22 April 2013
SOREANG (GM) - Menerapkan sistem baru dalam
penyobekan tiket, yaitu menempatkan beberapa petugas wanita di pintu
masuk setiap tribun oleh panitia penyelenggara (panpel) pertandingan,
ternyata masih belum mendapatkan hasil maksimal. Pasalnya, masih saja
ada penonton yang bisa masuk dengan tiket "keriting".
Dari tiket yang dijual sebanyak 27 ribu oleh panpel, penonton yang masuk
masih berjumlah hingga sekitar 28 ribu orang. Selain itu, para penonton
yang hendak menyaksikan pertandingan terpaksa membeli tiket dari calo
yang harganya naik berkali lipat.
Sekretaris Panpel, Budi Bram Rachman, tidak menutupi pihaknya masih
mengalami kebocoran penonton. Namun dalam pertandingan Persib Bandung
melawan Arema Indonesia beberapa waktu lalu, tidak separah dibandingkan
pertandingan-pertandingan sebelumnya.
"Kalau memang itu efektif akan dilanjutkan. Karena cukup efektif untuk
meminimalisasi tiket keriting, walaupun kebocoran masih ada," kata Bram
kepada wartawan, usai pertandingan di Si Jalak Harupat, Soreang, Kab.
Bandung, Sabtu (20/4).
Padahal menurut Bram, pihaknya telah memerintahkan kepada penjaga setiap
pintu untuk tidak mengizinkan masuk penonton yang baru datang pada
babak kedua pertandingan. Namun masih saja ada yang bisa memasuki
stadion.
Selain itu, dalam pertandingan tersebut, beberapa bobotoh membawa
spanduk bertuliskan "Kembalikan tiket kami. Lain dijual ka Calo" dan
dibawa mengelilingi lapangan stadion. Spanduk tersebut secara langsung
telah memberikan sindiran untuk panpel dan juga para calo.
Menanggapi hal itu, Bram menegaskan, pihaknya tidak pernah menjual tiket
kepada calo yang menurut bobotoh cukup meresahkan. Pihaknya hanya
menjual kepada pembeli tiket pertandingan Persib.
"Memang itu sindiran untuk penjualan tiket. Tapi kami tidak pernah
menjual tiket itu ke calo. Dan kami juga tidak menutup mata masalah itu
masih ada. Kami akan evaluasi lagi masalah itu. Dan perlu agen atau
tidak, nanti dibicarakan," tuturnya.
Selain itu, mengenai tempat gelaran pertandingan kandang Persib Bandung
selanjutnya, Bram mengatakan, hal itu keputusan dari manajemen PT Persib
Bandung Bermatabat (PBB). Walaupun tim menginginkan kembali digelar di
Jalak, namun hal itu tidak bisa diputuskan sendiri.
Sumber: Galamedia
By: Khansa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment