Suasana Kafe Menjadi Sunyi

24 December 2009

SUASANA kafe Persib Jalan Sulanjana 17 Bandung, Rabu (23/12) sore itu lebih ramai dari biasanya. Sejak pukul 14.30 WIB, sebagian kursi telah terisi oleh bobotoh yang bermaksud menyaksikan siaran langsung pertandingan Persib melawan Persema Malang. Kebetulan, sore itu manajemen PT Persib Bandung Bermartabat, berkantor di gedung yang sama, menggelar acara nonton bersama yang baru kali ini diadakan.

Secara khusus panitia menempatkan dua layar lebar di bagian dalam dan luar kafe. Di beberapa sudut lainnya, tampak pula LCD TV dan televisi 14 inci untuk memanjakan perhatian penonton yang tidak jelas pandangannya ke layar lebar. Sebab, semakin sore, jumlah bobotoh yang bedatangan kian ramai. Ruangan kafe pun penuh sesak dibuatnya. Sebagian bobotoh yang datang dengan atribut Persib lengkap pun harus rela menonton sambil berdiri.

Laga yang dinanti-nanti itu pun akhirnya dimulai. Dengan semangat penuh, sekitar dua ratus bobotoh yang memadati kafe sore itu meneriakkan pekikan motivasi kepada Eka Ramdani dkk. Tepuk tangan sesekali meramaikan suasana, tiap kali kiper Persib Sinthaweechai "Kosin" Hathairattanakool menyelamatkan gawang yang dikawalnya atau ada pemain Persib yang memiliki peluang membobol jala gawang lawan. Saat Atep dilanggar lawan dengan keras, tanpa perlu komando, seruan "Woooo!" langsung diteriakkan dengan kompak.

Tak lama berselang, mereka dibuat terdiam manakala jala gawang Kosin dibobol Jairon saat pertandingan baru berjalan sembilan menit. Dalam keadaan tertinggal, teriakan-teriakan penyemangat tetap diserukan penonton, dengan harapan Persib dapat menyamakan kedudukan. Akan tetapi, lagi-lagi justru gawang Persib yang kembali kemasukan, kali ini lewat tandukan Pepito yang gagal dihalau Kosin.

Pada menit ke-42, semua penonton kompak berdiri merayakan bola sontekan Airlangga yang mendarat di gawang Persema. Siulan dan tepuk tangan membuat suasana makin ramai. Akan tetapi euforia tersebut tak berlangsung lama karena gol tersebut dianulir wasit. Seperti halnya penggawa Persib, bobotoh pun turut kecewa. Apalagi menjelang turun minum, Jairon kembali berhasil memaksa Kosin memungut bola dari gawangnya sendiri.

Walaupun tertinggal cukup jauh, optimisme bobotoh Persib dapat mengejar ketinggalannya tetap tinggi. Motivasi pun tetap mereka berikan tanpa henti. Akan tetapi, peluang demi peluang yang dimiliki selalu gagal dikonversi menjadi gol karena penyelesaian akhir yang tidak sempurna. Walhasil, sepanjang paruh babak kedua, penonton lebih banyak termangu sehingga suasana kafe pun mendadak sunyi. Sebelum pertandingan berakhir, beberapa bobotoh bahkan membubarkan diri lebih dulu karena laga memang usai dengan kekalahan telak Persib atas tuan rumah, tetap dengan skor 3-0. "Padahal sudah bela-belain bolos kuliah demi nonton bareng Persib di sini. Enggak tahunya hasilnya malah begini. Kalau saja gol Airlangga tadi tidak dianulir wasit, mungkin hasilnya akan beda karena pemain akan mendapat motivasi tambahan untuk mengejar," ucap Dwi Wahyu (18), mahasiswa Unikom, yang datang bersama dua temannya, Mujamil Guntur (18) dan Rian Hasan (18).

Kekecewaan yang sama dirasakan pula Tedi Setiadi (24). "Permainan Persib kali ini tidak bagus. Tapi kalah menang tetap Persib, pasti saya dukung," ucapnya.

Tedi boleh saja kecewa dengan hasil yang ditorehkan Persib, tapi ia tidak kecewa sudah menyempatkan waktunya menonton bersama bobotoh lain di Kafe Persib sore itu. "Nonton di sini emosinya lebih terasa dan atmosfernya beda. Serasa nonton langsung di stadion, tapi dipindah ke dalam ruangan tertutup," ucap karyawan swasta ini. (Riesty Yusnilaningsih/"PR")***


Sumber: PR
By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger