9 February 2015
BATU akik kembali menjadi tren. Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman
ternyata juga seorang kolektor batu akik. Namun, menurut pengakuan
Djanur, ia telah menggunakan cincin berhias batu mulia sebelum menjadi
tren.
“Kalau saya sih gak ikut tren, dari dulu memang sudah pakai,” kata Djanur seperti dikutip Sportanews.com, Minggu (8/2/2015).
Djanur
mengaku tidak bisa menghitungnya. Namun yang sering melingkar di
jarinya hanya lima cincin. Tiga di antaranya berjenis bacan, blue safir,
dan giok.
“Kalau koleksi nggak tau ada berapa, pokoknya banyak.
Tapi yang sering saya pakai hanya lima, bisa dikatakan ini kesayangan.
Ada yang bacan, warnanya merah. Ada juga blue safir, terus giok juga
ada,” kata Djanur sambil memperlihatkan batu akik yang dia kenankan di
jarinya.
Walaupun mengantongi beberapa jenis batu, Djanur enggan
dianggap sebagai kolektor. Batu pertama yang dia punya adalah pemberian
seorang rekan. Sayangnya dia tak ingat batu jenis apa. “Sebenarnya tidak
koleksi, tapi awalnya banyak rekan yang ngasih,” kenang pelatih
kelahiran Majalengka ini.
Lama-lama Djanur semakin tertarik pada
akik. Bahkan, saat tidak disibukan urusan tim Persib, dia sempat mencuri
waktu untuk berburu batu akik.
Perjalanan tandang Maung Bandung
pun kerap dia manfaatkan untuk mencari batu akik, seperti ke pulau
Kalimantan. Lalu pelatih yang sukses membawa Persib juara Indonesia
Super League (ISL) 2014 ini, melakukan wisata batu di Martapura.
“Nah
kalau yang blue safir saya beli di Kalimantan, waktu itu sengaja lagi
tur Kalimantan nyempetin ke Martapura di Banjarmasin,” ungkap mantan
penggawa Persib era Perserikatan tersebut.
Disinggung cincin mana
yang paling dia sukai, Djanur memilih yang bermatakan batu giok.
Demikian, cincin dengan batu yang kerap dijadikan perhiasan para raja
China zaman dulu itu, kerap terlihat melingkar di jarinya. “Kalau yang
sering dipakai sih yang giok, warnanya hijau,” tuturnya.
Sumber: Galamedia
By: Khansa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment