SOREANG, (PR).-
Muspida Kab. Bandung menandatangani Kesepakatan Bersama untuk merekomendasikan agar pertandingan Persib melawan Persija, 9 Januari 2010, tidak dilakukan di Stadion Si Jalak Harupat. Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Dandim 006609 Cimahi Letnan Kolonel Arm. Jauhari Agus Suraji, Kajari Bale Bandung Yuqaiyum Hasib, Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar Imran Yunus, dan Bupati Bandung Obar Sobarna, di Bale Winaya Pemkab Bandung, Rabu (23/12).
Kapolres Bandung Imran Yunus mengatakan, pertandingan antara Persib dan Persija rawan terjadinya kericuhan. Hal itu didasarkan pada evaluasi pertandingan sebelumnya antara Persib dan Persija yang mengarah pada tindakan anarkistis.
"Ada oknum yang sempat merusak hingga anggota terkena lemparan batu. Kita tidak menginginkan lagi kejadian serupa terulang," ujar Imran.
Daya tarik pertandingan Persib dan Persija diperkirakan akan mengundang kedatangan bobotoh dari seluruh Jawa Barat yang diperkirakan berjumlah lebih dari 45.000 orang. Jumlah itu melebihi daya tampung stadion yang maksimal hanya bisa menampung 30.000 penonton.
Dalam Kesepakatan Bersama tersebut, disinggung mengenai evaluasi pertandingan sebelumnya yang menyebutkan perseteruan antara bobotoh dan Jakmania sudah taraf mengkhawatirkan, baik pada kesempatan tandang maupun kandang. Bahkan dari empat pertandingan Persib terakhir di Stadion Si Jalak Harupat, perilaku tidak terpuji dari oknum bobotoh telah menimbulkan kerusakan terhadap sarana dan prasarana stadion. Hingga kini belum ada pertanggungjawaban perbaikan dari Panpel Persib. Padahal, perbaikan kerusakan akibat gempa bumi sedang dilakukan sebagai persiapan Porda Jabar Juli mendatang.
"Begitu pula saat Persija dua kali bertanding di Stadion Si Jalak Harupat dengan kesebelasan lain, ada bobotoh yang tetap melakukan ancaman dan perusakan, apalagi ketika melawan Persib," kata Imran.
Untuk penetapan stadion mana yang nantinya akan digunakan dalam pertandingan tersebut, Imran mengatakan akan menyerahkan pada panpel pertandingan.
Sekretaris Panpel Persib Budhi Bram Rachman, mengaku belum menerima surat resmi perihal penolakan unsur Muspida Kab. Bandung tersebut. "Namun bukan berarti kami tinggal diam, walaupun informasi tersebut baru sebatas penyampaian secara lisan," ujar Budhi ditemui di Kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Jalan Sulanjana 17 Bandung, kemarin.
Budhi telah berkonsultasi dengan PT Liga Indonesia yang kemudian memberikan tiga opsi stadion yang dapat dipilih Persib jika keputusan akhirnya memindahkan gelaran partai kandangnya. Persib dapat memilih antara Stadion Gajayana Malang, Stadion Manahan Solo, atau Stadion Jatidiri Semarang.
Pemindahan partai kandang, disebut Budhi, akan membuat biaya penyelenggaraan pertandingan akan membengkak. Oleh karena itu, ia akan mencoba meyakinkan Pemkab Bandung supaya mengizinkan partai bergengsi tersebut tetap digelar di Stadion Si Jalak Harupat meski tanpa penonton.
"Namun, keputusan apa pun yang nantinya akan kami ambil, penolakan dari unsur Muspida Pemkab Bandung tersebut tetap merugikan, baik secara material maupun imaterial," kata Budhi lagi.
Pemasukan panpel jika menggelar partai kandang tanpa penonton pastinya akan hilang. Sementara bagi tim, mereka jadi tidak mendapat suntikan semangat dari bobotoh yang pasti ingin melihat Persib unggul telak dari musuh bebuyutannya itu
Ditemui terpisah, Manajer Persib H. Umuh Muchtar mengungkapkan, selama ini tidak pernah ada masalah dengan perizinan di Si Jalak Harupat. Menurut dia, alasan yang dikemukakan tidak masuk akal. Umuh menjamin 100 persen, saat laga kandang antara Persib dan Persija, tidak akan ada masalah.
Umuh mengungkapkan, pihak PT Liga dan PSSI juga tidak ada masalah dengan lokasi dan jadwal pertandingan tersebut. "Seharusnya, Muspida Kab. Bandung tidak perlu resah dengan membeludaknya jumlah penonton yang banyak. Harusnya mereka bersyukur, ini berarti panpel sukses menyelenggarakan pertandingan tersebut," kata Umuh, di Stadion Gajayana, Malang, kemarin.
Umuh mengemukakan, dirinya beserta manajemen Persib akan mengadakan pertemuan dengan Polres Bandung dan unsur terkait. Umuh tidak ingin, keputusan Polres Bandung ini ternyata disusupi oknum yang berkepentingan dan ingin merugikan Persib. "Selama kami menggelar laga kandang, tidak pernah ada pelanggaran yang kami buat. Kenapa untuk laga Persib melawan Persija kami tidak diizinkan pinjam Si Jalak Harupat? Saya akan segera menyelesaikan masalah ini karena saya menjamin penonton akan aman," ungkap Umuh. (A-175/A-184/A-187) ***
Sumber: PR
By: BP