"Bienvenue" Janackovic!

28 July 2010

Tanggal 29 Juli menjadi kesempatan pertama warga Jawa Barat, khususnya bobotoh Persib, untuk menyaksikan penampilan pelatih paling gres, Darko-Daniel Janackovic. Menurut rencana, dia akan mengumpulkan pemain berikut pengurus tim untuk pertemuan perdana menghadapi musim kompetisi 2010/2011.

Nama pelatih berkebangsaan Perancis-Serbia ini sudah kerap terdengar sebulan terakhir. Janackovic, yang belum pernah menangani tim di Indonesia, dibawa oleh salah satu anggota konsorsium PT Persib Bandung Bermartabat. Penunjukan itu juga berkat rekomendasi Bora Milutinovic, pelatih top Serbia.

Masuknya Janackovic memperpanjang daftar pelatih asing yang pernah memoles "Maung Bandung". Dimulai oleh Marek Janota dari Polandia pada akhir 1970-an, dilanjutkan Marek Sledzianowski juga dari Polandia, Juan Paes (Cile), dan terakhir Arcan Iurie Anatolievici (Romania).

Saat diperkenalkan kepada wartawan, 29 Juni, Janackovic dengan percaya diri memasang target membawa "Maung Bandung" juara Liga Super Indonesia 2010/2011. Tak hanya itu, pelatih berlisensi kepelatihan UEFA Pro A itu juga berkeinginan membawa Persib berkibar di Benua Asia. Terakhir kali berlaga di kancah internasional, Persib hanya sampai babak perempat final Liga Champions Asia 1995.

Yang bakal dilalui bukanlah jalan mudah. Persib hanya bertengger di peringkat keempat klasemen LSI musim lalu, selisih 22 poin dengan pemuncak klasemen, Arema Indonesia. Arema juga yang menjegal langkah Persib pada babak delapan besar Piala Indonesia, melengkapi kemandekan prestasi Persib.

Pelatih Persib musim lalu Robby Darwis menuturkan, seorang pelatih baru Persib haruslah bisa mengerti iklim sepak bola di Bandung. Karakter sepak bola di Bandung adalah memerhatikan kualitas permainan di lapangan, mengangkat pemain binaan dari usia dini, dan berujung prestasi.

Robby mengaku belum bisa berbuat banyak karena hanya memegang kendali pada paruh akhir musim menggantikan Jaya Hartono. Jaya mundur karena merasa tidak bisa memenuhi harapan bobotoh dan manajemen Persib.

Satu lagi masalah klasik yang harus dihadapi Janackovic adalah bahasa. Meski menguasai sedikitnya empat bahasa, dia tidak bisa berbahasa Indonesia. Namun, Janackovic berhak mendapat kesempatan membuktikan diri.

Biarlah LSI 2010/2011 menjadi panggung kemunculannya di Indonesia. Wilujeng sumping!

Sumber: Kompas
By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger