Wasit Setiyono Jadi Kambing Hitam

30 November 2009 SETIYONO Midi Nitrorejo. Nama ini mungkin tidak akan dilupakan oleh skuad Persib Bandung seusai dikalahkan Persipura 0-1, Minggu (29/11). Wasit asal Sidoarjo ini menjadi kambing hitam kekalahan Persib dari tim berjuluk Mutiara Hitam. Skuad Persib mengaku banyak dirugikan oleh kepemimpinan wasit bertinggi 168 cm ini, yang terlalu berpihak kepada tim tuan rumah.

Salah satunya ketika gelandang Persib Hilton Moreira dilanggar di dalam kotak penalti Persipura pada menit ke-57. Tim Persib menilai seharusnya dihadiahi penalti karena Hilton jelas dilanggar Jack Komboy di dalam kotak penalti. Setiyono justru menganggapnya di luar area 12 pas dan hanya memberikan tendangan bebas.

Manajer Persib, H Umuh Muhtar, bahkan berkomentar miris tentang wasit yang terbilang berprestasi karena dipercaya memimpin pertandingan internasional sekelas AFF Cup 2008 dan Asian Cup 2007 oleh AFC ini.

"Kita semua trauma atas kepemimpinan Setiyono. Ada apa dengan Setiyono? Kenapa dia selalu merugikan Persib? Apakah dia benci kepada Persib? Kemenangan kita dirampok wasit. Dua kekalahan di laga perdana bisa diterima karena wasit memang cukup baik, tapi kekalahan dari Persipura ini tidak bisa diterima," ujar Umuh mengomentari kepemimpinan Setiyono tadi malam.

Pelatih Persib, Jaya Hartono, pun tak kalah geram dengan kepemimpinan wasit. "Masa pemain Persipura bermain kasar dibiarkan saja. Wasit tidak melindungi pemain Persib. Pertandingan ini dirusak oleh kepemimpinan wasit," ujarnya.

Dalam catatan Liga Super Indonesia, wasit yang satu ini memang bisa dikatakan menjadi mimpi buruk Persib. Empat pertandingan musim lalu dan satu pertandingan musim ini diakhiri dengan kekecewaan kubu Persib terhadap kepemimpinan Setiyono.

Yang paling menonjol ketika Persib dipermalukan tim juru kunci Persitara Jakarta Utara 1-4, 3 Mei 2009, di Stadion Surajaya Lamongan. Saat itu 11 pemain Persib melakukan aksi tidur-tiduran di dalam lapangan sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan wasit Setiyono.

Tim Persib dirugikan oleh keputusan wasit menganulir gol heading Gonzalez menit ke-41 ketika menerima umpan Gilang Angga. Setiyono menganggap El Loco berada di posisi offside.

Keputusan kontroversial itu membuat kubu Persib emosional. Jaya Hartono dan Umuh Muhtar, sempat bangkit dari bench dan melancarkan protes pada pengawas pertandingan.

Keputusan itu tampaknya juga berpengaruh pada pemain. Hanya berselang tiga menit dari kontroversi gol Gonzales, gawang Persib jebol oleh John Tarkpor Sonkaliey. Di menit ke-62, Persib kembali dibobol Rachmat M Rivai. Menit 59, Hilton memperkecil skor.

Karena terus-menerus dikerjai wasit, pemain akhirnya duduk selonjoran di tengah lapangan dan membiarkan Persitara membobol gawang Persib menit ke-89 oleh Benson dan menit ke-90 oleh Bello.

Sebelumnya skuad Persib merasa dirugikan oleh Setiyono ketika membiarkan striker Adolfo Souza bebas dari offside menit 60 ketika Persib mengalahkan Persita 4-2, 20 April 2009. Selain itu, Setiyono pun meloloskan Cristiano Lopes dari offside menit 51 untuk membawa Pelita mengalahkan Persib 2-1, 5 Mei 2009. Setiyono juga memberikan penalti kontrovesrial bagi PSIS, 23 September 2008, ketika Nova dianggap handsball. Beruntung Persib bisa memenangi pertandingan 3-1 atas PSIS di Bandung.

Dengan catatan tersebut, ofisial Persib melayangkan surat protes kepada PSSI agar di pertandingan Persib selanjutnya, tidak dipimpin oleh wasit berusia 47 tahun ini. "Kami akan mengajukan surat protes kepada PSSI atas kepemimpinan Setiyono yang selalu merugikan Persib. Saya juga meminta kepada PT Liga Indonesia agar tidak menurunkan wasit ini di setiap pertandingan Persib," ujar Umuh. (tor)

Sumber: Tribun
By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger