BELAJAR DARI KEKALAHAN SRIWIJAYA FC

23 December 2009

Oleh RISNANDAR SOENDORO

LEPAS dari dianulirnya gol Cucu Hidayat karena dianggap offside dan kartu merah Hilton Moriera, sangat disayangkan karena Persib gagal meraih kemenangan tandangan pertama melawan Arema Indonesia, Sabtu (19/12). Walau tidak tampil sebagus di Palembang ketika melawan Sriwijaya FC, Persib sukses meredam ambisi target tiga angka tuan rumah.

Sayang memang, peluang baik meraih angka maksimal, sekaligus menaikkan posisi Persib di klasemen, belum bisa diwujudkan. Dan kita, para bobotoh, jelas amat berharap pasukan Jaya Hartono mampu memberikan yang terbaik saat dijamu Persema, Rabu sore ini. Apalagi kalau bukan sebuah kemenangan!

Hal itu bukan sesuatu yang mustahil. Memang benar Persema sama sekali bukan tim abal-abal. Akan tetapi, dari segi teknis bermain, mereka masih sedikit di bawah Arema Indonesia. Sama mengandalkan kolektivitas dan semangat bertanding, paling tidak sistem pertahanannya sering menyisakan lubang. Begitu juga pola dan daya serang mereka, saya berani mengatakan, asal para defender Persib tidak melakukan kesalahan fatal, relatif tidak ada pemain Persema yang perlu ditakutkan. Belajarlah dari kesalahan Sriwijaya FC itu kunci utamanya. Terutama coba (ingin) memainkan sepak bola indah dan sok text book. Seperti kala nyaris dikalahkan Persib, belakangan ini para pemain Sriwijaya FC terkesan kuat ingin mempertontonkan sepak bola indah dan menghibur.

"Text book football"

Memainkan tempo secara berlebihan dengan memainkan sepak bola posisi (possession-football). Layaknya tim sarat bintang. Apalagi jika mereka tengah merasa di atas angin, saya yakin pada dasarnya Jaya Hartono seorang pragmatis. Dia juga selalu serius dan fokus setiap menghadapi pertandingan. Sekadar contoh, lihat misalnya, betapa Jaya lebih suka menurunkan the winning team daripada melakukan rotasi. Bahkan menghadapi kualitas lawan yang di atas kertas di bawah Persib. Kecuali jika ada pemain bermasalah, dilanda cedera atau terkena hukuman kartu.

Begitu juga lawan Persema sore ini, minus Hilton yang terkena kartu merah dan mungkin Sunchao yang masih cedera, saya kira Persib tetap akan tampil dengan komposisi standar. Trio belakang kembali di isi Maman-Nova-Rene, Atep-Gilang (sayap), Hariono-Eka-Cucu (center midfield), serta duet Gonzales-Budi plus Airlangga sebagai cadangan. Hanya apakah Jaya Hartono akan meminta para pemainnya langsung meladeni permainan terbuka tuan rumah atau tidak. Artinya, tampil tak kalah agresif sesuai karakter asli Persib, itulah yang menarik untuk kita tunggu. Atau seperti ketika lawan Sriwijaya FC dan Arema, bermain aman dulu, kemudian pelan-pelan coba membuat inisiatif?

Saya sendiri berharap sekali ini Persib jangan terlalu memikirkan apa yang akan dilakukan tuan rumah Persema. Yang penting tetap fokus dan sampai batas tertentu, jangan ragu menerapkan strategi meraih kemenangan. Dengan kata lain walau bermain tandang, lupakan konsep bermain defensif plus counter-attack. Kalau perlu rebut inisiatif dan bikin lawan terkejut, dengan cara langsung menekan.

Terakhir saya ingin mengutip kata-kata supermaestro sepak bola dunia Sang Kaisar Franz Beckenbauer: dalam permainan sepak bola tidak ada yang lebih penting, kecuali sebuah kemenangan. Jadi bermainlah hanya untuk meraih kemenangan! ***

Sumber: PR

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger