KONSENTRASI LEMAH

15 February 2010

KEPALAN tangan sang kapten "Pangeran Biru" Maman Abdurahman diempaskan ke tanah lapangan Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, Minggu (14/2) malam. Percikan tanah sehabis hujan menyebar sekitar satu meter di sektor kanan gawang Persib.

Bukan selebrasi gol yang dia lakukan saat itu, tetapi satu penyesalan, setelah 67 menit mati-matian menahan serangan "si Bajul Ijo" Persebaya, malah terkesan ikut membantu dalam gol kedua tim tuan rumah. Sekali lagi dia memukulkan tangannya ke tanah sambil tersungkur sujud. Tak lama, ia pun lalu bangkit kembali membantu serangan, saat rekan-rekannya menggempur Persebaya yang saat itu didukung oleh sekitar 20.000 bonek.

Maman mungkin tak habis pikir, tembakan Mat Halil yang datang dari sektor kiri Persib yang sempat dihalaunya, tetap bisa merobek gawang Kosin. Padahal, pemain bernomor punggung lima itu telah berupaya memotong laju bola dengan kakinya. Namun, pergerakan bola sulit ditebak arahnya. Gol tersebut menjadi gol bunuh diri Persib yang pertama.

"Saya minta maaf, tindakan saya tadi menambah gol Persebaya menjadi dua. Saya akui saat itu konsentrasi sedang lemah," tutur lelaki kelahiran Jakarta 12 Mei 1982 itu.

Pemilik rambut bergaya mohawk itu enggan menyalahkan faktor lain, selain diakuinya sebagai kesalahan dirinya. Tak ada alasan apa pun meski ada anggapan bola licin sekalipun. Sang arsitek Jaya Hartono menilai gol bunuh diri tersebut karena bola dalam kondisi licin akibat hujan.

Bagi mantan pemain PSIS Semarang itu, hal itu merupakan konsekuensi dari pertandingan. Tidak perlu lagi menganalisis proses gol bunuh diri. "Susah," ujarnya singkat. Ibaratnya, sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Mungkin Maman juga seperti itu, setangguh-tangguhnya dia menjaga pertahanan, suatu saat akan tergelincir juga.

Tentang pertandingan itu sendiri, Maman mengatakan, ada yang beda ketika dijamu Persebaya saat itu. Padahal pola penyerangan dan kondisi cuaca hampir sama ketika meladeni Persik Kediri, Selasa (9/2). Namun, di luar dugaan Persebaya ternyata penampilannya jauh lebih bagus.

Meski demikian, Maman menilai keseluruhan pertandingan berlangsung tanpa kendala apa pun. Rekan-rekannya sejauh itu mampu menguasai pertandingan. "Secara pribadi saya menilai ya itulah sepak bola. Saya sekali lagi minta maaf," tutur dia.

Pada akhirnya konsistensi Persib dalam dua pertandingan kandang terakhir putaran pertama dan satu tandang awal putaran kedua LSI 2009-2010 tampaknya harus terhenti sementara. Persib saat ini sedang surut, tetapi bertekad akan memperbaiki pada pertandingan selanjutnya. (Novianti Nurulliah/"PR")***

Sumber: PR

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger