DANIEL ROEKITO PERNAH MEMBAWA JUARA, BAMBANG PELATIH POTENSIAL

30 November 2010

SIAPA pelatih ketiga Persib musim ini, masih menjadi tanda tanya. Manajemen Persib pun hingga saat ini masih tutup mulut. Mereka menunggu saat yang tepat untuk memperkenalkan arsitek baru Persib, pengganti Jovo Cuckovic yang akan dipindahtugaskan pada Sabtu (20/11) lalu.

Meski demikian, mencuat beberapa nama bakal calon pelatih yang menjadi spekulasi manajemen ataupun masyarakat pemerhati Persib. Pelatih yang ramai dibahas itu adalah Daniel Roekito, Bambang Nurdiansyah, bahkan Daniel Darko Janacovic. Ketiga pelatih tersebut masing-masing memiliki kapasitas dan kompetensi yang patut diperhitungkan.

Daniel Roekito, misalnya. Pelatih 58 tahun itu terakhir pada Liga Super Indonesia 2009-2010 menangani Persiba Balikpapan dengan menempatkan tim berjuluk "Beruang Madu" di deretan papan atas. Sayangnya, belum genap dua musim, lelaki kelahiran Rembang itu mengundurkan diri menjadi manajer teknik karena tuntutan pengurus tim yang dinilainya tidak masuk akal.

Padahal, sebelumnya, Daniel berperan penting dalam menyelamatkan Persiba yang terperosok pada zona degradasi pada awal musim 2008-2009. Beruntung, kehadiran Daniel di tengah tim asal Pulau Borneo tersebut mampu mendongkrak Persiba pada posisi tengah hingga musim 2008-2009 berakhir. Ia pun kembali dipercaya menangani tim pada musim selanjutnya.

Menilik prestasi Daniel bersama tim sebelumnya, mayoritas bisa bertengger pada posisi "4 Besar". Hal itu dilihat dari debut menangani tim Liga Indonesia (Ligina) yang pertama ketika ia menukangi Barito Putra. Pada saat Persib juara, Barito Putra menempati peringkat "4 Besar" selama dua musim.

Pada musim ketiga Ligina, Daniel pun memboyong PKT Bontang ke deretan "4 Besar". Begitu pula ketika kembali melatih Barito Putra pada musim selanjutnya, kemudian Arema Malang, PSIS Semarang dan PSS Sleman, Daniel sama-sama menempatkan timnya pada peringkat "4 Besar".

Namun, prestasi dapat memboyong timnya pada peringkat empat bisa tidak berlaku baku. Pada Liga Indonesia ke-12 2006, Daniel mengantarkan Persik Kediri menjadi kampiun. Sayangnya, posisi juara yang dia raih tidak bisa dipertahankan pada musim 2007-2008.

Kini, lelaki kelahiran Rembang, 19 Mei 1952, itu sudah memiliki lisensi A, dia telah direkomendasikan PSSI ke AFC untuk dapat memiliki lisensi A AFC sehingga bisa menangani tim peserta LSI.

Ketika ditanya kesediaannya apabila diminta menjadi Pelatih Persib, Daniel mengaku siap. Menurut dia, dengan menyanggupi bergabung dengan Persib, ia menerima tantangan baru. "Saya siap saja, Persib dengan materi pemain yang luar biasa, tetapi berada di papan bawah, bagi saya itu tantangan. Begitu pula dengan tekanan dari bobotoh yang sangat menginginkan Persib bangkit. Hal itu sama-sama menjadi tekanan dan tantangan bagi saya," katanya.

Ia menambahkan, dia bukan tukang sulap ataupun malaikat. Namun, apabila kepercayaan itu datang kepadanya, selama pemain dan pengurus bisa bekerja sama dengan dia, Persib akan lebih baik daripada sekarang.

Selain Daniel, kandidat Pelatih Persib lainnya adalah Bambang Nurdiansyah. Banur, panggilan akrabnya, memulai kiprahnya sebagai pelatih pada SEA Games ke-XXI dengan hasil bisa membawa ke babak semifinal. Kepercayaan PSSI tidak sampai di sana, ia kembali ditunjuk untuk menangani Timnas U-20 pada tahun 2002. Saat itu, ia mengantarkan timnas PSSI U-21 sebagai juara Asia Tenggara dalam turnamen Piala Hassanal Bolkiah yang digelar di Brunei Darussalam. Dia juga merupakan mantan pelatih timnas U-23 (2006-2007).

Kiprahnya dalam menangani tim LSI, Banur melatih PSIS Semarang pada tahun 2005. Dia berhasil membawa PSIS pada peringkat tiga pada Liga Indonesia (LI) XI tahun 2005 di bawah Persipura Jayapura (juara) dan Persija Jakarta (runner-up). Pada tahun 2006, ia menangani Pelita Jaya dan pada musim 2008 ia melatih Arema Malang.

Saat melatih Arema, ia hanya bertahan setelah menukangi tim dalam empat pertandingan lalu mengundurkan diri dan pindah ke melatih di PSIS Semarang. Terakhir, Banur mengundurkan diri dari klub terakhirnya, PSAP Sigli, Pidie, pada 3 November lalu.

Sementara itu, Daniel Darko Janackovic tidak menutup kemungkinan akan kembali berpeluang mengisi kursi Pelatih Kepala Persib. Pelatih asal Serbia itu kini belum meninggalkan Indonesia, sesekali dia terlihat masih menampakkan batang hidungnya di Kota Kembang. Kehadiran Janackovic menambah spekulasi publik, dia masih memungkinkan jadi Pelatih Kepala Persib kembali musim ini karena dinilai belum gagal secara prestasi karena diganti sebelum kompetisi berlangsung. Lalu, siapa calon Pelatih Kepala Persib? Dari tiga calon di atas atau memang ada calon lain? Kita tunggu saja. Namun, terpenting jangan terlalu lama mengambil keputusan karena tidak terasa waktu makin mendesak dan pelatih baru butuh adaptasi dalam meramu tim. (Novianti Nurulliah/"PR")***

Sumber: PR

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger