KN Ingin Rekonsiliasi

24 June 2011 PERINTIS KEMERDEKAAN,(GM)-
Salah seorang anggota Komite Normalisasi (KN) PSSI, Sumaryoto mengatakan, berdasarkan surat teranyar dari FIFA tertanggal 16 Juni 2011, empat sosok yang sebelum sudah dicekal yaitu Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, George Toisutta (GT), dan Arifin Paninogoro (AP), tetap dilarang mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Solo, 9 Juli mendatang. Meskipun demikian, Sumaryoto berharap sikap FIFA melunak, terutama menyangkut pencekalannya terhadap GT dan AP.

"Berdasarkan surat terakhirnya pada tanggal 16 Juni 2011, FIFA kembali menegaskan larangannya terhadap keempat tokoh itu. Karena itu dalam pertemuan besok malam (hari ini, red), mereka tidak hadir dalam pertemuan KN dengan 18 calon ketua umum, 16 wakil ketua umum dan 51 anggota komite eksekutif. Tapi, kalau menjelang KLB nanti, AP dan GT akhirnya diperbolehkan FIFA, alhamdulillah. Itu yang kita harapkan, karena akan menjadi awal semangat rekonsiliasi," kata Sumaryoto pada acara Saresehan Sepak Bola Indonesia yang digagas HU Pikiran Rakyat di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jln. Perintis Kemerdekaan Bandung, Kamis (23/6).

Dalam kesempatan itu, Sumaryoto kembali menegaskan kalau KN tidak memiliki kepentingan apa pun. "Tapi, kalau keputusan FIFA tidak berubah, Pak Arifin dan Pak George harus legowo menerima keputusan FIFA tersebut," katanya.

Meskipun demikian, Sumaryoto tetap menolak menjelaskan alasan FIFA di balik pencekalan AP dan GT, kecuali adanya keputusan Komite Banding yang menggugurkan keempat kandidat tersebut.

Selain mengharapkan FIFA mengubah sikapnya, Sumaryoto juga berharap agar lima tokoh sentral di balik kekisruhan PSSI saat ini yaitu Agum Gumelar (Ketua KN), George Toisutta, Arifin Panigoro (kandidat Ketua Umum PSSI), Rita Soebowo (Ketua KONI Pusat) dan Andi Mallarangeng (Menpora) bisa duduk satu meja dan mencopot egonya masing-masing untuk menyelamatkan sepak bola nasional.

"Hanya ada lima tokoh yang bisa menyelamatkan sepak bola nasional itu. Kalau kelimanya bisa duduk satu meja di dalam setengah kamar, 80 persen persoalan bisa selesai. Tapi sampai sekarang, mereka masih mengangkat egonya masing-masing," katanya.

Bisa kuorum

Dalam kesempatan itu, di luar dugaan Sumaryoto pun membeberkan peta kekuatan suara teranyar menjelang KLB. Menurut pengamatan Sumaryoto, jika AP dan GT tetap dilarang FIFA untuk mencalonkan diri, KLB akan bisa terus berjalan, sekalipun ada ancaman walk out dari Kelompok 78, kelompok pengusung AP dan GT. Karena menurutnya, peta suara yang menolak putusan FIFA sudah berkurang.

"Berdasarkan pengamatan terakhir, suara penolak FIFA itu tinggal 49 suara. Itu pun ada 8 suara yang tidak mengusung AP dan GT. Dengan 51 suara pendukung FIFA, itu artinya tetap kuorum dan KLB bisa terus berjalan," katanya.

Sementara itu, Wakil Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Risha Adi Wijaya mengharapkan, keksiruhan persepakbolaan nasional bisa segera tuntas, karena situasi seperti sekarang ini sangat tidak menguntungkan klub di mata pihak sponsor.

Selain dari KN dan PT PBB, pembicara lain yang hadir dalam saresehan bertitel "Menggugat Prestasi" ini adalah mantan kapten tim nasional Raymond Ferrel Hattu (Kisruh PSSI di Mata Pemain), pemerhati sepak bola Hadi Basalamah (Sanksi FIFA, Perlukah Dikhawatirkan?), Tommy Apriantono (Merancang Prestasi Sepak Bola Indonesia Masa Depan), Koordinator Save Our Soccer Indonesian Corruption Watch (ICW), Apung Widadi (Penggunaan APBD) untuk Sepak Bola Profesional), Humas Liga Primer Indonesia (LIP), Abi Hasantoso (Mau Kemana LPI?), serta wartawan senior Toriq Hadad (Kisruh PSSI di Mata Media). (B.82)**

Sumber: Galamedia
By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger