KEPUTUSAN Irfan Haarys Bachdim, untuk tetap bertahan di Persema Malang dinilai cukup berani. Hal itu dia lakukan saat klub yang dia bela mengikuti kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) yang diharamkan PSSI. Pemain keturunan Belanda itu pasrah jika harus menanggalkan statusnya sebagai pemain Timnas Indonesia, pada saat dirinya menjadi ikon baru pemainIndonesia.
Mungkin sebagian orang menyayangkan pilihan pemain kelahiran 11 Agustus 1988 itu. Masa depan kariernya masih begitu panjang, tetapi dia rela dijegal tidak bisa diterima pada kompetisi lain di luar LSI.
Sejak Irfan memproklamasikan diri menetap di tim "Laskar Ken Arok" itu, Selasa (4/1), di Malang, tak luput dari perhatian para pemain Persib yang juga membela timnas. Eka Ramdani misalnya. Ia mengaku pada dasarnya enggan terlalu berkomentar mengenai keputusan Irfan tersebut. Menurut dia, hal itu merupakan hak pemain didikan Ajax Amsterdam itu.
"Pemain punya pilihan tersendiri. Saya enggak terlalu mempermasalahkannya," tutur gelandang Persib itu seusai latihan, Rabu (5/1).
Ketika ditanya mengenai kemungkinan Persib akan mengukti LPI, Eka tidak ingin berandai-andai. Menurut kapten Persib itu, hal itu merupakan hak klub untuk mengikuti LPI atau tetap di LSI. Eka pun tidak ingin ambil pusing.
Sementara itu, center bek timnas Maman Abdurahman menuturkan, dia menyayangkan pilihan yang diambil mantan pilar FC Utrech itu. Padahal, banyak tim yang siap menampung Irfan bila dia ingin mengikuti LSI. Hal itu telah dijamin PT Liga Indonesia yang akan menjamin kesejahtaraan pemain yang klubnya hijrah ke LPI.
"Yang saya tahu, ketika pemain itu berkarier di kompetisi tidak resmi, pemain itu enggak bisa bermain pada kompetisi resmi lainnya. Mungkin Irfan ada pertimbangan lain. Misalnya karena bayarannya lebih besar. Kalau masalah itu, ya bagi seorang pemain sah-sah saja," kata mantan pemain PSIS Semarang itu.
Satu situs web berita di Jawa Timur menyebutkan, klub "Laskar Ken Arok" mengontrak Irfan Bachdim senilai Rp 1,5 miliar. Nilai kontrak tersebut naik 100 persen dari nilai kontrak saat kompetisi pada LSI.
Maman menambahkan, saat ini pemain kelahiran 12 Mei 1982 itu hanya ingin mengikuti kompetisi yang diakui atau resmi. Sementara itu, tandem Irfan di timnas, Cristian Gonzales, mengatakan, hengkangnya Irfan dari LSI dan tercoretnya dari timnas, baginya tidak menjadi masalah. (Novianti Nurulliah/"PR")***
Sumber: PR
By: BP

0 comments:
Post a Comment