Maung Bandung Masih Gamang

19 April 2011
BANDUNG – Persib Bandung dalam situasi gamang. Faktornya jelas, kekalahan di rumah sendiri saat menjamu PSPS Pekanbaru kemarin menutup asa Maung Bandung – julukan Persib – menuju papan atas terasa kian berat. Di lima partai tersisa, Eka Ramdani dan kawan-kawan akan tergantung tim lain.

Awan mendung menyelimuti Bandung beberapa hari terakhir. Curah hujan yang cukup deras tidak membawa kabar kesukaan bagi Persib Bandung. Sebanyak 23 partai sudah dilakoni pangeran biru. Namun, ksatria Maung Bandung yang mengumpulkan 29 biji di klasemen Indonesia Super League (ISL) bisa dikejar lawan-lawannya.

Usai ditekuk Askar Bertuah –julukan PSPS dengan skor 1-0, posisi Persib pun melorot dua tingkat dari urutan 7. Aktor yang membuat Persib gamang tidak lain adalah Dzumafo E Herman. Gol kemenangan yang dicetak oleh pemain asal Kamerun di menit ke-47 memanfaatkan bola muntah dari tangkapan kiper Cecep Supriatna saat menyongsong umpan silang dari Patrice Nzakou.

Kiper kedua Persib itu dalam posisi tepat, namun bola licin mengakibatkan tangkapan kiper Maung Bandung itu tidak sempurna dan muntah, bola liar dicocor Dzumafo yang berdiri bebas tanpa pengawalan.

Menariknya, kegagalan Persib tidak lepas akibat percaya diri terlalu besar dari tim Maung Bandung sendiri yang berposisi lebih baik dari PSPS di klasemen sementara ISL. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh tim asuhan Abdurahman Gurning untuk tampil lepas dan terbuka yang akhirnya menjadi petaka bagi tuan rumah Persib.

Hal sebaliknya dirasakan pasukan Abdul Rahman Gurning yang naik tiga peringkat dari posisi 13 menjadi 10. Selain itu, tim yang bermarkas di Kaharudin Nasution berpotensi menyalip Persib. Sebab PSPS baru melakoni 19 pertandingan dan mengumpulkan nilai 24.

"Sebetulnya kita punya banyak peluang, tapi tak satupun yang berbuah gol. Rasanya sudah tidak ada lagi peluang untuk finis di urutan lima besar. Karena lawan kita selanjutnya melawan Sriwijaya FC bakal lebih berat lagi," kata Manajer Persib Umuh Muchtar kepada wartawan.

Dengan hasil tersebut, gagal sudah upaya Persib untuk menyapu bersih enam pertandingan sisa dengan kemenangan yang ditargetkan manajemen untuk bisa finish di peringkat kelima pada akhir musim ini. "Ya, mau apa lagi, peluang sudah banyak tercipta. Nasib kita sedang jelek. Mau tidak mau kita harus menerima hasil ini," jelasnya.

Bobotoh Bandung yang menyaksikan pertandingan itu kecewa karena sebelumnya berharap tim kebangganya mampu mempersembahkan kemenangan ketiganya secara beruntun di Jalak Harupat.

Dua tingkat turun ke bawah jelas harus diterima. Selain itu rekor kandang Persib semakin tercoreng. Tercatat Persija Jakarta dan PSPS yang terakhir kali menaklukan Si Jalak Harupat (SJH). Kekalahan itu jelas tidak menguntungkan bagi Persib yang akan menghadapi Sriwijaya FC Jumat (22/4) nanti. Di atas kertas, Laskar Wong Kito lebih kuat.

Sikap Manajer Persib tersebut seolah menunjukan kegamangan yang menyelimuti Matsunaga Shohei cs. Muncul perasaan takut, ngeri serta khawatir ketika kita berada di tempat yang tinggi dan melihat ke bawah. Atau dengan kata lain, gamang adalah tidak mampu berdiri dengan stabil.

Sementara, tim lain yang yang jumlah partainya sama yakni Persijap Jepara berada di tingkat ke-11. Persib akan tersusul jika klub lain yang unggul selisih dua hingga tiga partai. Pertanyaannya, mampukan Persib bangkit dari kegamangan?
Sumber: OkeZone
By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger