OPSI TANPA PENONTON DI JALAK

2 January 2010

KHUSUS SAAT PERSIB MENJAMU PERSIJA 9 JANUARI

BOBOTOH membakar kembang api saat menonton Persib Bandung melawan Pelita Jaya Karawang di Stadion Si Jalak Harupat, 21 November 2009 lalu. Pemerintah Kabupaten Bandung memberikan opsi tanpa penonton saat Persib menjamu Persija pada Kompetisi Djarum Liga Super Indonesia 2009-2010 di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu 9 Januari.* ANDRI GURNITA/"PR"

BANDUNG, (PR).-
Pemerintah Kabupaten Bandung memberikan opsi tanpa penonton saat Persib menjamu Persija pada Kompetisi Djarum Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Sabtu 9 Januari. Opsi ini muncul dalam pertemuan Muspida Kabupaten Bandung bersama PT Persib Bandung Bermartabat, panpel Persib, dan perwakilan bobotoh, di Kantor Bupati Kab. Bandung, Soreang, Kamis 31 Desember 2009.

Dalam pertemuan itu, dari Muspida Kab. Bandung dihadiri Bupati H. Obar Sobarna, Kapolres Bandung AKBP Imran Yunus, Kasdim Kab. Bandung, Mayor Inf. Choirul A, Kasatpol PP Syarief HY, dll. Wakil dari PT PBB Direktur Keuangan Merdi Hajiji, Direktur Marketing Veby Permadi. Dari panpel ada Sekretaris Budhi Bram Rachman, sedangkan unsur bobotoh ada ketua umum Viking Herru Djoko, Panglima Viking Ayi Beutik, pengurus Bomber Nefi, dll.

Dalam pertemuan itu, Obar Sobarna mengatakan bahwa keputusan ini semata-mata mempertimbangkan kondisi perseteruan antara bobotoh dan Jakmania. Oleh karena itu, opsi pertandingan tanpa penonton ini khusus melawan Persija. Untuk pertandingan lain seperti Persib melawan PSPS, Persik Kediri, Persebaya tetap bisa dilaksanakan dengan disaksikan penonton.

"Saya pribadi dan masyarakat kabupaten Bandung sangat mendukung Persib. Tapi, kami mohon pengertian semua pihak, khusus melawan Persija lebih baik tanpa penonton saja," ujarnya.

Obar juga memberikan waktu kepada panpel dalam mengambil keputusan menerima atau tidak opsi itu. Jika memang ada tempat lain yang memberikan izin menggelar pertandingan dengan penonton, Obar memberikan kebebasan kepada panpel memilihnya.

"Saya mengundang panpel dan dari Persib jauh hari, agar panpel bisa mempertimbangkannya. Kalau pertemuan seperti ini dekat dengan hari H, kemudian keputusannya tidak sesuai harapan, nanti saya yang disalahkan karena panpel tidak bisa mencari alternatif tempat lain," ujar Obar.

Sekretaris panpel, Budhi Bram mengatakan sangat memahami alasan yang dikemukakan pihak Musipda Kab. Bandung sehingga memberikan opsi pertandingan tanpa penonton. "Kami sangat berterima kasih kepada Pak Obar, karena Persib tetap diberikan izin bisa menggelar pertandingan di Jalak Harupat meski tanpa penonton. Ini merupakan keputusan sangat bijaksana karena sebelumnya sempat muncul keputusan, Persib tidak bisa main di sana," ujar Bram.

Bram mengatakan, perhatian Muspida Kab. Bandung kepada Persib sangat besar. Di tengah padatnya jadwal mereka sebagai pejabat, mereka masih memberikan waktu untuk bertemu dengan PT PBB, panpel, dan bobotoh. "Apalagi, mereka sendiri yang menggelar inisiatif pertemuan dengan mengundang kami," ujarnya.

Kendati begitu, kata Bram, panpel belum memberikan jawaban atas opsi itu karena masalah ini harus dirapatkan dengan Direktur Utama PT PBB, H. Umuh Muchtar. Umuh tidak bisa hadir dalam pertemuan dua hari lalu karena sedang memeriksa kesehatan di Singapura.

Dikabari opsi ini Umuh menyampaikan terima kasih kepada Muspida Kab. Bandung karena masih bisa memberikan izin kepada Persib main di Si Jalak Harupat. "Coba kalau tidak ada izin dan Persib main di luar Bandung, biaya akan membengkak. Ini menandakan masyarakat Kab. Bandung dan Muspida memberikan perhatian kepada Persib," ujar Umuh.

Namun, Umuh belum memberikan kuputusan soal ini karena akan dibahas secara intern terlebih dahulu. Ia baru kembali dari Singapura Minggu besok. (A-65) ***

Sumber: PR

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger