Manajer Persib, Umuh Muhtar, mengatakan, komunikasi yang tak berjalan baik tersebut disebabkan bahasa pelatih yang sulit dimengerti oleh pemain. "Bahasa memang menjadi kendala antara pelatih dan pemain. Ini yang saat ini dialami tim Persib," kata Umuh sebelum melepas skuad Persib bertolak ke Pekanbaru, Minggu (31/10).
Berdasarkan pantauan di lapangan, baik saat berlatih maupun bertanding, terkadang pemain sulit menerjemahkan apa yang diinstruksikan pelatih karena bahasa verbal yang diungkapkan pelatih sulit dipahami, bahkan pemain tak mengerti maksud ucapan Jovo.
Jovo, yang berasal dari Serbia, memang tak begitu fasih dalam berbahasa Inggris. Wartawan pun terkadang bingung jika melakukan wawancara dengan Jovo. Pertanyaan yang diajukan kepada Jovo harus kosa kata bahasa Inggris yang mudah dan umum, terutama yang berkaitan dengan sepak bola. Jika tidak, maka terkadang jawaban yang diharapkan tak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.
Begitu pun saat memberikan intruksi dalam latihan. Pemain banyak yang melakukan kesalahan karena memang tak mengerti apa maksud dari intruksi yang diberikan. Tidak salah jika sering terdengar bunyi "priit" suara peluit Jovo setiap Persib berlatih strategi dan taktik tim. Saat itu, pemain banyak yang terlambat atau salah bergerak karena bahasa dari Jovo sulit untuk diterjemahkan di lapangan.
"Semuanya akan dievaluasi setelah tim bertanding melawan PSPS Pekanbaru. Kami ingin di waktu jeda kompetisi selama dua bulan nanti, ada perubahan yang jauh lebih baik dari saat ini. Kita harus bisa terus menambah poin dan jangan sampai kehilangan poin lagi," kata Umuh. (tor/tis)
Sumber: Tribun
By: BP
0 comments:
Post a Comment