MALANG, (PR).-
Nasib Pelatih Jaya Hartono bersama Persib terancam berakhir. Hal itu setelah "Pangeran Biru" yang diharapkan bisa memberikan kado kemenangan akhir tahun 2009, justru dilibas Persema Malang 0-3 pada Kompetisi Djarum Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010, di Stadion Gajayana Malang, Rabu (23/12).
Penampilan Persib kemarin, merupakan yang terburuk dari sebelas pertandingan yang sudah dimainkan. Apalagi, pada babak pertama, Persib bermain tanpa pola dan lini belakang dengan mudah ditembus pemain Persema. Kerja sama juga hilang sehingga operan-operan pendek maupun panjang banyak yang salah sasaran.
Manajer Persib H. Umuh Muchtar mengungkapkan, setelah libur, akan melakukan evaluasi besar-besaran. Tak hanya pada jajaran pemain, tetapi juga pelatih. Ia mencontohkan, evaluasi yang akan dilakukan adalah terhadap lini depan Persib.
"Pemain sekelas Gonzales baru bisa membuat satu gol dari 11 pertandingan. Ada apa ini? Putaran pertama masih tersisa enam pertandingan lagi, kalau begini terus bisa bahaya," tutur Umuh kepada wartawan Pikiran Rakyat Windy Eka Pramudya dan M. Gelora Sapta seusai pertandingan, kemarin.
Menurut Umuh, evaluasi ini akan dilakukan sesegera mungkin. Bukan tidak mungkin akan terjadi perombakan besar-besaran pada tubuh Persib.
Terkait dengan hasil pertandingan kemarin, Umuh menyatakan, kekalahan ini adalah yang terburuk dan menyakitkan. Ia menyayangkan, para pemain Persib terlambat panas. Terlebih setelah kecolongan 0-1, mental skuad "Pangeran Biru" langsung jatuh. Ia juga mengkritik kembali lemahnya sektor belakang Persib.
"Sejak start, mereka (Persema) sudah bermain menekan dengan kecepatan tinggi. Sebetulnya kami ada kesempatan di babak kedua, tetapi selalu gagal di penyelesaian akhir. Pertahanan Persib sudah keteteran sejak babak pertama," kata Umuh.
Sementara itu, Pelatih Jaya Hartono menyatakan, salah satu penyebab kekalahan timnya kali ini adalah pincangnya lini tengah akibat ditinggal Suchao Nutnum. Suchao yang tak bisa diturunkan karena dibekap cedera, membuat barikade pertahanan "Pangeran Biru" porak-poranda.
Menurut Jaya, absennya pemain asal Thailand itu sangat memengaruhi performa Eka Ramdani dkk. secara keseluruhan. "Suchao diandalkan karena dia pemain yang bertahan dan bisa penyerang. Tadinya saya bertumpu pada Cucu Hidayat untuk mengisi posisi Suchao, tetapi ternyata Cucu cedera di tengah-tengah pertandingan," ucap Jaya.
Jaya mengakui, dirinya tidak mengantisipasi bola-bola jauh yang selalu dimainkan dua pemain Persema, Seme Patrick dan Brima Pepito. Selain itu, hujan deras yang mengguyur sepanjang babak pertama juga memengaruhi timnya. "Lapangan basah menjadi sedikit bahaya bagi tim. Banyak bola yang slip dan tidak bisa dibawa dengan baik," ucap Jaya.
Pelatih Persema Subangkit mengatakan, timnya memang sedang berada dalam kondisi sangat baik. Sebelum bertanding, dia menekankan timnya harus menang. Ia mengaku, cukup bertumpu pada Siswanto dan Jairon Feliciano. "Kami bermain cepat di babak pertama, tetapi sengaja menurunkan tempo di babak kedua. Ini merupakan strategi untuk menyimpan energi," kata Subangkit.
Gol pertama Persema tercipta pada menit ke-9 oleh Jairon Feliciano. Gol kedua pada menit ke-22 oleh striker Brima Pepito. Sementara gol ketiga tercipta melalui tendangan keras dari luar kotak penalti yang dilakukan Jairon menjelang turun minum.
Pada laga kali ini, dua pemain Persib diganjar kartu kuning, yaitu Gilang Angga pada menit ke-43 dan Hariono pada menit ke-88. Sementara di kubu Persema, wasit menjatuhkan kartu kuning pada Bima Sakti di menit ke-7 dan Seme Patrick di menit ke-69.***
Sumber: PR
By: BP
0 comments:
Post a Comment