Persib Evaluasi Kinerja Putaran Pertama

26 December 2009
Jaya Hartono, pelatih Persib Bandung (GOSport)
Mereposisi jadi tim profesional murni, bukan perkara sulit bagi Persib Bandung. Hanya dalam hitungan bulan, Persib sudah bisa sudah bisa melepaskan diri dari ketergantungan gelontoran dana pemerintahan daerah.

Bahkan, untuk membiayai ongkos prestasinya, Maung Bandung sangat piawai menghimpun dana besar. Nama besarnya di pentas sepakbola nasional, jadi rebutan pemilik modal kuat.

Selain konsorsium yang menggelontorkan dana, produk makanan dan kendaraan bermotor menghiasi dada kaos tim Persib.

“Ongkos prestasi sebuah kulb profesional memang sangat besar. Untungnya, banyak perusahaan dan pihak ketiga yang mau bergandengan tangan bersama Perib. Tapi, kewajiban kami juga jadi tidak mudah. Prestasi yang jadi ukuran keberhasilan mesti dihamparkan,” jelas Umuh Muchtar, Manajer Tim Persib pada GOSport.

Ironisnya, gelontoran dana besar yang menjamin perjalanan Pangeran Biru di kompetisi Liga Super 2009/2010 belum selaras dengan sepakbola prestasi yang digebernya. Prestasinya masih abu-abu. Maung Bandung masih berkutat di papan tengah klasemen Liga Super 2009/2010.

Materi pemain bintang yang menghiasi skuad Persib, ternyata belum mampu menyulap prestasi yang diinginkan. Christian Gonzales, pemain yang diandalkan menggedor dan merobek jala lawan, masih mencari bentuk permainan terbaiknya.

Langganan top skorer pentas sepakbola nasional empat musim berturut-turut itu, baru menyumbangkan satu gol bagi Persib di musim ini. Sedangkan striker lokal, Budi Sudarsono, yang didatangkan untuk lebih mendarahi timnya, malah belum sekalipun menjebol gawang kompetitornya. Bahkan, ia selalu jadi pilihan kedua pelatih Persib, Jaya Hartono.

“Cukup mengecewakan memang melihat kinerja pemain depan Persib di awal musim ini. Masak, pemain dengan reputasi hebat masih sulit mencetak gol. Sungguh, kami tidak bisa mendiamkan lagi kenyataan itu. Evaluasi besar-besaran dan menyeluruh untuk menyelamatkan Persib, harus segera dilakukan,” jelas Umuh.

Apa bentuk evaluasinya? Memang masih menjadi rahasia. Tapi, kencang beredar kabar kalau pemutusan kontrak kerja adalah muaranya. Dan, itu bisa menyapa siapa saja di tim Persib. Pasalnya, kinerja mereka belum mencermikan kehebatan tim yang punya target kencang jadi juara di akhir musim kompetisi.

Jaya sebagai aristek tim, bukan tidak mungkin jadi orang terdepan dalam evaluasi nanti. Indikatornya, prestasi Persib yang masih angina-anginan. Lumayan kuat saat menjadi tuan rumah. Tapi saat menjadi tamu, ketajaman anak asuhannya tidak muncul.

Sumber: VIVAnews
By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger