KARTU MERAH PERTAMA

21 January 2011

KAMIS, 20 Januari 2011 akan menjadi catatan penting bagi striker fenomenal Persib Bandung Cristian Gonzales. Pemain naturalisasi itu akhirnya menerima kartu merah perdananya setelah sembilan tahun merumput di Indonesia ketika melawan Persisam Putra Samarinda dalam lanjutan kompetisi Djarum Liga Super Indonesia (DLSI) 2010-2011.

Hari itu, Stadion Segiri Kota Samarinda dan dua puluh ribu penonton menjadi saksi momen yang cukup mengejutkan itu. Pemain asal Uruguay itu diganjar kartu merah oleh wasit Suharto pada menit ke-75. Dari rekaman televisi terlihat, saat itu pertandingan terhenti kala Bhaihakki harus mendapatkan pertolongan.

Saat itu, Gonzales sempat berbincang-bincang dengan arsitek tim Daniel Roekito di pinggir lapangan. Setelah selesai, dia terlihat melontarkan kata-kata kepada asisten wasit Sugiarto. Lalu, kembali ke lapangan karena permainan dilanjutkan.

Entah apa yang dia katakan kepada Suharto yang saat itu berjarak beberapa meter dari "El Loco", tiba-tiba wasit itu membunyikan peluit sekaligus mengeluarkan kartu merah dari sakunya.

Sontak keputusan tersebut membuat kapten tim Eka Ramdani dkk. menghampiri wasit. Gonzales dengan tenang meninggalkan lapangan. Ketika masuk ke ruang ganti, tanpa emosi ia tetap melemparkan senyuman.

Ia pun menceritakan kenapa ia harus diusir dari lapangan kepada Hariono yang saat itu menyaksikan pertandingan di ruang ganti. "Saya tidak tahu kenapa saya dikasih kartu merah. Saya tidak bilang apa-apa," tutur bapak empat anak menahan emosi.

Usai pertandingan, Gonzales pun membuka diri dan mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. "Ya, inilah sepak bola Indonesia. Wasit menuduh saya bilang monyet sama dia. Padahal saya tidak bilang apa-apa. Cuma bilang itu bola di belakang," ucap lelaki 34 tahun itu.

Namun, wasit tetap menilai Gonzales berkata kasar kepadanya. Ia hanya mengangkat bahu tanda tak mengerti. "Kartu merah ini kartu merah pertama saya selama sembilan tahun main di Indonesia," kata pemain yang mengawali karier di PSM Makassar itu.

Menurut pemain timnas itu, selama pertandingan banyak keputusan wasit yang merugikan kerja kerasnya. Banyak sekali pergerakan dalam posisi aman, tetapi dianggap offside. "Ke depan saya harus konsentrasi," katanya.

Lelaki kelahiran Montevideo itu diapstikan absen pada laga kandang melawan Arema Indonesia, Minggu (23/1) nanti. "Saya hanya bisa support saja," kata pemain yang resmi mengantongi paspor Indonesia pada 1 November 2010 itu.

Kapten tim Eka Ramdani yang saat kejadian tak jauh dari Gonzales menuturkan, saat itu Gonzales hanya menginginkan posisi bola untuk mundur. "Enggak ada kata-kata kasar sama sekali," ujar Eka.

Eka menuturkan, dampak ketidakadilan wasit pada laga tersebut memukul mental teman-temannya. Namun, Eka mengharapkan Atep dkk. segera melupakan karena masih ada pertarungan yang harus dihadapi. "Main lawan Arema lebih penting," kata geladang timnas itu. (Novianti Nurulliah/"PR")***

Sumber: PR

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger