TERANCAM TANPA PENONTON

25 January 2011

DAMPAK DARI KASUS KERUSUHAN LAGA PERSIB VS AREMA

BOBOTOH merusak panggung kamera televisi yang sudah dirobohkan saat terjadi kerusuhan pada pertandingan Liga Super Indonesia 2011 antara Persib melawan Arema Indonesia di Stadion Siliwangi, Bandung, Minggu (23/1) malam. Akibat kerusuhan tersebut, Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Jaya Subriyanto akan mempertimbangkan pemberian izin untuk laga Persib di kandang.* ANDRI GURNITA/"PR"

BANDUNG, (PR).-
Buntut dari kerusuhan yang terjadi pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) antara Persib Bandung dan Arema Indonesia, di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Minggu (23/1), Polrestabes tetap memberi izin pertandingan berikutnya. Ka-laupun diizinkan, pertandingan digelar tanpa penonton.

"Untuk ke depannya, kita akan mempertimbangkan kembali izin laga Persib Bandung di Bandung. Kalaupun diizinkan, kemungkinan tanpa ada pe-nonton," kata Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Jaya Subriyanto, kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Senin (24/1).

Jaya menjelaskan, alasan mempertimbangkan pemberi-an izin untuk laga Persib Bandung di kandang melihat dari insiden kerusuhan yang terjadi pada Minggu (23/1) malam. Pasalnya, pada laga tersebut, sempat terjadi kerusuhan.

"Semalam saya sudah ber-bicara dengan panitia penyelenggara. Akan tetapi, kami belum mendapatkan keterang-an bahkan hari ini mereka belum datang ke sini untuk memberikan laporan," ujar Jaya.

Lebih lanjut, Jaya menga-takan, terkait perusakan "The Original Fanshop Viking", di Jalan Banda No. 9, Kota Bandung seusai laga, yang diduga dilakukan oleh oknum polisi, ia mengaku belum menerima laporannya. "Kami belum mengetahui bagaimana kronologi kejadiannya. Kita pun belum menerima laporan tentang perusakan toko tersebut," ucapnya. Dia menambahkan, untuk kejadian tersebut masih dalam penyelidikan.

Jaya mengungkapkan, dalam bentrokan tersebut, Kabag Ops Ajun Komisaris Besar Daniel Y.K. harus mendapatkan empat jahitan di pelipis mata sebelah kiri. Saat itu, Daniel diduga terkena lemparan batu. Ditemui di tempat terpisah, Beton (30) saksi mata perusakan menuturkan, bahwa kejadian tersebut berlangsung cepat.

"Saat itu kami sedang nongkrong di depan toko. Tiba-tiba polisi berseragam lengkap melakukan penyerang-an terhadap kami tanpa alasan jelas. Bahkan ada rekan kami perempuan yang terkena pukulan mereka," ujarnya.

Dia menambahkan kejadian tersebut berlangsung sekitar 10 menit pada pukul 22.15 WIB. Dari dua belas orang yang terluka, tiga di antaranya perempuan. Menurut Beton, ada se-orang korban, yaitu Adia Eki alias Pongol harus dilarikan ke Rumah Sakit Borromeus. Pongol mengalami luka serius di bagian kepala dan sempat muntah-muntah dua kali.

Dampak dari kejadian tersebut, kaca dan pagar toko me-ngalami kerisakan. Beton be-lum dapat menaksir berapa kerugian dari kejadian itu. Berdasarkan data yang dihimpun, malam itu sekitar puluhan anggota polisi dari Polrestabes Bandung mendatangi "The Original Viking Fanshop". Kejadian itu merupakan buntut dari bentrokan seusai pertandingan Persib kontra Arema.

Buntut dari kerusuhan bobotoh di Stadion Siliwangi kerugian ditaksir lebih dari Rp 20 juta. Angka tersebut dikalkulasi dari kerusakan pagar pembatas dan kursi penonton di tribun VIP. "Ada tiga bagian pagar yang rusak dijebol oleh bobotoh pada pertandingan itu. Ditaksir kerugian sekitar Rp 20 juta," ujar Kepala Penerangan Kodam III Siliwa-ngi Letnan Kolonel Isa Haryanto. Lebih lanjut dia menga-takan, ada sekitar tiga puluh bangku yang dirusak saat kerusuhan. (A-195)***

Sumber: PR

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger