TAK BISA FOKUS

24 January 2011

"KERJA keras pemain mewujudkan yang terbaik bagi tim dan sepak bola nasional akan selalu sia-sia kalau kompetisinya terus-terusan kaya begini." Kalimat itu meluncur dari mulut kapten tim Persib Eka Ramdani seusai laga Persib Bandung kontra Arema Indonesia di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu (23/1) yang diwarnai kericuhan penonton.

Apa yang diungkapkan Eka tersebut mungkin bisa mewakili para pemain yang kini tengah berlaga di Liga Super Indonesia. Seperti diketahui selama LSI bergulir, kericuhan bukanlah hal yang baru.

Setiap musim bergulir liga Indonesia sepertinya tidak pernah terlepas dari masalah kericuhan, tawuran antarpenonton, tawuran pemain, maupun aksi perusakan. Wajar memang bila pemain seperti Eka merasa sulit untuk menunjukkan kinerja terbaiknya sebagai pesepak bola profesional.

"Kita enggak usah mimpi ikutan Piala Dunia, Piala Asia, atau Juara Asia Tenggara kalau masalah kaya begini tak pernah bisa diselesaikan," kata pemain yang juga menjadi andalan di lini tengah Tim Nasional Indonesia.

Eka yang tak bisa lagi menyembunyikan kekecewaan terhadap jalannya pertandingan merasa sulit fokus bila setiap bertanding selalu mendapat perlakuan tidak fair. "Bagaimana mau membentuk tim nasional yang baik kalau pemainnya tidak bisa fokus bermain karena selalu mendapat teror mental dari wasit," ujar ayah dua anak ini.

Meski sangat kecewa, gelandang andalan Persib itu tidak mau lagi mengomentari masalah wasit. "Soal wasit saya tidak mau berkomentar banyak. Semua juga bisa melihat sendiri dari televisi atau di stadion, seperti apa wasit. Jadi semua juga bisa menilai sendiri kinerja wasit," katanya.

Kekecewaan terhadap perangkat pertandingan terutama wasit yang terus-menerus terjadi membuat Persib sendiri mulai mencari solusi dengan memikirkan Liga Primer Indonesia (LPI). Namun, Eka yang memang bermain untuk Persib tidak mau berkomentar banyak. Gelandang berusia 26 tahun itu memilih tidak berpikir banyak dan tetap fokus sebagai pemain Persib.

"Kita lihat perkembangannya seperti apa. Soal LPI, manajemen yang memutuskan. Saya pemain yang dikontrak Persib, ya harus selalu siap bermain untuk Persib di kompetisi mana pun," ujarnya.

Sebagai publik sepak bola kita tentu berharap Persib maupun klub lainnya beserta para pemain di Indonesia bisa memiliki sebuah kompetisi yang benar-benar profesional dan jauh dari sikap dan tindakan unfair. (Krishna Ahadiyat/"PR")***

Sumber: PR

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger