SOREANG,(GM)-
Pintu Stadion Si Jalak Harupat dijebol bobotoh yang tidak mempuyai tiket pertandingan Persib kontra Persija, Minggu (29/1). Akibatnya, penonton membeludak. Beberapa di antaranya bahkan pingsan dan harus mendapat perawatan medis.
Jebolnya pintu stadion terjadi beberapa menit saat laga dimulai. Bobotoh tanpa tiket memaksa masuk dan mereka yang sudah berada di tribun pun sempat berang.
Petugas berusaha mengamankan situasi. Beberapa bobotoh diminta keluar dan upaya ini cukup berhasil. Namun hal itu hanya berlangsung sementara karena saat jeda babak pertama usai, bobotoh makin merangsek.
Jumlah penonton di semua tribun pun makin membeludak. Mereka terpaksa harus berdesakan. Akibatnya, lebih dari 10 bobotoh pingsan. Petugas medis kemudian membawa mereka yang pingsan dengan menggunakan ambulans.
Berdasarkan pantauan "GM", jumlah penonton diperkirakan sekitar 35.000 orang. Padahal jumlah tiket yang dicetak Panitia Pelaksana Persib hanya sebanyak 26.500 lembar.
Sekretaris Panpel Persib, Budi Bram menyebut pihaknya terpaksa membuka seluruh pintu masuk tribun saat pertandingan telah berjalan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penumpukan bobotoh di luar stadion. "Kondisi ini memang terpaksa," katanya.
Diungkapkan, laga kali ini memang sangat menyedot animo bobotoh untuk hadir ke stadion. Dua layar lebar yang disediakan panitia di luar satdion pun disaksikan ratusan bobotoh.
Senjata tajam
Aparat Polres Cimahi mengamankan sejumlah bobotoh yang membawa senjata tajam (sajam) berupa golok, pisau, tongkat, dan sajam rakitan (keling). Mereka terjaring dalam operasi lalu lintas di Bundaran Leuwigajah- Kerkhoff, Cimahi, Minggu (29/1) siang.
Dalam razia tersebut, petugas pun mengamankan bobotoh yang membawa minuman keras dan sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat kendaran.
Berdasarkan pantaun "GM" di lapangan, pihak kepolisian mengamankan tujuh bobotoh yang membawa sajam. Mereka dibawa ke dalam mobil Inafis atau Indonesia Automatic Fingerprints Identification System dan diamankan Satreskrim Polres Cimahi untuk diperiksa.
Kapolres Cimahi, AKBP Anwar, S.I.K., M.Si. melalui Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polres Cimahi, Komisaris Polisi (Kompol) Ruhanda mengatakan, oknum bobotoh yang terbukti membawa sajam memang diserahkan langsung ke bagian satreskrim.
"Kami melakukan razia ini supaya saat menonton nanti mereka bisa memberikan keamanan dan kenyamanan. Tidak cuma untuk penonton lainnya saja, tapi juga untuk masyarakat. Terkait oknum bobotoh yang kedapatan membawa sajam, mereka akan diancam dengan Undang-undang Darurat karena membawa senjata tajam. Oleh karena itu, tadi mereka langsung diproses oleh satreskrim," ujar Ruhanda didampingi Kapolsek Cimahi Selatan, AKP Sujana di Jln. Leuwigajah Cimahi.
Pada razia tersebut, tidak sedikit bobotoh yang terpaksa berurusan dengan aparat kepolisian karena kedapatan membawa minuman keras, naik motor tidak sesuai dengan ketentuan, naik di atas kap mobil, dan membawa kendaraan tanpa disertai kelengkapan surat-suratnya.
Tidak heran jika dalam operasi kemarin, puluhan kendaraan bermotor terpaksa harus "menginap" di Mapolres Cimahi. Masih banyaknya bobotoh yang melintas di Bundaran Leuwigajah-Kerkhoff tersebut membuat kepolisian terus melakukan razia meskipun hujan turun cukup lebat.
KA dibatasi
Sementara itu, untuk menghindari tawuruan antara bobotoh dengan warga di sepanjang jalur KA, PT KA Daop 2 Bandung membatasi perjalanan KA ekonomi lokal Cibatu-Purwakarta hingga Stasiun Ciroyom.
"Pembatasan perjalanan KA lokal Cibatu-Purwakarta tersebut dilakukan untuk mengantisipasi halhal yang tidak diinginkan menjelang dan sesudah pertandingan Persib kontra Persija," jelas Kepala Humas PT KA Daop 2 Bandung, Bambang S. Prayitno.
Diungkapkan Bambang, pihaknya ekstra waspada mengingat pertandingan tersebut akan banyak menarik minat suporter yang datang dengan menumpang kereta api. Berdasarkan pengalaman, suporter dari wilayah barat sering terlibat tawuran dan merusak sarana dan prasarana kereta api. Bahkan tidak jarang para penumpang pun menjadi korban dari aksi mereka.
Jebolnya pintu stadion terjadi beberapa menit saat laga dimulai. Bobotoh tanpa tiket memaksa masuk dan mereka yang sudah berada di tribun pun sempat berang.
Petugas berusaha mengamankan situasi. Beberapa bobotoh diminta keluar dan upaya ini cukup berhasil. Namun hal itu hanya berlangsung sementara karena saat jeda babak pertama usai, bobotoh makin merangsek.
Jumlah penonton di semua tribun pun makin membeludak. Mereka terpaksa harus berdesakan. Akibatnya, lebih dari 10 bobotoh pingsan. Petugas medis kemudian membawa mereka yang pingsan dengan menggunakan ambulans.
Berdasarkan pantauan "GM", jumlah penonton diperkirakan sekitar 35.000 orang. Padahal jumlah tiket yang dicetak Panitia Pelaksana Persib hanya sebanyak 26.500 lembar.
Sekretaris Panpel Persib, Budi Bram menyebut pihaknya terpaksa membuka seluruh pintu masuk tribun saat pertandingan telah berjalan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penumpukan bobotoh di luar stadion. "Kondisi ini memang terpaksa," katanya.
Diungkapkan, laga kali ini memang sangat menyedot animo bobotoh untuk hadir ke stadion. Dua layar lebar yang disediakan panitia di luar satdion pun disaksikan ratusan bobotoh.
Senjata tajam
Aparat Polres Cimahi mengamankan sejumlah bobotoh yang membawa senjata tajam (sajam) berupa golok, pisau, tongkat, dan sajam rakitan (keling). Mereka terjaring dalam operasi lalu lintas di Bundaran Leuwigajah- Kerkhoff, Cimahi, Minggu (29/1) siang.
Dalam razia tersebut, petugas pun mengamankan bobotoh yang membawa minuman keras dan sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat kendaran.
Berdasarkan pantaun "GM" di lapangan, pihak kepolisian mengamankan tujuh bobotoh yang membawa sajam. Mereka dibawa ke dalam mobil Inafis atau Indonesia Automatic Fingerprints Identification System dan diamankan Satreskrim Polres Cimahi untuk diperiksa.
Kapolres Cimahi, AKBP Anwar, S.I.K., M.Si. melalui Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polres Cimahi, Komisaris Polisi (Kompol) Ruhanda mengatakan, oknum bobotoh yang terbukti membawa sajam memang diserahkan langsung ke bagian satreskrim.
"Kami melakukan razia ini supaya saat menonton nanti mereka bisa memberikan keamanan dan kenyamanan. Tidak cuma untuk penonton lainnya saja, tapi juga untuk masyarakat. Terkait oknum bobotoh yang kedapatan membawa sajam, mereka akan diancam dengan Undang-undang Darurat karena membawa senjata tajam. Oleh karena itu, tadi mereka langsung diproses oleh satreskrim," ujar Ruhanda didampingi Kapolsek Cimahi Selatan, AKP Sujana di Jln. Leuwigajah Cimahi.
Pada razia tersebut, tidak sedikit bobotoh yang terpaksa berurusan dengan aparat kepolisian karena kedapatan membawa minuman keras, naik motor tidak sesuai dengan ketentuan, naik di atas kap mobil, dan membawa kendaraan tanpa disertai kelengkapan surat-suratnya.
Tidak heran jika dalam operasi kemarin, puluhan kendaraan bermotor terpaksa harus "menginap" di Mapolres Cimahi. Masih banyaknya bobotoh yang melintas di Bundaran Leuwigajah-Kerkhoff tersebut membuat kepolisian terus melakukan razia meskipun hujan turun cukup lebat.
KA dibatasi
Sementara itu, untuk menghindari tawuruan antara bobotoh dengan warga di sepanjang jalur KA, PT KA Daop 2 Bandung membatasi perjalanan KA ekonomi lokal Cibatu-Purwakarta hingga Stasiun Ciroyom.
"Pembatasan perjalanan KA lokal Cibatu-Purwakarta tersebut dilakukan untuk mengantisipasi halhal yang tidak diinginkan menjelang dan sesudah pertandingan Persib kontra Persija," jelas Kepala Humas PT KA Daop 2 Bandung, Bambang S. Prayitno.
Diungkapkan Bambang, pihaknya ekstra waspada mengingat pertandingan tersebut akan banyak menarik minat suporter yang datang dengan menumpang kereta api. Berdasarkan pengalaman, suporter dari wilayah barat sering terlibat tawuran dan merusak sarana dan prasarana kereta api. Bahkan tidak jarang para penumpang pun menjadi korban dari aksi mereka.
Sumber: Galamedia
By: BP
0 comments:
Post a Comment