PERSIB CUKUP BERMAIN IMBANG

29 September 2009

PERSEBAYA TAKLUKKAN DELTRAS SIDOARJO 2-0

PEMAIN Persebaya Supriono (tengah) terlambat menyerobot bola yang terlebih dahulu dihalau pemain Deltras Sidoarjo pada pertandingan Piala Gubernur Jatim di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Senin (28/9). Persebaya menang atas Deltras dengan skor 2-0.* ANDRI GURNITA/"PR"

SURABAYA, (PR).-
Persib Bandung hanya butuh hasil seri saat melawan Persebaya, Selasa (29/9) malam ini. Raihan satu angka itu sudah cukup, untuk mengantarkan Persib lolos dari penyisihan Grup D.

Pasalnya, pada pertandingan yang digelar di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Senin (28/9), tuan rumah Persebaya berhasil mengempaskan Deltras Sidoarjo dengan skor telak 2-0 (1-0). Anak asuhan pelatih Mustaqim mengantongi satu poin, hasil sekali kalah dan sekali seri. Sementara Persebaya kokoh bercokol sebagai pemuncak klasemen sementara dengan raupan tiga poin. Deltras masih menunggu hasil Persebaya-Persib.

Dua gol yang diciptakan Persebaya dalam pertandingan ini, dicetak Andi Firmansyah menit ke-42 dan Arif Arianto di saat pertandingan tinggal menyisakan waktu tujuh menit. Proses kedua gol tersebut hampir sama. Berawal long pass dari tengah lapangan yang langsung disambut dan menggiring bola hingga berhadapan dengan kiper tanpa terkawal pemain belakang lawan, sehingga bola bersarang mulus di gawang.

Hanya saja, pertandingan kedua di Grup D ini kembali tercoreng dengan kinerja wasit yang buruk. Seperti halnya di laga Persib kontra Deltras Minggu (27/9) malam lalu, wasit Junaedi yang memimpin pertandingan kali ini pun berulang mengeluarkan keputusan kontroversial.

Senada dengan pelatih Persib Jaya Hartono yang mengecam kepemimpinan wasit di pertandingan sebelumnya, Manajer Persebaya Saleh Ismail pun tak sanggup menyembunyikan kekesalannya dengan kinerja wasit Junaedi. "Walaupun kita menang 10-0 sekalipun, saya sama sekali tidak puas. Wasit kerjanya mengecewakan begitu," ujarnya seusai pertandingan.

Wasit-wasit yang memimpin pertandingan di Piala Gubernur Jatim ini, dinilainya benar-benar tidak bisa melindungi pemain. Keputusan yang mereka keluarkan sangat berisiko membuat pemain cedera. Padahal, pemain disiapkan bukan untuk turnamen ini, melainkan Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010.

Saleh mengancam, jika pada pertandingan melawan Persib kinerja wasit tidak kunjung membaik, Persebaya akan mundur dari turnamen ini.

Hal yang sama pun sebelumnya dikatakan Jaya. "Lebih baik kita mundur daripada pemain hancur semua dan malah tidak bisa berlaga di ISL nanti," ujarnya.

Jaya memberikan satu kesempatan lagi untuk melihat kinerja wasit. Bagaimanapun juga, bermain dalam situasi demikian bisa mengasah mental pemain. Bagaimana mereka menghadapi tekanan dan berusaha untuk tetap bisa tampil baik. Bukan apa-apa, Jaya menduga situasi yang sama pun kemungkinan bisa kembali terulang di kompetisi LSI.

Ia mencontohkan, Persisam Samarinda dan Persiwa Wamena, yang berpotensi melakukan hal demikian. "Secara teknik saya tidak takut dengan tim mana pun, karena Persib punya kemampuan yang di atas rata-rata. Akan tetapi, kemampuan nonteknis ini yang saya khawatirkan. Sebab, sebagus apa pun pemain tampil, dengan mudah pemilik kemampuan nonteknis ini bisa langsung mengalahkan segalanya," kata Jaya, seraya merujuk pada pengalaman Persib musim lalu.

Jaya dengan lantang mengatakan hal tersebut, karena berdasarkan pengamatannya kualitas wasit yang memimpin jalannya pertandingan-pertandingan di LSI pun, tidak jauh berbeda dengan yang bertugas di Piala Gubernur Jatim sekarang ini.

"Makanya, dikasari wasit seperti itu pun saya anggap tetap merupakan pelajaran berharga, yang bisa dipetik pemain. Hal ini, supaya saat menghadapi kondisi yang sama di LSI mereka sudah tidak heran dan sanggup mengatasinya," katanya. (A-184)***


Sumber Berita: Pikiran Rakyat

By: Balad Persib

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger