Persib Salah Strategi?

23 December 2009
BANDUNG - Persib Bandung memang harus menelan kekalahan pahit 3-0 dari lawannya Persema Malang, Rabu (23/2/2009) sore. Ini tentu adalah kekalahan telak bagi Maung Bandung. Artinya, Maman Abdurahman dkk harus rela dengan kenyataan menutup akhir tahun dengan kekalahan.

Uniknya, arsitek Persib Bandung Jaya Hartono memasang Airlangga Sucipto sebagai striker starter berduet dengan Christian Gonzales. Pemain yang akrab disapa Ronggo ini menggantikan Hilton Moreira yang absen karena kartu merah saat laga kontra Arema Malang belum lama ini.

Beberapa pihak memang terlihat kaget dengan pola yang diterapkan pelatih ini. Sebab, striker asal Jakarta tersebut bisa dikatakan hampir tidak pernah dipasang sejak babak awal. Kalaupun dimainkan, Ronggo biasanya menjadi pelapis striker yang ditarik keluar.

Harus diakui, permainan anak-anak Maung Bandung, kemarin, justru tidak lebih baik dari laga sebelumnya. Ketidakhadiran Hilton dan Suchao Nutnum memang terbukti memengaruhi agresivitas penyerangan yang dilakukan Eka Ramdani dkk. Alhasil, kiper Thailand Sinthaveechai “Kosin” Hathairattanakool terpaksa memungut bola dari gawangnya sebanyak tiga kali.

Beberapa Bobotoh setia Persib memang mengaku kaget dengan permaian Persib, kemarin. Zaelani, 31, misalnya. Bobotoh setia asal Padasuka, Kota Bandung ini mengaku apa yang diterapkan pelatih kurang tepat. Selama ini, dia menilai, jika seorang Ronggo dipasang sebagai starter, biasanya serangan yang dilakukan sulit untuk membentuk sebuah pola yang baik.

“Kalau mau jujur, saya melihat skill seorang Airlangga memang bagus. Dia bisa mendobrak pertahanan lawan. Beberapa kali dia memang sempat memecah kebuntuan Persib pada menit-menit akhir. Tapi, ada semacam ciri khas jika dia dimainkan sejak awal. Biasanya, pola permainan Persib menjadi blunder. Lihat saja buktinya sekarang,” papar Zaelani.

Pria yang setia memantau Persib sejak 10 tahun silam ini mengaku, Persib memang dihadapi pada situasi dilematis. Sebab, berkaca pada laga kemarin, tanpa Hilton, serangan Maung Bandung justru mentah sebelum melewati kotak pinalti lawan. Tapi, duet Budi-Gonzales pun dinilainya belum tentu efektif. “Sebab, Gonzales saja baru mencetak satu gol. Budi apalagi, dia belum bisa cetak gol sama sekali,” jelasnya.

Bobotoh lainnya Kusnadi, 34, menilai Persib saat ini justru pada taraf yang memprihatinkan. Sebab, sudah dipastikan jika tanpa seorang Suchao, serangan yang dibangun Maung Bandung melempem. Sejak awal, dia menyesalkan kenapa jajaran pelatih tidak mencari seorang playmaker sekelas Lorenzo Cabanas. “Kalau masih memakai formasi yang ada, mutlak bagi Persib memakai playmaker. Coba lihat, El Loco saja mandul. Termasuk Eka Ramdani saja terlihat seakan tidak punya rekan,” bebernya.

Lebih lanjut, Bobotoh asal Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini justru sangat mengkhawatirkan jika Persib nanti ditinggal Suchao dan Kosin. Menurut dia, sebaiknya jajaran pelatih fokus memainkan para pemain pelapis. Selama ini, berdasarkan pantauan dan informasi yang didapatnya dari media, pelatih memang terlihat sulit memberikan kepercayaan kepada para pemain pelapis.

“Makanya Airlangga terlihat masih canggung, karena dia jarang dimainkan. Lihat saja Atep. Pada musim lalu jarang dimainkan. Sekarang terus main tanpa henti, dan hasilnya dia maksimal. Wildansyah juga begitu kemarin. Ini pekerjaan rumah bagi pelatih. Kalau begini terus, Persib akan menghadapi laga berat setiap kali laga,” bebernya. (msy)

Sumber: Okezone
By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger