Kunci di Lini Tengah

31 August 2010 BERKIBAR selama tiga musim berkostum Persija Jakarta (2005-2008), kemampuannya sempat tercampakkan ketika pulang kampung ke Persib Bandung. Pada musim pertamanya (2008/2009), saat Persib dibesut Jaya Hartono, Atep malah lebih banyak menghabiskan waktunya di bangku cadangan. Barulah pada musim keduanya (2009/2010), Atep mendapatkan tempat di utama Jaya, meski harus menempati posisi anyar sebagai sayap kiri dalam formasi 3-5-2.

Berkat konsistensi penampilannya sepanjang musim 2009/2010, Atep kembali dilirik tim nasional. Pemain kelahiran Cianjur, 25 tahun silam itu masuk dalam skenario pelatih anyar "Merah Putih", Alfred Riedl menghadapi Piala AFF 2010, setelah tiga tahun membela tim nasional.

Kembali dipanggilnya Atep ke tim nasional ini menjadi rekomendasi penting buat pelatih yang baru didatangkan Persib dari Prancis, Darko-Daniel Janackovic, ketika mendapatkan kewenangan penuh menyusun skuad untuk Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011. Bersama Markus Horison Rihihina (kiper), Nova Arianto, Maman Abdurahman, dan Eka Ramdani, empat rekannya di tim nasional, Atep langsung mendapatkan label "aman" dalam daftar skuad Persib musim depan.

Bagi Janackovic, Atep menjadi salah satu poros kekuatan pasukannya di sektor tengah. Dalam skema 4-4-2 yang diplot pelatih berdarah Serbia itu, pemain yang memiliki rekor 55 kali tampil untuk Persib dengan koleksi 5 gol ini, bisa ditempatkannya di sayap kiri, kanan, dan gelandang tengah. Bahkan, dalam situasi tertentu, Atep pun bisa lebih didorong ke depan sebagai gelandang serang, dan bahkan striker. Peran itu beberapa kali pernah dimainkan Atep pada musim lalu.

Intinya, dalam skuad Janackovic, Atep merupakan salah satu pemain kunci di lini tengah, selain Eka Ramdani. (endan suhendra/"GM")**

Sumber: Galamedia
By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger