Mumpung Masih Ada Kesempatan

26 December 2009
Oleh: ENDAN SUHENDRA

MOMENTUM pergantian tahun, dari 2009 ke 2010, sepertinya akan menjadi saat yang tepat buat Persib Bandung untuk melakukan evaluasi besar-besaran. Lima kekalahan dari 11 laga yang sudah dimainkan Maman Abdurahman dan kawan-kawan di Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, menjadi dalih kuat untuk mengoreksi seluruh kinerja tim. Bukan cuma kinerja pelatih, tapi juga performa pemain di lapangan.

Fakta, data, dan statistik menunjukkan, performa dan prestasi Persib dalam 11 laga awal LSI 2009/2010 ini menurun jika dibandingkan musim lalu, ketika tim kebanggaan bobotoh ini mengakhiri kompetisi di posisi ketiga. Padahal, target awal manajemen klub Persib pada musim ini adalah menjadi yang terbaik.

Jika target juara yang dicanangkan, dalam perjalanan menuju tahta juara itu, idealnya prestasi Persib harus lebih baik ketimbang musim lalu. Tapi kenyataan di lapangan ternyata berbanding terbalik. Torehan hasil yang diraih Persib dalam 11 laga awal, bahkan lebih buruk ketimbang musim lalu.

Pelatih Persib, Jaya Hartono dan seluruh anggota skuadnya berhak berdalih apa pun. Tapi fakta ini tak bisa disangkal. Hingga laga ke-11, Persib mencatat hasil 4 kali menang, 2 imbang, dan 5 kali kalah dengan poin 14. Musim lalu hingga pertandingan ke-11, Persib sudah mengoleksi 19 poin. Sebuah angka penurunan yang cukup tajam, bukan?

Kalaupun raihan poin dikomparasikan dengan raihan poin yang didapatkan Persib musim ini dengan lawan yang sama pada musim lalu, tetap saja ada penurunan. Hingga laga ke-11 ini, Persib mengalami defisit 2-4 poin jika dibandingkan musim lalu.

Musim ini Persib memang surplus tiga poin karena mampu mengalahkan Persijap Jepara di kandang (musim lalu seri) dan menahan Sriwijaya FC di Palembang (musim lalu kalah). Tapi kehilangan banyak poin saat memainkan laga tandang melawan Persiba Balikpapan, PSM Makassar (musim lalu imbang), Arema Malang (musim lalu menang), dan Persema Malang, satu dari empat tim pengganti tim yang degradasi PSMS Medan, Persita Tangerang, PSIS Semarang, dan Deltras.

Jika Persema dianggap sebagai pengganti tim yang degradasi, kegagalan dari "Laskar Ken Arok" itu memperbesar defisit poin Persib. Pasalnya pada musim lalu, kecuali PSMS yang bermain imbang, dari Persita, PSIS, dan Deltras, Persib meraih poin penuh dalam laga tandangnya.

Di luar jalur

Raihan 14 poin dalam 11 laga melemparkan Persib keluar jalur persaingan menuju juara, seperti yang diimpikannya selama ini. Sebab kalau dipersentasekan, raihan poin Persib itu hanya 42,42% dari nilai maksimal yang mestinya bisa diraih. Mengacu pada statistik musim-musim sebelumnya, sebuah tim juara raihan poinnya minimal di atas 58%.

Musim lalu, pada laga ke-11 Persib berada di jalur persaingan menuju juara. Persentase raihan poin Persib dari 11 laga awal berada di angka 57,75% (19 dari 11 laga).

Kompetisi memang masih sangat panjang. Masih banyak hal yang mungkin terjadi dalam 23 laga sisa Persib.

Jadi mumpung masih ada waktu dan kesempatan, segeralah mengevaluasi diri untuk melakukan pembenahan. Kalaupun jalan menuju tahta juara semakin terjal, setidaknya perbaikan di pengujung tahun 2009 ini bisa mengembalikan Persib ke jalur persaingan dan bisa mengakhiri kompetisi di posisi terhormat. **

Sumber: Galamedia
By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger