami cedera akibat mendapat jegalan keras dari pemain Persija Abanda Herman di menit ke-72 itu mengakui sudah bisa terlibat dalam latihan perdana setelah libur selama tiga hari. Selama tiga hari tersebut dia memulihkan kondisi ankle kanannya melalui pemantauan dokter tim, dr. Rafi Ghani.

"Insya Allah saya Senin ini latihan seperti biasa. Sebenarnya masih ada yang kerasa sakit di kaki kanan, tetapi diusahakan saya berlatih karena kondisinya sudah mulai membaik," katanya yang dihubungi Minggu (28/3).

Pemain yang akrab disapa Ronggo itu harus mempersiapkan diri dalam rangka dijamu Persela Lamongan, Minggu (4/4). Dia mengakui tidak ingin mengalami cedera berkepanjangan. Ia membutuhkan jam terbang yang lebih banyak lagi di lapangan.

Sementara itu, Gilang Angga yang mengalami demam sepulangnya dari laga tandang PSPS, Senin (22/3) lalu dengan yakin akan melakoni latihan untuk menghadapi Persela mendatang. Gilang sudah sepenuhnya pulih dari sakit demam yang dia rasakan sejak melawan Arema (14/3) lalu. Ketika akan melawan Persija kondisinya semakin buruk sehingga dia pun absen dalam latihan ataupun menjadi amunisi Jaya Hartono untuk memperkuat "Maung Bandung" melawan "Macan Kemayoran", Kamis (25/3).

"Saya pasti ikut latihan, karena sudah sembuh betul. Selama liburan ini meski tidak ada jadwal latihan bersama Persib, saya tetap melakukan latihan rutin di rumah sendirian. Hal itu supaya tidak membuat badan saya kaku," tuturnya.

Dokter Rafi Ghani menyatakan, pada umumnya kondisi kesehatan dan fisik pemain tidak ada yang mengalami sakit atau cedera parah. "Kondisi pemain, sampai saat ini alhamdulillah baik," ucapnya.

Dia menambahkan, kondisi Airlangga dan Gilang sudah mulai membaik dan tidak mempunyai masalah apa pun. Para pemain secara fisik dapat bermain pada lakon selanjutnya menghadapi Persela. (A-183) ***

Sumber: PR

By: BP

Read more >>

Berharap Arema Tergelincir

28 March 2010
BANDUNG, TRIBUN - Manajer Persib, H Umuh Muhtar, mengharapkan bantuan doa dari segenap bobotoh agar salah satu pesaing terberat Persib tergelincir di beberapa pertandingan terakhirnya. Salah satu tim yang diharapkan bisa tergelincir adalah Arema Indonesia.

"Peluang kita untuk menjadi juara masih ada. Kita masih memiliki lima laga kandang dan empat laga tandang yang bisa dimaksimalkan, serta berharap Arema bisa kalah," ujarnya, Minggu (28/3).

Sejak putaran pertama lalu, posisi Arema di pucuk klasemen memang tidak tergeser. Mereka kini kokoh dengan 51 poin, jauh meninggalkan Persib yang berada di urutan keempat dengan 43 poin.

"Mudah-mudahan saja Arema bisa kalah tiga sampai empat kali sehingga peluang untuk menyalip mereka cukup terbuka," katanya.

Manajemen Persib pantas mengkhawatirkan tim berjuluk Singo Edan tersebut karena dari empat tim yang bersaing di tangga juara, Aremalah yang paling berpeluang juara. Tim kuat yang akan dihadapi Arema di sisa pertandingan hanya tuan rumah Persipura dan Persiwa.

Persib sendiri diuntungkan karena lima pertandingan terakhir digelar di kandang sendiri, termasuk melawan Persipura (2/5) dan Persiba (26/5).

"Selain berikhtiar memenangi pertandingan tersisa, kita juga berharap Arema bisa kalah karena saat ini peluang kita untuk juara tergantung pula dari hasil-hasil pertandingan lawan-lawan kita, terutama dari hasil pertandingan Arema dan Persipura," ujar Dirut PT PBB ini.

Sumber: Tribun
By: BP
Read more >>

Umuh, "Sulit Mengejar Arema"

26 March 2010
HASIL imbang atas Persija Jakarta membuat langkah Persib Bandung untuk merebut juara Liga Super Indonesia semakin berat. Satu poin dari Persija membuat Persib tertahan di peringkat empat klasemen sementara Liga Super Indonesia 2009/ 2010.

Meski peluang belum tertutup, kini Persib terpaksa harus tergantung oleh hasil yang akan diraih pemimpin klasemen, Arema Indonesia.

Hal itu pun diakui Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar. "Memang berat untuk terus bersaing. Kini kita hanya menunggu hasil dari Arema," ujar Umuh, usai pertandingan melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (25/3).

Jika Persib mampu meraih tiga poin maka Persib bisa mendekati Arema dengan selisih yang lebih kecil.

"Saingan kita memang Arema. Mereka makin sulit dikejar," katanya.

Kendati demikian, Umuh tetap belum berniat mengubah target. Persib tetap akan mengejar gelar juara.

"Kalau Persiba Balikpapan, Sriwijaya FC, dan Persipura Jayapura, tidak terlalu dikhawatirkan. Kita masih bisa melewatinya," ujarnya.

Untuk melewati ketiga tim tersebut, Persib memang memiliki peluang. Apalagi di putaran II ini Persib akan bermain kandang melawan ketiganya.

Di luar usaha para pemain, Umuh berharap, bobotoh terus memberikan dukungan.

"Ya selain usaha, kita semua, pemain, dan bobotoh harus terus berdoa agar Persib diberi kemudahan," tukasnya.

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Gol Terasa Hampa

CRISTIAN Gonzales memang berhasil mencetak dua gol bagi Persib saat ditahan imbang Persija Jakarta 2-2, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (25/3). Kedua gol tersebut diciptakannya pada menit 60 dan 86 melalui titik penalti.

Tambahan dua gol tersebut membawa "El Loco" mengoleksi 15 gol. Kini ia pun hanya tertinggal satu gol dari pencetak gol terbanyak sementara Liga Super Idonesia (LSI) 2009/2010, Albaerto "Beto" Goncalves (Persipura Jayapura). Padahal di awal musim, Gonzales sempat dinilai sebagian bobotoh telah "habis".

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sekarang kesuburannya tidak membuat El Loco senang. Bahkan ia pun tak lagi memiliki obsesi menjadi pencetak gol terbanyak tahun ini. Padahal sebelumnya, ia merupakan pencetak gol terbanyak 4 tahun berturut-turut di Liga Indonesia sejak LI 2005 dan pada musim lalu terpaksa berbagi sepatu emas bersama Boaz Sallosa dengan 28 gol.

"Saya tidak ingin menjadi pencetak gol terbanyak. Saya hanya ingin membawa Persib menang. Karena hanya kemenangan yang bisa membawa Persib juara," kata penyerang asal Uruguay ini.

Menurutnya, mencetak gol pun akan terasa hampa jika tidak membawa kemenangan bagi Persib. Baginya, lebih baik mencetak satu gol namun membawa kemenangan daripada mencetak dua gol tapi tak bisa berbuah tiga poin bagi Persib.

"Dua gol saya memang sepertinya percuma. Tidak ada artinya tanpa kemenangan. Saya sedih gol itu tidak sempurna," katanya.

Kendati demikian, Gonzales mengaku cukup senang dengan gol-gol yang dicetaknya belakangan ini. Karena gol-gol itu diciptakannya berkat kontribusi para pemain Persib lainnya.

Satu tekadnya untuk Persib, kembali mencetak gol. Namun gol tersebut harus membawa kemenangan bagi Persib. "Kalau gol saya membawa kemenangan bagi Persib, itu baru sempurna," katanya.

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Persib Hanya Dikawal Dishub!

JAKARTA,(GM)-
Hanya disediakan pengawalan Dinas Perhubungan, Persib Bandung keluhkan kinerja Panitia Pelaksana Persija Jakarta. Untungnya, tim "Maung Bandung" dapat selamat tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan selamat.

"Masa kami hanya diberi pengawalan dari Dishub. Padahal sebelumnya mereka menjanjikan akan memberikan rantis (kendaraan taktis) polisi," ujar Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar, usai pertandingan.

Selain hanya disediakan pengawalan Dishub, panpel hanya memberikan dua bus tigaperempat tanpa AC milik Polda Metro Jaya sebagai alat transportasi tim dari hotel menuju stadion. "Semua pemain kepanasan dan khawatir. Karena kita main di Jakarta, bukan di kota lain. Kalau terjadi apa-apa, siapa yang mau bertanggung jawab," kata Umuh.

"Kita sebenarnya bisa saja tidak datang ke lapangan karena alasan keamanan. Tetapi kita tetap datang untuk menunjukkan keseriusan kita," lanjut Umuh.

Pengalaman sebelumnya, jika bermain tandang tim selalu disediakan bus yang bagus dan selalu dikawal polisi. Hal itu juga yang diberikan Persib kepada tim lain saat bertandang ke Bandung.

"Mereka (Persija, red) kalau datang ke Bandung selalu diberi yang terbaik. Bahkan kami siapkan rantis agar aman," tegasnya.

Hal itu juga yang membuat Umuh meminta agar PT Liga Indonesia memperhatikan masalah tersebut. "Ini juga harus jadi perhatian PT Liga Indonesia. Jangan sampai hal seperti itu mengganggu konsentrasi tim," kata Umuh.

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Mereka Mestinya Ada di Senayan


DENI SAHBUDIN/GM
RATUSAN ”bobotoh” nonton bareng di hanggar Lanud Husein Sastranegara Bandung untuk menyaksikan "big match" Persib Bandung versus Persija Jakarta, Kamis (25/3).
KETIKA Cristian Gonzales dua kali membawa Persib Bandung mengungguli Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, tidak kurang dari 3.000 bobotoh yang memadati salah satu hanggar di Bandar Udara (Bandara) Husein Sastranegara Bandung berjingkrak girang. Mereka terus menyanyikan yel-yel kemenangan dan lagu-lagu khas bobotoh yang biasa terdengar di dalam stadion.

Sepanjang pertandingan, ekspresi yang diperlihatkan ribuan bobotoh tersebut juga tak ada bedanya seperti ketika mereka hadir langsung di lapangan. Teriakan kegembiraan, keluhan kekecewaan hingga makian terhadap wasit, pemain, dan kelompok suporter lawan juga tetap terdengar nyaring. Usai laga yang berakhir imbang 2-2, mereka pun pulang dengan berkonvoi sehingga memacetkan sejumlah ruas jalan yang dilalui.

Selain di Bandara Husein Sastranegara, acara nonton bareng yang dihadiri banyak bobotoh juga dilakukan di banyak tempat di Kota Bandung.

Tapi hanya itu yang bisa dilakukan bobotoh untuk mendukung tim kesayangannya saat bertarung mempertaruhkan gengsi dengan Persija. Mereka terpaksa hanya bisa melihat perjuangan para pemain kesayangannya dari jauh. Tidak seperti ke kota-kota lainnya, bobotoh tidak bisa datang langsung ke Senayan, lantaran terhalang permusuhan abadi yang melibatkan kedua kelompok suporter.

"Ya, mereka seharusnya ada di Senayan," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, H. Edi Siswadi yang turut berbaur dengan ribuan bobotoh dalam acara nonton bareng tersebut.

Mantan Ketua Harian Persib ini sepakat kalau "terkebiri"-nya antusiasme bobotoh untuk mendukung tim kesayangannya saat bertanding di Jakarta, disebabkan gesekan dan permusuhan antara kelompok suporter Persib dan Persija. "Akibat permusuhan itu, yang rugi semuanya. Ini tidak boleh dibiarkan terus. Harus ada kesadaran, terutama dua kelompok suporter, untuk mengakhiri permusuhan tersebut," sambung Edi.

Jangan anarkistis

Penggagas acara nonton bareng di hanggar Bandara Husein Sastranegara, Wawan Hanura berpandangan lain. Menurutnya, konflik bobotoh dan pendukung Persija itu tidak harus menjadi sebuah persoalan.

"Justru, saya pribadi berpandangan, konflik antarsuporter sepak bola itu harus dipelihara. Itu yang membuat sepak bola colourfull (berwarna, red). Jadi, perseteruan abadi antara bobotoh dan pendukung Persija itu, biarkan saja. Buat saya, yang penting tidak anarkistis," katanya.

Wawan sepakat, memang alangkah lebih indahnya kalau bobotoh bisa hadir langsung di Senayan untuk mendukung tim kesayangannya. "Tapi saya bisa memahami keputusan pihak kepolisian yang melarang bobotoh datang ke Senayan. Mungkin ada pertimbangan demi kepentingan yang lebih besar ketimbang sepak bola. Jadi, saya anggap larangan itu wajar," katanya.

Tapi seperti yang pernah diungkapkan Direktur Eksekutif PT Liga Indonesia (PT LI), Joko Driyono beberapa waktu lalu di Bandung, larangan datang ke stadion adalah satu tindakan yang bisa "mengamputasi" sepak bola sendiri. "Melarang penonton datang ke stadion sama saja dengan mengamputasi sepak bola. Alangkah indahnya jika partai Persija dan Persib bisa disaksikan bersama oleh bobotoh dan The Jak. Soal dampak yang mungkin terjadi, itulah yang harus dipikirkan bersama cara mengatasinya," kata Joko, ketika itu.

Betul, memang alangkah indahnya menyaksikan ratusan bus yang membawa bobotoh berduyun-duyun menyerbu Senayan seperti di masa lalu. Sangat menyedihkan jika hal itu takkan pernah terjadi lagi hanya gara-gara sebuah perseteruan yang membuat pihak keamanan selalu "menghitung" bakal adanya gesekan setiap kali Persib dan Persija bertemu.

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Peluang Persib Makin Berat


IMAM CAHYADI/GM
STRIKER Persib, Cristian Gonzales (tengah) saat mencetak gol pertama ke gawang Persija Jakarta yang dijaga Roni Tri, pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (25/3). Persib bermain imbang melawan Persija 2-2.
JAKARTA,(GM)-
Akibat kesalahan para pemain di detik-detik akhir babak kedua, Persib Bandung gagal membawa pulang kemenangan atas Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (25/3). Persib akhirnya hanya mampu bermain imbang 2-2 atas musuh abadinya tersebut.

Di saat masih unggul 2-1 hingga waktu normal, gawang Persib harus kebobolan melalui tandukan Abanda Herman di masa injury time yang sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Raut kekecewaan tampak pada wajah pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono. "Seharusnya tidak perlu terjadi pelanggaran, karena masih jauh dari kotak penalti. Tetapi ya tetap harus kita syukuri hasil imbang ini," ujar Jaya menilai terjadinya proses gol kedua "Macan Kemayoran".

Kekecewaan juga diutarakan Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar. "Tinggal beberapa detik saja kita bisa menang. Tapi kita gagal mempertahankannya," katanya.

Seperti halnya Jaya, Umuh mengakui hasil imbang itu merupakan yang terbaik bagi Persib. "Kalau melihat perjuangan anak-anak, mereka main sangat luar biasa. Mereka berani bermain ngotot," tuturnya.

Dengan hasil imbang ini, Persib masih tertahan di peringkat 4 dengan nilai 43 dari 25 partai yang telah dimainkannya. Sedangkan Persija juga masih terpaku di posisi enam dengan nilai 36 dari 24 kali bertanding.

Dilaporkan wartawan "GM" Brilliant Awal dari SUGBK, bermain di kandang lawan, Persib lebih memilih pola bertahan dan mengandalkan serangan balik. Di babak pertama, "Maung Bandung" hanya bisa memperoleh peluang melalui Eka di menit 6 dan Gonzales pada menit 25.

Sebaliknya, Persija lebih banyak memiliki peluang melalui Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan, dan M. Ilham. Namun semua peluang itu masih bisa dimentahkan penjaga gawang Persib, Markus Horison.

Usai jeda, Persija masih terus menekan. Namun saat Persija asyik menyerang, Persib dapat memanfaatkannya melalui serangan balik. Seperti yang terjadi di menit 60. Berawal dari umpan tarik Eka Ramdani para Airlangga, gol bisa tercipta melalui kaki Gonzales. Terobosan Airlangga dari rusuk kiri pertahanan Persija diselesaikan "El Loco" melalui satu sontekan dan membawa Persib unggul 1-0.

Namun di menit 77, headding Aliyudin meneruskan umpan Emeleu Serge dari sektor kanan penyerangan membawa Persija menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Persib kembali unggul setelah El Loco berhasil mengeksekusi tendangan penalti akibat handsball yang dilakukan Ismed Sofyan di menit 86.

Kemenangan Persib seakan sudah di depan mata. Namun kemenangan tersebut hancur berantakan setelah Herman Abanda menyamakan kedudukan di masa injury time melalui sundulan.

Kesalahan tersebut berawal ketika Cucu Hidayat melakukan pelanggaran terhadap Leo Soputan. Ismed Sofyan yang mengambil tendangan bebas mengirimkan bola lambung ke dalam kotak penalti.

Penjaga gawang Persib, Markus salah mengantisipasi datangnya bola yang justru bisa diserobot Abanda, sekaligus memaksa pertandingan berakhir 2-2.

Kecewa

Hasil imbang bagi kubu Persija pun dianggap mengecewakan. Asisten pelatih Persija Jakarta, Maman Suryaman mengaku timnya rugi, karena lebih banyak memiliki peluang dibandingkan Persib. "Kita memang kurang beruntung. Seharusnya kami bisa meraih poin penuh," katanya.

Selain kecewa dengan hasil pertandingan, kubu Persija pun mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit. "Seharusnya kita juga mendapat penalti saat Bepe (Bambang Pamungkas, red) dijatuhkan di kotak penalti," katanya.

Bahkan Maman memperkirakan, jika pertandingan berjalan 5 menit lagi, bisa jadi Persija akan kalah. "Saya tidak tahu dari mana, tapi kalau masih ada waktu, kami bisa kalah gara-gara wasit," ujarnya. **

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

KURANG BERUNTUNG

Markus Horison (Kiper Persib)
KEBERUNTUNGAN mungkin belum berpihak kepada Persib. Namun kami bersyukur tidak kalah dari Persija. Persib memang lebih banyak diserang. Berkat doa semua pihak dan kerja keras tim alhamdulilah saya bisa bermain maksimal. Saya merasa sedih dan menyesalkan Persija bisa menyamakan kedudukan, tetapi mungkin itulah hasil terbaik bagi kedua tim.

Atep (Pemain Tengah Persib)
AWALNYA sempat deg-degan karena sudah lama tidak bermain di Stadion Gelora Bung Karno. Saya sempat kesulitan mengembangkan permainan pada babak pertama karena terus ditempel Ismed. Beruntung pada babak kedua Ismed mulai kedodoran sehingga ada ruang yang bisa dimanfaatkan. Penalti memang sudah saya duga karena saya sengaja mengoper bola tanggung dan mengenai tangan Ismed. Sayang hasil akhir imbang padahal Persib sudah unggul.

Erik Setiawan (Pemain belakang Persija)
KAMI kecewa karena sudah bermain maksimal dan mendominasi permainan sejak babak pertama. Banyak peluang yang tercipta, tetapi Markus tampil luar biasa menyelamatkan gawang Persib. Salut buat Markus. Hasil 2-2 mungkin kerugian bagi kami yang lebih mendominasi permainan, tetapi hasil imbang adalah hasil maksimal bagi kedua tim.

Salim Alaydrus (Pemain Tengah Persija)
PERTANDINGAN berjalan cukup menarik dan berlangsung keras, kedua tim sama-sama ngotot dan tampil menyerang. Kami kurang beruntung padahal kami bermain di kandang. Banyak peluang yang tercipta tetapi gagal berbuah gol. Saya salut kepada Markus yang jatuh bangun menjaga gawang Persib. Mungkin hasil imbang 2-2 adalah hasil yang maksimal. (Krishna/Wina/Andri/"PR")***

Sumber: PR

By: BP

Read more >>

AIRLANGGA INGIN BERMAIN LEBIH BANYAK

AIRLANGGA bermain cukup bagus. Akan tetapi karena mengalami cedera ia harus diganti pada menit ke-72. Pemain yang biasa dipanggil Ronggo itu mengalami masalah pada ankle kakinya setelah dilanggar Abanda Herman. "Mudah-mudahan ini cedera biasa dan enggak berlarut-larut karena saya ingin terus diberi lebih banyak kesempatan bermain," katanya. Semoga saja Airlangga bisa tampil kembali saat melawan Persela Lamongan. (A-190)***

Sumber: PR
By: BP
Read more >>

JAYA HARTONO KEHILANGAN HILTON

PELATIH Persib Jaya Hartono masih merasa terpukul karena kepulangan Hilton Moriera ke Brasil. Dua laga tanpa Hilton membuat daya dobrak Persib sedikit berkurang. "Saya sangat... sangat... sedih harus kehilangan Hilton," kata Jaya berulang-ulang. Bagi Jaya, Hilton mungkin sudah seperti anak emas. Kehadiran Hilton di Persib pun tidak lepas dari campur tangan pelatih kelahiran Medan tersebut. (A-190)***

Sumber: PR
By: BP
Read more >>

DI DEPAN MATA

SANG Dewi Fortuna mungkin tidak memihak kepada Persib. Keberanian dan permainan maksimal anak-anak Persib yang sempat unggul dua kali 1-0 dan 2-1, akhirnya hanya berbuah hasil imbang 2-2.

Kemenangan "Maung Bandung" yang sudah di depan mata harus pupus saat injury time. Pemain belakang Persija, Abanda Herman memanfaatkan kelengahan barisan belakang Persib dan mengubur keunggulan "Maung Bandung" yang sudah dalam genggaman.

Kekecewaan dan kesedihan semua pemain dan ofisial Persib tidak bisa lagi disembunyikan saat Wasit Olehadi meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Kekecewaan dan kesedihan itu juga begitu tampak dari raut wajah si pencetak dua gol Persib.

Cristian "El Loco" Gonzalez berjalan dengan raut muka sedih menuju ruang ganti pemain setelah menghadapi hasil seri yang sangat menyesakkan dada.

Dua gol yang dicetak Gonzalez, tendangan pada menit ke-60 dan eksekusi penalti pada menit ke-86 ke gawang Persija yang dijaga kiper Roni Tri, tidak mampu berbuah kemenangan bagi Persib.

"Saya berhasil mencetak dua gol dan membawa Persib unggul hingga menit-menit akhir babak kedua," katanya. "Tapi, saya sangat sedih dua gol saya tidak mengantarkan Persib meraih kemenangan," ujar penyerang asal Uruguay tersebut.

Meski mencetak dua gol saat permainan Persib tertekan, "Si Gila" pemilik nomor punggung 99 itu, lantas tidak langsung berbesar kepala. Kerendahan hati mantan punggawa Persik Kediri itu ditunjukkannya dengan bersujud di atas rumput lapangan Gelora Bung Karno saat merayakan dua golnya.

Syukur kepada Ilahi atas gol yang dicetaknya, ia terjemahkan dengan sujud syukur. "Saya bersyukur bisa mencetak gol. Gol tersebut bukanlah karena saya saja, tapi gol itu adalah hasil kerja sama tim yang baik. Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman yang juga bermain sangat baik," ucap pencetak gol terbanyak di Liga Super Indonesia pada musim 2005 dan 2006.

Dengan tambahan dua gol ke gawang "Macan Kemayoran", striker berusia 33 tahun itu semakin memantapkan diri pada perebutan top scorer musim ini dengan lima belas gol, hanya terpaut selisih satu gol dari pimpinan Alberto Goncalves Da Costa dari Persipura.

"Saya tidak pernah memikirkan untuk menjadi top scorer kembali. Bagi saya yang terpenting adalah bagaimana caranya membawa Persib meraih kemenangan dan menjuarai liga," kata pemain yang sempat bercita-cita memperkuat Timnas Indonesia itu.

"Loco" berharap bisa terus bermain maksimal bersama rekan-rekannya untuk meraih kemenangan bagi Persib. Kesedihan setelah kehilangan Hilton sebagai rekannya di lini depan telah memicunya untuk terus tampil baik dan menjadi peluru yang siap memberondong gawang-gawang lawan. (Krishna Ahadiyat/"PR")***

Sumber: PR

By: BP

Read more >>

AMBISI PERSIB PUPUS SAAT ”INJURY TIME”


PENYERANG Persib, Airlangga (kanan) berebut bola dengan pemain Persija, Leonard T. pada kompetisi Djarum Liga Super Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (25/3). Pertandingan berakhir imbang 2-2.* ANDRI GURNITA/"PR"
JAKARTA, (PR).-
Ambisi Persib untuk mencatat sejarah dengan menumbangkan tuan rumah Persija, akhirnya pupus. Kelalaian pada menit-menit akhir membuat "Pangeran Biru" harus puas bermain imbang 2-2 (0-0) melawan "Macan Kemayoran" di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (25/3).

Gol kedua Persija, menurut Pelatih Persib Jaya Hartono seharusnya tidak perlu terjadi. Alasannya, ketika itu keunggulan sudah milik Persib. Sayangnya, pelanggaran yang dilakukan Cucu Hidayat pada dua menit terakhir, memberikan hasil akhir yang mengecewakan. Sikap egois pemainnya menjadi bumerang.

Kemelut di depan gawang membuat kiper Persib Markus Haris Maulana tidak dapat mengantisipasi pergerakan bola. Hal ini dibarengi dengan kurang ketatnya para pemain Persib menjaga pemain lawan, terutama Abanda Herman yang berpostur tinggi.

"Situasi seperti itu memang sulit diantisipasi. Seharusnya ada seorang pemain yang bisa mengantisipasi pergerakan bola dan mengintersep datangnya bola, sementara yang lain menjaga lawan. Namun, tadi semua berebut bola, tidak ada yang membaca pergerakan bola," ujar Jaya.

Kendati kecewa dengan gol yang terjadi di menit-menit terakhir, secara keseluruhan Jaya mengaku cukup puas karena bisa menahan imbang Persija.

"Konsekuensinya banyak pemain yang cedera. Ini bagai kereta, 20 hari main 6 kali, tenaga tim terkuras," katanya.

Dengan hasil seri ini, Persib hanya menambah 1 poin dan masih menyisakan jarak cukup jauh dengan pimpinan klasemen Arema Indonesia, selisih 8 poin. Kendati belum bisa mendekati, Jaya mengaku peluang masih terbuka. "Peluang naik masih ada untuk lima tim teratas di klasemen sementara. Lima laga kandang akan menjadi kesempatan kami untuk mendulang angka," tutur Jaya.

Pada pertandingan kemarin, pertarungan sarat gengsi ini memanas sejak menit pertama. Persija terlebih dahulu menekan hingga sepuluh menit pertama, dengan lebih banyak mengontrol bola. Pertahanan Persib sempat mendapatkan gempuran di menit ke-5 ketika striker Persija Aliyudin berhasil mengecoh pertahanan Persib yang dikawal Nova Arianto. Untungnya, Markus mampu menepis tendangan kerasnya.

Mengandalkan serangan balik, Persib akhirnya membuka peluang pertama di menit ke-7 ketika Airlangga yang dalam posisi bebas melesakkan bola datar ke arah pojok kiri bawah gawang Roni Tri. Namun, bola bergulir melenceng tipis ke sisi kiri gawang.

Persija terus membombardir pertahanan Persib untuk kembali membuka beberapa peluang lagi di babak pertama. Namun, aksi cemerlang Markus berkali-kali menyelamatkan gawang Persib. Persib sendiri bukan tidak mampu memberikan perlawanan, tetapi serangan Persib berkali-kali dengan mudah dipatahkan barisan belakang Persija.

Peluang kedua Persib tercipta pada menit ke-12, sundulan pemain belakang Nova Arianto yang memanfaatkan tendangan bebas masih dapat ditangkap penjaga gawang lawan. Hingga peluit berbunyi, kedudukan imbang 0-0 di akhir babak pertama.

Kerasnya pertandingan di babak pertama membuat wasit Olehadi mengeluarkan tiga kartu kuning kepada pemain Persib Wildansyah (menit 14), dan dua pemain Persija Baihakki Khaizan (27) serta Leonard Tupamahu (41).

Memasuki babak kedua, permainan belum berubah, Persija masih terus menekan. Namun, tekanan Persija tidak membuat barisan depan Persib tumpul. Mereka justru mampu menciptakan gol pada menit ke-60 lewat serangan balik cepat. Cristian Gonzales berhasil memanfaatkan umpan silang Airlangga, sebelum dijatuhkan Abanda Herman. Airlangga ditarik keluar setelah terlihat kesakitan.

Akibatnya, lima belas menit kemudian, Persija mampu menyamakan kedudukan 1-1. Lewat sundulan ke pojok gawang Markus, Aliyudin yang menerima umpan silang Sergei akhirnya menjebol jaring Markus. Berhasil menyamakan, Persib kembali menaikkan tensi permainan. Aliyudin sempat kembali mengancam gawang Persib pada menit ke-85. Untung, tendangannya melambung.

Persib kembali unggul 2-1, ketika "El Loco" kembali membobol gawang Persija lewat tendangan penalti pada menit ke-86. Penalti diberikan wasit ketika Ismed Sofyan dinyatakan handsball.

Keunggulan 2-1 ini sempat bertahan hingga dua menit terakhir pertandingan. Sayangnya, pelanggaran yang dilakukan Cucu Hidayat berbuah bumerang. Persija mampu menyamakan kedudukan lewat sundulan Abanda.

Asisten Pelatih Persija Maman Suryaman mengaku gol pertama lawan merupakan kelalaian pemain belakangnya. Namun, gol kedua Persib dinilainya suatu kesalahan yang dilakukan wasit.

"Kami kecewa dengan kepemimpinan wasit. Tetapi secara keseluruhan hasilnya cukup memuaskan, karena kami bisa menahan Persib," katanya. (A-161/A-190)***

Sumber: PR
By: BP
Read more >>

Pemain Cedera, Persib Bermain Imbang

25 March 2010

Menjajal kekuatan Persija Jakarta, pada laga lanjutan Liga Super Indonesia, di Stadion Gelora Bung Karno, Persib Bandung datang dengan kekuatan pincang. Tanpa Hilton Moreira, bomber Persib asal Uruguay, Christian Gonzales mencetak dua gol pada laga itu.

Pelatih Persib, Jaya Hartono mengaku bersyukur atas hasil yang dicapai. “Saya gembira atas hasil ini, walaupun pulang dengan poin tiga pastinya lebih menyenangkan,” katanya dalam jumpa pers, usai pertandingan.

Menanggapi gol tambahan buat Persija, setelah sebelumnya Maung Bandung unggul 1-2 dan akhirnya seri 2-2, Jaya mengatakan, “Sulit untuk mengantisipasi bola seperti itu. Seharusnya memang ada satu orang yang membaca dan menjaga datangnya bola, namun yang terjadi semua pemain ikut duel berebut bola,” ujarnya.

Jaya menjelaskan, Persib datang dengan banyak pemain cedera. Akibatnya, dirinya kewalahan merajut formasi andalan. Selain itu, kondisi pemain Maung Bandung juga dalam keadaan kurang prima. “Bayangkan, dalam 26 hari kita main 6 kali. Pemain semua kelelahan. Namun, alhamdulilah kita seri pada laga ini,” tandasnya.

Lebih lanjut Jaya mengungkapkan, “Kita sebenarnya mendapat banyak peluang melalui serangan balik lewat sayap namun, kita kurang beruntung dalam penyelesainan. Saya memang intruksikan kepada Airlangga untuk membuka ruang ke kiri atau kanan sayap Persija, karena saya menilai di situ celah kelemahan Persija. Tidak mungkin kita serang dari tengah karena ada Abanda yang bermain bagus,” terangnya.

Menyoal cederanya bomber asal Brazil, Hilton Moreira, mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu mengatakan, “Dalam dua pertandingan terakhir kami merasakan kehilangan Hilton. Akibatnya, Gonzales bekerja sendirian, lari ke bawah dan tengah untuk cari bola, biasanya itu pekerjaan Hilton. Saya senang Christian bermain gemilang pada laga ini,” ungkapnya.

Mengakhiri jumpa pers, Jaya memberikan pesan agar pelanggaran-pelanggaran berbahaya jangan terjadi lagi. “Kalau sudah ada pelanggaran keras, wasit harus memberi kartu merah. Tolong jangan lakukan lagi pelanggaran dari belakang. kasihan pemain, mereka cari makan di sepak bola. Mereka harus menghidupi keluarganya. Kalau sudah seperti Hilton atau almarhum Jumadi Abdi, kasihan keluarga mereka,” pungkasnya.

Sumber: BolaNews

By: BP

Read more >>

Bendol Kecam Wasit

Target menyapu bersih kemenangan di laga kandang musnah sudah, setelah Persija Jakarta bermain imbang 2-2 kontra Persib Bandung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (25.3). Skuad Macan Kemayoran kecewa dengan kepemimpinan wasit pada laga itu.

Merespon hal itu, Pelatih Persija, Benny Dollo mengaku gregetan dengan kepemimpinan wasit Olehadi yang memimpin laga itu. “Saya kecewa sekali dengan wasit, khususnya ketika terjadi penalti. Saat itu, Ismed tidak melakukan hands ball, ia tidak bergerak aktif,” kata pelatih yang akrab disapa Bendol ini.

Lebih lanjut Bendol mengatakan, “Kepemimpinan wasit jelas sangat mengecewakan kita, ia bertindak tidak berimbang. Persib dapat penalti, tapi sebaliknya ketika Emanuele Serge dijatuhkan dikotak terlarang wasit tidak bertindak apapun. Selain itu, ia banyak memberikan kartu buat kita. Baihakki kena kartu, M. Ilham juga kena kartu,” ujarnya setelah pertandingan.

Senada dengan Bendol, Asisten Pelatih Persija, Maman Suryaman juga mengeluhkan kepemimpinan wasit. “Wasit kurang tegas memimpin pada pertandingan tadi,” katanya dalam jumpa pers, usai pertandingan.

Terkait permainan skuadnya, Maman mengatakan, “Kita gagal mendulang poin penuh pada laga ini. Target kita adalah tiga poin tapi dengan hasil ini kita telah membuang dua poin,” katanya.

Maman menambahkan, Macan Kemayoran sebenarnya sudah bermain bagus. Namun, karena kurang sabar dan terkesan terburu-buru peluang yang mereka ciptakan banyak terbuang.

“Penampilan Aliyudin dan Bambang sudah maksimal. Begitu juga dengan pemain lain yang mampu mengurung Persib pada pertandingan ini. Namun, penyelesaian selalu terburu-buru. Selain itu, Markus bermain gemilang pada laga ini,” ungkapnya.

Masuknya Emanule Serge menggantikan Bepe, terbukti ampuh mendongkrak serangan. Merespon hal itu, Maman mengatakan,“Bepe kurang baik dalam penyelesaian. Makanya kita ganti Serge dan dia bermain cukup bagus,” tandasnya.

Hal itu pun diaminkan Bendol. “Bambang harus mengevaluasi dan interopeksi terkait kegagalannya pada babak pertama,” pungkas Bendol.

Sumber: BolaNews

By: BP

Read more >>

Hilton, "Hati Saya di Bandung"


ANWARI JANUAR M/GM
STRIKER Persib, Hilton Moreira dilepas pemain belakang Persib, Cristian Rene di halaman parkir Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Rabu (24/3). Hilton pulang kampung untuk mengobati cedera kaki di Brasil.
"HATI saya di Bandung," ujar Hilton Moreira sedikit terbata-bata. Kesedihan memang sangat tampak di raut wajah penyerang asal Brasil ini. Sesaat matanya tampak berkaca-kaca.

Itulah yang terlihat di saat Hilton hendak berangkat menuju Jakarta untuk melanjutkan perjalanan ke kampung halamannya Brasil. Hilton akhirnya harus meninggalkan Persib Bandung untuk penyembuhan cedera yang dialaminya.

"Saya sedih karena harus pergi saat kompetisi masih berjalan. Padahal Persib kini tengah memiliki peluang menjadi juara. Mereka (pemain lainnya, red) harus bisa membawa Persib juara," harapnya.

Kesedihan Hilton sangat beralasan. Selama berkarier di Indonesia, ia belum pernah mengangkat trofi juara. Namun saat kesempatan terbuka lebar, ia harus meninggalkan kesempatan tersebut. "Mudah-mudahan saya cepat sembuh dan kembali lagi ke sini," katanya.

Tanpa mengecilkan peran pemain lainnya, harus diakui Hilton telah menjadi roh bagi Persib. Hal itu diakui pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono. "Dia selalu bermain total. Seratus persen kemampuannya dicurahkan untuk Persib. Dia telah menjadi motivator Persib. Kita semua kehilangan Hilton," aku Jaya.

Kendati demikian, Jaya mencoba tetap tegar. Apalagi hilangnya pemain andalan ini merupakan kali ketiga yang dialami Persib musim ini. Sebelumnya Persib kehilangan Suchao Nuchnum dan Sinthaveechai "Kosin" Hathairattanakool. "Kita masih memiliki Budi dan Airlangga," singkatnya.

Rencananya, Hilton akan berangkat ke Brasil Kamis (25/3) malam menggunakan pesawat KLM pada pukul 19.00 WIB. Sesampainya di Brasil, ia akan langsung berkonsultasi dengan seorang dokter kenalannya, dr. Octavio. Hasil konsultasi tersebut akan ditindaklanjuti dengan terapi fisik di Sao Paulo. Untuk terapi fisik, Hilton akan mempercayakannya kepada dr. Gelson.

Hilton pun tetap menaruh harapan tetap bisa bermain bersama Persib. "Kontrak saya baru berakhir September mendatang. Saya pulang atas seizin Pak Umuh (Muchtar, Manajer Persib Bandung). Setelah sembuh, saya akan berbicara lagi dengan Pak Umuh," janjinya.

Lekas sembuh Thon! Semoga dapat kembali bermain seperti sebelum cedera. Bobotoh masih ingin melihat aksi-aksimu selanjutnya.

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Jakarta Memang Tak Bersahabat

Jakarta Memang Tak Bersahabat
BUAT Persib Bandung, Jakarta memang tak bersahabat. Bukan cuma lantaran gesekan suporter kedua tim, tapi juga statistik pertemuan kedua tim. Sepanjang sejarah perhelatan Liga Indonesia (LI), Persib sama sekali belum pernah mengalahkan Persija Jakarta di kandangnya, baik di Stadion Utama Gelora Bung Karno maupun di Stadion Lebak Bulus.

Statistik buruk Persib jika menghadapi Persija di Jakarta bukan hanya terjadi di era LI, tapi juga ketika masa Kompetisi Perserikatan. Sejak Persib kembali promosi ke Divisi Utama Kompetisi Perserikatan, tercatat hanya dua kali tim kebanggaan bobotoh ini mencatat kemenangan. Itu pun salah satunya melalui drama adu penalti.

Kemenangan terakhir Persib atas Persija di Jakarta terjadi pada babak semifinal Kompetisi Perserikatan 1993/1994 yang dimainkan di Stadion Utama Senayan Jakarta, nama lama Stadion Utama Gelora Bung Karno. Dalam pertandingan yang dimainkan 15 April 1994 itu, Persib menang 5-4 lewat drama adu penalti, setelah dalam waktu normal dan perpanjangan waktu bermain imbang 1-1. Gol Persib ketika itu dicetak Yusuf Bachtiar menit ke-55 dan gol Persija dicetak Maman Suryaman menit ke-4.

Sedangkan kemenangan mutlak yang diraih Persib dalam waktu normal 2 x 45 menit terjadi pada Kompetisi Perserikatan 1985. Ketika itu Persib menang telak 4-0 lewat hattrick Iwan Sunarya menit 19 melalui titik penalti, 85, dan 89 serta satu gol tambahan Sarjono menit ke-49.

Musim lalu, ketika Liga Super Indonesia (LSI) mulai digelar, Persib sebenarnya bisa mengalahkan Persija di kandangnya dengan skor 2-1. Namun ketika itu Persija menjamu Persib di Stadion Gajayana Malang lantaran tidak ada izin pertandingan di Ibu Kota.

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Atep Siap Hadapi Teror

SETELAH hijrah ke Persib Bandung pada awal Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 lalu, inilah kali pertama Atep menghadapi Persija Jakarta, bekas klub yang mengorbitkannya. Pada musim lalu duel antara Persija dan Persib terpaksa dimainkan di Malang, lantaran tim berjuluk "Macan Kemayoran" itu tak mendapatkan izin keamanan.

"Ya, ini pengalaman pertama saya menghadapi Persija di Jakarta. Sebagai pemain profesional, saya harus siap menghadapi pertandingan ini," kata gelandang Persib asal Cianjur ini.

Setelah sempat mengantarkan Persib U-18 merebut Piala Suratin 2003, pemain jebolan UNI ini memulai karier profesionalnya di Persija pada tahun 2005. Hingga berakhirnya Liga Indonesia (LI) XIII/2007, Atep menjadi pilar tim kebanggaan Ibu Kota tersebut. Bersama Persija, karier sepak bola Atep melejit hingga bisa mengenakan kostum tim nasional.

Ketika era Liga Super Indonesia (LSI) dimulai, Atep memilih pulang kampung ke Persib. Menyikapi atmosfer pertandingan Persija kontra Persib, termasuk kemungkinan teror pendukung tuan rumah padanya, Atep tak terlalu memedulikannya.

"Tahun lalu kita ketemu Persija di Malang. Jumlah bobotoh dan pendukung Persija berimbang. Sekarang, hampir dipastikan seisi stadion diisi Jakmania. Tapi itu tidak membuat saya khawatir. Teror pasti ada, tapi itu biasa dalam sepak bola," katanya.

Di lapangan, Atep berjanji mempertontonkan kemampuan terbaiknya untuk kemenangan Persib. "Seperti biasa, saya mungkin akan bentrok dengan Ismed Sofyan," katanya.

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

Persib Tak Boleh Gentar


Persija Jakarta vs Persib Bandung
SETIABUDHI,(GM)-
Para pemain Persib Bandung dituntut memiliki keberanian, mental kuat, dan ketenangan agar tidak gentar saat menghadapi Persija Jakarta pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Kamis (25/3) pukul 16.00 WIB. Jika ketiga hal itu dimiliki para pemain, kubu Persib optimistis bisa melumpuhkan "Macan Kemayoran" di hadapan para pendukungnya.

"Secara teknis, materi pemain Persib dan Persija sebenarnya berada di level yang sama. Asal punya mental kuat, keberanian, dan ketenangan, saya yakin bisa mengalahkan Persija," kata asisten pelatih Persib, Robby Darwis, usai sesi latihan pagi di Stadion Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jln. Dr. Setiabudhi Bandung, Rabu (24/3).

Sehari menjelang laga, Persib memilih tetap berlatih di Bandung dengan alasan keamanan. Rombongan Persib baru bertolak ke Jakarta pada Rabu (24/3) siang dengan menggunakan bus.

Dikatakan Robby, dengan keberanian dan ketenangan, para pemain akan mampu mengatasi teror penonton yang hampir bisa dipastikan bakal ada. Selain itu, tambahnya, para pemain juga akan bisa bermain normal dan mengeluarkan segala kemampuan terbaiknya.

Hal senada dilontarkan asisten pelatih Persib lainnya, Yusuf Bachtiar. "Sebagai pemain sepak bola, kita sering menghadapi hal-hal seperti itu (teror penonton, red). Saya kira itu biasa dan tak perlu didramatisasi. Saya kira pemain sudah siap menghadapinya," ujar Yusuf.

Pada saat menghadapi Persija, selain Hilton Moreira yang sudah memutuskan untuk pulang ke Brasil lantaran mengalami cedera serius di lututnya, Persib juga dipastikan bakal kehilangan bek sayap kanan Gilang Angga Kusumah yang mengalami demam. "Gilang bakal absen. Sebagai gantinya, kita akan memasang Wildansyah di posisi tersebut," tambah Robby.

Berdasarkan pengamatan "GM" pada sesi latihan pagi kemarin, di luar Wildansyah, pelatih Jaya Hartono akan tetap menurunkan starter seperti ketika pasukannya dibekap PSPS Pekanbaru 0-3 di Stadion Kaharuddin Nasution, Minggu (21/3).

Dikatakan Robby, laga melawan Persija tergolong krusial buat Persib untuk menjaga peluang tetap bersaing dengan tim papan atas lainnya.

Aksi individu

Dari kubu Persija, pelatih Benny Dollo tidak mau peduli dengan absennya Hilton. Mantan pelatih timnas Indonesia ini tetap meminta pasukannya untuk mewaspadai aksi-aksi individu para pemain Persib yang bakal turun dalam laga panas ini.

"Kami tidak akan berbicara mengenai pemain absen. Kami hanya peduli dengan pemain yang nanti akan tampil di lapangan. Kami harus mampu mengatasi kemampuan individu pemain-pemain mereka. Kami tidak akan memberikan ruang bagi pemain-pemain mereka. Kami akan coba tampil menekan," kata Bendol, sapaan akrabnya, seperti dikutip vivanews.com.

Persija sampai saat ini masih berada di posisi keenam klasemen sementara LSI 2009/2010. Langkah "Macan Kemayoran" untuk naik ke 4 Besar terhalang setelah gagal menuai poin di dua laga kandang terakhirnya, ketika kalah 0-2 dari Persipura Jayapura dan dinyatakan kalah walk over dari Persiwa Wamena.

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>

WAJIB MENCURI POIN

Eka Ramdani (Gelandang Persib)

KEKALAHAN dari PSPS membuat mental sedikit terpengaruh. Namun, anak-anak sudah mengoreksi kesalahan. Pada setiap pertandingan selalu beda, bisa kalah walau mainnya jauh lebih bagus. Melawan Persija sama saja dengan bermain tandang dengan tim lainnya. Absennya dua pilar Hilton dan Gilang Angga pasti akan mengurangi kekuatan Persib. Dua pemain ini cukup dominan. Namun, saya yakin, pemain pengganti bisa melapisi mereka.

Cristian Gonzales (penyerang Persib)

KITA wajib mencuri poin karena persaingan semakin ketat. Pokoknya jangan sampai kita kalah lagi seperti di PSPS kemarin. Lawan Persija kita harus jauh lebih baik lagi. Saya tahu Hilton tidak akan memperkuat tim dalam beberapa pertandingan ke depan, tetapi hal itu jangan dijadikan masalah besar. Persib masih memiliki Budi dan Airlangga yang mempunyai kemampuan sama bagusnya. Saya optimistis Persib akan bermain maksimal dan meraih kemenangan lawan Persija nanti.

Firman Utina (Gelandang Persija)

SUDAH pasti ingin merebut kemenangan. Peluang Persija dan Persib sama, karena memiliki motivasi lebih setelah kegagalan sebelumnya. Hampir semua pemain Persib berbahaya, terutama lini depannya. Kendati ditinggal Hilton, tetapi masih ada Budi dan Gonzales. Keduanya sama-sama solid.

Baihakki (Stopper Persija)

PERTANDINGAN nanti adalah suatu tradisi bagi sepak bola Indonesia. Persib kelihatan berbahaya, tetapi kualitas Persija juga tidak kalah bagus. Hanya semangat yang lebih besar yang nantinya akan jadi penentu siapa yang bisa memenangi pertandingan. (Novi/Krishna/Wina/"PR") ***

Sumber: PR
By: BP
Read more >>

PERLIHATKAN MENTAL JUARA

Oleh ADJAT SUDRAJAT

BERMAIN menyerang dengan penuh kesabaran dan lepas harus bisa diperagakan para pemain Persib saat melawan Persija, sore ini. Kemenangan atas Persija wajib bagi Persib agar tetap berada di jalur juara, tetapi hal itu jangan sampai menjadi beban.

Permainan menyerang harus diperagakan Persib karena bagaimanapun pertahanan terbaik adalah melakukan serangan. Persib tinggal butuh mental bertanding yang kuat dan pola penyerangan yang baik. Itu akan menjadi kunci utama meraih kemenangan. Bila bermain terburu-buru dengan konsentrasi lemah, bukan tidak mungkin akan menjadi bumerang bagi Persib.

Atmosfer Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, sore ini, memang jauh berbeda dengan di Si Jalak Harupat. Persib dalam kondisi mendapat "tekanan" mental karena seisi stadion mayoritas adalah pendukung Persija. Namun, hal itu harus menjadi cambuk bagi Eka Ramdani dkk., sekaligus memperlihatkan mental juara kepada mereka.

Persib mutlak harus bisa menjaga ritme permainan seperti saat main di kandang. Bila bersikap tidak tenang atau malah terpancing dengan permainan Persija, tipis harapan Persib untuk bisa mencuri poin di kandang mereka.

Persija lebih siap untuk pertandingan ini. Mereka bermain di kandang dan mendapat suplai amunisi baru dengan masuknya Firman Utina, sedangkan Persib harus kehilangan Hilton Moreira dan tidak diperkuat Gilang Angga. Namun, itu bukanlah masalah karena Persib memiliki pemain-pemain muda yang tidak perlu diragukan lagi kapasitasnya.

Tidak adanya Hilton dan Gilang memang akan membuat aliran bola ke lini depan akan kurang lancar. Akan tetapi, hal itu masih bisa diatasi lewat pola permainan yang sabar dengan pengaturan tempo yang tepat dan mengandalkan pergerakan bola dari kaki ke kaki dengan 1-2 sentuhan.

Pertarungan lini tengah akan terjadi dan Persib tidak bisa hanya mengandalkan serangan long passing yang sering diperagakan di kandang. Memperkuat barisan tengah menjadi modal bagi Persib untuk merobek pertahanan, sekaligus meredam serangan Persija.

Persib harus mewaspadai serangan Persija yang kerap dilakukan dari sektor kanan lewat Ismed Sofyan. Selain itu, penyerang-penyerang mereka, seperti Aliyudin dan Bambang Pamungkas yang memiliki kecepatan dan penempatan posisi bagus, perlu mendapat perhatian dari Nova Arianto dan Christian Rene. Persib wajib mewaspadai itu, tetapi tidak perlu takut. Semua pemain Persib memiliki mental dan pengalaman bertanding yang sudah teruji. Tinggal bermain lepas dan habis-habisan saja. Dengan begitu, apa pun hasilnya, pasti bisa diterima bobotoh.***

Sumber: PR
By: BP
Read more >>

NOSTALGIA

UNTUK kedua kalinya, Atep menginjak Stadion Gelora Bung Karno (GBK) bukan atas nama punggawa "Macan Kemayoran" lagi. Ia kini bereinkarnasi menjadi "Maung" yang bersiap untuk berduel dengan tim yang pernah menaunginya pada kompetisi 2004-2008.

"Yah, itu namanya juga masa lalu. Memang saya akui ada rasa berbeda ketika disebut nama Persija ketimbang dengan tim lawan Persib lainnya. Ada rasa kangen memang iya, tetapi kenyataannya saya sekarang di Persib, dan Persiblah yang harus saya perjuangkan," ucap satria "Biru" yang bergabung sejak awal Maret 2008.

Kamis (25/3) petang, bagi pemain sayap kiri "Maung Bandung" itu merupakan laga pembuktian terhadap timnya terdahulu dan pencari bakat Timnas serta mantan pendukungnya, "The Jakmania". Namun, bukan berarti dia akan menunjukkan taringnya yang semakin runcing. Di rumput GBK nanti, lelaki kelahiran Cianjur, 5 Juni 1985 itu hanya ingin membalas kekalahan pahit yang belum terobati ketika dihadang Asykar Bertuah, PSPS 0-3, Minggu (21/3) lalu.

"Tekad tersebut telah disepakati dengan anggota skuad Jaya Hartono lainnya," ujar pemain yang telah melakoni 1.982 menit dalam 21 laga Persib musim ini. Apalagi, laga kali ini merupakan laga panas yang akan dia lakoni. Atas nama-nama besar para pendukung fanatik kedua tim, semangat tak ingin kalah dipastikan sama-sama kuat dimiliki oleh kedua kubu.

"Setidaknya saya juga ingin memberikan kemenangan nanti untuk bobotoh. Meskipun di lapangan tidak terdengar lagu-lagu penyemangat dari bobotoh," kata mantan skuad Timnas 2005 di Piala AFF itu.

Padahal, kondisi dukungan penuh dari bobotoh dulu sempat tak berpihak padanya. Ketika dia bergabung dengan Persib, Atep sempat mendapatkan cibiran. Sebaliknya, sekarang ini, di kandang Persija, dia akan mengalami cemoohan serupa dari pendukung tim lawan. "Tetapi itu sudah menjadi hal yang lumrah, dan saya tanggapi dengan biasa saja," tutur pemilik gol tunggal Persib-Pelita Jaya pada tanggal 6 Mei 2009 itu.

Atep yang selalu ramah mengakui tidak ada persiapan khusus dalam laga Persib yang ke-25 itu. Ia hanya ingin menampilkan laga yang maksimal dengan menambah tiga poin untuk "Pangeran Biru". Staminanya yang sudah mulai pulih menjadi bekal utama bagi dia.

Sedikit membuka memori baru, kata Atep, karakter mantan rekan satu timnya masih terukir di benaknya. Ada beberapa yang dia tahu betul pembawaannya ketika bergaul dengan si "kulit" bundar di lapangan. Meskpiun ada sedikit perubahan, minimal sumbangan pemikiran dia dijadikan bahan diskusi untuk menentukan strategi di rumput GBK dengan punggawa "Pangeran Biru" lainnya.

"Ya, kami ingin menunjukkan permainan yang terbaik, Persija termasuk tim yang bagus. Persib harus juara. Semua sepakat laga lawan Persija untuk balas kekalahan di PSPS dan untuk bobotoh pastinya," ucap mantan pemain Timnas 2003 PSSI U-20 itu. (Novianti Nurulliah/."PR") ***

Sumber: PR
By: BP
Read more >>

PERSIB SIAP RAIH KEMENANGAN

BANDUNG, (PR).-
Mental pemain Persib sudah pulih dan mereka siap merebut kemenangan saat berhadapan dengan Persija, pada Kompetisi Djarum Liga Super Indonesia (DLSI) 2009-2010, di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (25/3).

Di mana pun dan lawan siapa pun kami akan bermain maksimal seperti biasa. Persija pasti ingin meraih poin penuh, dan mereka diuntungkan dengan main di kandang, tetapi hal itu bukanlah hal yang perlu ditakutkan apalagi didramatisasi," kata Asisten Pelatih Yusuf Bachtiar seusai latihan persiapan Persib di Lapangan Universitas Pendidikan Indonesia Jln. Setiabudhi Kota Bandung, Rabu (24/3).

Menurut dia, anak-anak "Maung Bandung" harus tampil ngotot untuk meraih poin penuh di kandang "Macan Kemayoran". Saat ini jarak Persib dari pemuncak klasemen, Arema Indonesia kembali melebar menjadi sembilan poin setelah Arema berhasil menekuk Persijap Jepara 3-1 di kandangnya, Rabu (24/3). Kemenangan atas Persija mutlak diperlukan Persib untuk tetap memelihara peluang memuncaki klasemen di akhir kompetisi.

Yusuf mengatakan, pihaknya tidak terlalu khawatir dengan absennya Hilton Moreira dan Gilang Angga. Pemain pengganti seperti Cucu Hidayat dan Wildansyah siap untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Gilang, sedangkan untuk lini depan masih ada pilihan Airlangga dan Budi Sudarsono.

"Cucu dan Wildan sudah terbiasa bermain di sayap, jadi tidak ada masalah untuk itu. Di lini depan juga kami masih punya Airlangga dan Budi yang memiliki kualitas sama meski berbeda karakter dengan Hilton yang lebih banyak melakukan pergerakan individu," ucapnya.

Meski begitu, anak-anak "Maung Bandung" tetap harus mewaspadai permainan Persija. "Bambang Pamungkas dan Aliyudin memiliki kecepatan dan pergerakan yang bagus. Masuknya Firman Utina juga menjadi kekuatan baru bagi mereka. Mereka punya pemain bagus, tetapi kami tetap harus waspadai semua pemain bukan salah seorang dari mereka," kata Yusuf.

Persija waspada

Persija mewaspadai soliditas permainan Persib. Kendati demikian, Pelatih Persija Benny Dollo mengaku tidak ada pemain Persib yang khusus diwaspadainya.

Menurut Benny, kualitas para pemain Persib tidak diragukan lagi. "Yang harus diperhatikan khusus itu adalah pergerakan pemain sayap mereka yang kadang memberikan umpan berbahaya untuk lini depan. Umpan satu duanya harus diwaspadai. Terlebih lagi Persib memiliki pemain timnas di lini belakang, rasanya kami harus bekerja keras," tuturnya.

Namun, Benny mengatakan, dirinya optimistis bisa kembali menahan Persib, atau bahkan merebut kemenangan di kandang sendiri, meski dirinya mengaku kesulitan kembali mengukur puncak penampilan pemainnya setelah dua kegagalan. Menurut dia, timnya masih dibayangi kekecewaan akibat hukuman kalah WO 0-3 dari Persiwa setelah dinyatakan gagal menggelar pertandingan.

Menurut Benny, timnya siap bermain, terlebih lagi didukung dengan kondisi semua pemain yang dalam kondisi prima. "Firman dan Leonard (Tupamahu) yang pada laga sebelumnya tidak bisa tampil, kini sudah siap turun," ucapnya.

Kiper utama Persija M. Yassir sebelumnya terlihat mengalami cedera saat latihan terakhir, Selasa (23/3). Yassir mengaku dirinya mengalami cedera pada ligamen kaki kanan. Bukan hanya itu, cedera pergelangan kaki kirinya yang dialaminya saat melawan Persisam masih terasa sakit. " (A-190/A-161) ***

Sumber: PR
By: BP
Read more >>

Gonzalez Siap Cetak Hattrick Kedua

24 March 2010

BANDUNG, TRIBUN-Cristian Gonzalez memiliki motivasi besar saat Persib dijamu Persija pada lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (25/3). Gonzalez tidak hanya ingin memberikan kemenangan untuk Persib namun juga bertekad mencetak hattrick keduanya musim ini.

Dengan mencetak hattrick maka koleksi golnya musim ini akan menyamai pemuncak top skor sementara Alberto Goncalvez. Striker Persipura ini kini sudah mengoleksi 16 gol atau berbeda 3 gol dari Gonzalez.

"Kalau ada kesempatan cetak tiga gol akan saya lakukan. Saya tidak akan membuang-buang setiap peluang yang didapat," kata striker bernomor punggung 99 ini.

Dirinya tak gentar oleh intimidasi yang kemungkinan besar akan dilakukan pendukung Persija yang sudah menunggu pertandingan klasik ini.

"Saya tidak akan terpengaruh dengan dukungan dari suporter Persija. Persib harus bisa memenangkan pertandingan, jika ingin peluang juara tetap terjaga. Mau di kandang Persija atau di kandang lawan lainnya, kita harus bisa memenangkan pertandingan. Saya selalu siap mencetak gol karena memang itu tugas dari saya," ujar Gonzalez.

Sumber: Tribun

By: BP

Read more >>

Atep: Jaga Peluang Juara

BANDUNG, TRIBUN - Setengah Persib dan setangah Persija. Itulah gambaran karier sepak bola Atep. Winger Persib bernomor punggung 7 ini boleh dikatakan memiliki "darah sepak bola" campuran "oranye dan biru" yaitu Persija dan Persib.

Ya, Atep bisa menjadi pemain berbakat seperti ini berkat sentuhan tangan-tangan terampil pelatih yang pernah memolesnya selama dia berlatih di Persib dan Persija. Atep memulai belajar menendang bola sejak usia 10 tahun di salah satu klub lokal Bandung, POR UNI. Di UNI Atep menimba ilmu sepak bola dengan karibnya, Eka Ramdani.

Talenta bermain sepak bolanya sudah mulai terlihat sejak menginjak umur 15 tahun. Sejak tahun 1999 dirinya tidak pernah absen mengenakan kostum Persib junior. Selama 3 tahun, Atep menjadi gelandang serang andalan Persib Haornas dan Suratin. Setelah itu berkelana selama semusim di klub Persiba Bantul (2003-2004).

Nama Atep semakin melambung ketika dipanggil Ivan Kolev untuk memperkuat timnas PSSI Piala Asia 2007. Atep menjadi andalan Kolev di posisi gelandang kanan.
Musim ini posisi winger kiri Persib sepenuhnya milik Atep. Dari 24 kali pertandingan yang sudah dimainkan Persib, Atep hanya absen 1 kali saja. 22 kali dia menjadi pemain inti dan hanya sekali masuk menjadi pemain pengganti.

Memasuki partai ke-25, Persib akan dijamu Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (25/3). Pertandingan ini akan menjadi sebuah pertandingan emosional bagi seorang Atep karena dua tim ini sama-sama berjasa dalam kariernya.

"Memang pertandingan ini adalah pertandingan emosional bagi saya karena kedua tim ini cukup berjasa dalam karier saya. Tapi kini saya memperkuat Persib, sudah tentu saya harus melupakan semuanya itu dan harus semaksimal mungkin bermain untuk Persib. Saya akan menunjukan segala kemampuan saya di kandang Persija," kata pemain berusia 25 tahun ini.

Di pertemuan pertama 9 Januari lalu, kedua tim ini berbagi skor 0-0. Bermain di kandang Persija, Atep berjanji akan memberikan kemenangan untuk Persib. "Kita harus bisa memenangkan pertandingan untuk menjaga peluang juara. Berapa pun skornya yang penting kita bisa memenangkan pertandingan. Saya optimistis bisa membawa Persib menang meskipun harus bermain di kandang Persija," kata Atep.

Sumber Tribun

By: BP

Read more >>

Selamat Jalan Thon!

AHMAD YANI,(GM)-
Setelah mengetahui kondisi cederanya cukup serius dan harus disembuhkan melalui ruang operasi, Hilton Mauro Moreira akhirnya memutuskan untuk pulang ke Brasil pada Rabu (24/3).

Di negaranya, Hilton akan menjalani operasi dan perawatan di sebuah klinik yang secara khusus menangani cedera pemain sepak bola.

Rencana kepulangan Hilton ke negaranya itu disampaikan langsung Manajer Persib, H. Umuh Muchtar di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (23/3).

"Besok (hari ini, red) Hilton akan pulang ke Brasil. Dia berangkat dari Bandung, Rabu (24/3) siang dengan penerbangan dari bandara (Soekarno-Hatta, red) sekitar pukul 19.00 WIB," kata Umuh.

Bobotoh Persib dan publik sepak bola Bandung dipastikan harus mengucapkan selamat jalan buat striker yang akrab disapa "Thon" ini, karena kemungkinan besar Hilton takkan kembali lagi ke Bandung, setidaknya hingga akhir musim ini. Pasalnya, pemulihan cedera lutut Hilton diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari dua bulan.

Kendati bakal absen membela Persib hingga akhir musim, manajemen Persib tidak memutuskan kontrak Hilton. "Kalau soal kontrak, kita tidak memutuskannya. Karena itu, kita akan menjalankan klausul kontrak dengan Hilton sebagaimana aturan yang berlaku," kata Umuh.

Meski demikian, jelas Umuh, manajemen Persib tetap mengeluarkan kebijakan tersendiri buat Hilton, termasuk pemberian bantuan keuangan untuk pemulihan cederanya. "Bahkan, kalau Hilton bersedia bertahan untuk melakukan pengobatan di Bandung, termasuk tawaran saya operasi di Singapura, biayanya pasti akan kita tanggung," tegas Umuh.

Menyangkut pembayaran gaji Hilton, Umuh mengatakan, manajemen Persib akan membayarkannya seperti biasa yang dibayarkan setiap bulan hingga masa kontraknya berakhir. "Bisa saja sisa gaji Hilton itu kita transfer ke Brasil," katanya.

Selama dua musim bersama Persib, hingga laga terakhirnya melawan Persema Malang, 17 Maret lalu, Hilton sudah menyumbangkan 26 gol, 10 gol di antaranya pada Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 ini. Catatan 16 gol yang dibuat Hilton pada musim lalu merupakan rekor gol terbanyak yang dibuat pemain asing Persib dalam satu musim.

Sumber: Galamedia
By: BP
Read more >>
 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger