BANDUNG, (PR).-
Becermin dari kekalahan melawan PSPS di Stadion Kaharudin Nasution, Pekabaru Minggu (21/3), pasukan "Pangeran Biru" mulai menggencarkan latihan berhawa panas. Pelatih Jaya Hartono yang biasa mengawali rutinitas latihan pagi pada pukul 8.00-9.00 WIB, kini latihan dimulai pada pukul 9.00 dan diakhiri pada pukul 11.00 WIB, di Stadion Siliwangi, Jln. Aceh, Bandung, Senin (29/3).
Latihan perdana setelah dijamu Persija Jakarta itu ditekankan pada latihan fisik seperti lari beberapa keliling mengitari lapangan dan melompati palang berkali-kali.
Menurut asiten pelatih Persib Yusuf Bachtiar, anak asuhnya diarahkan agar terbiasa dengan hawa panas, bukan berarti menyesuaikan dengan sengatan sinar matahari. "Ya ini aklimatisasi tim terhadap hawa panas yang akan kami lakukan hingga menjelang laga Persela Lamongan, Minggu (4/4) nanti dan Persijap Jepara (10/4). Setelah libur ini, ya kami harus cek kondisi fisik anak-anak itu bagaimana. Dan hasil pengondisian, ada kenaikan yang dialami anak-anak," tutur dia seusai latihan.
Yusuf mengatakan, sebelumnya, latihan penyesuaian cuaca ini biasa dilakukan di Pangandaran atau di Subang. Namun, suasana seperti itu tidak lagi harus mengejar hingga ke daerah panas tersebut. Cukup dengan berlatih setiap pukul 9.00 WIB hingga pukul 11.00, hal itu mewakili kondisi udara di kota yang akan dikunjungi Persib.
Entang Hermanu, pelatih fisik Persib menambahkan, kondisi saat latihan awal Persib kali itu sesuai dengan yang diharapkan. Pukul 9.00 WIB saat itu setidaknya menjadi gambaran hawa di Lamongan dan Jepara yang panas.
Menurut dia, anak asuhnya diarahkan untuk beradaptasi dan memelihara fisik dalam hawa panas di kandang lawan. "Latihan fisik pada latihan pertama seusai lawan Persija ini hanya untuk menjaga kondisi agar tetap maksimal. Saya menekankan pada pengasahan kekukatan, kegigihan, kecepatan, dan daya tahan tubuh pemain di lapangan," ungkap dia.
Eka Ramdani, gelandang Persib menganggap latihan lebih siang satu jam dari biasanya bukan hanya untuk beradaptasi dengan cuaca panas. Akan tetapi untuk menstabilkan emosi yang identik keluar apabila suhu mulai terasa panas.
"Awalnya, kaget karena belum terbiasa, tetapi setelah dijalani pada akhirnya terbiasa juga dan saya rasa latihan seperti ini memang perlu terus dilakukan para pemain," ungkap dia.
Belum ideal
Kegagalan meraih tiga poin di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta melawan Persija, masih menyimpan pekerjaan rumah yang perlu dibenahi "Maung" Bandung. Yusuf mengungkapkan, performa anak asuhnya ketika dijamu "Macan Kemayoran" belum mencapai titik ideal.
"Kami telah mengevaluasinya. Kami menekankan pada lini pertahanan, terutama dikonsentrasi pada menit-menit terakhir pertandingan. Kalau main di luar, kita dapat tekanan. Namun, pas main di kandang juga, tekanan pasti ada. Akan tetapi, pas main dengan Persija kemarin tekanan muncul dari luar dan dalam," ujar dia.
Meski demikian, Yusuf memuji anak asuhnya mampu mengatasi tekanan itu dengan menciptakan beberapa peluang gol. Dia berharap, pada laga di kandang Persela, Persijap, Persitara, dan Pelita Jaya skuadnya tetap berkonsentrasi agar tidak lengah. Tak peduli tim yang dihadapi itu tim papan atas maupun bawah. (A-183)***
Sumber: PR
By: BP