3 February 2015
Dalam RUPS di Palembang akhir pekan lalu PT Liga Indonesia
mengumumkan rencana merubah mekanisme pembagian fee hak siar di Liga
Super Indonesia 2015. Klub dengan rating tinggi bakal dibayar Rp50 juta
perlaga, lebih banyak dibanding penerimaan musim lalu yang hanya Rp30
juta. Hanya perubahan itu tak membuat Persib, klub primadona bagi
stasiun televisi, puas.
Maung Bandung menuntut tambahan bonus tambahan dari pengelola
kompetisi kasta elite. Risha Adi Wijaya, Direktur PT Persib Bandung
Bermartabat yang menaungi Persib, berpandangan insentif khusus dari PT
Li sebagai penghargaan. Klub yang rata-rata memiliki nilai rating tinggi
ikut membantu peningkatan popularitas LSI.
Popularitas yang terus melonjak akan membuat banyak perusahaan kakap
ngebet mensponsori LSI. “Insentif ini juga untuk memacu klub-klub
peserta LSI agar berupaya meningkatkan ratingnya dengan berbagai cara.
Di antaranya dengan meningkatkan kualitas tim agar bisa berprestasi di
persaingan elite agar bisa meningkatkan popularitas di mata publik sepak
bola nasional,” ujar Risha.
Menurut Risha, bukan hanya Maung Bandung, klub-klub lain yang selama
ini memiliki rating bagus juga sepertinya punya pemikiran yang sama. Hal
ini sangat wajar dalam era sepak bola industri, klub menuntut
penghasilan lebih mengingat mereka juga jadi jualan utama pengelola LSI
untuk mengatrol nilai jual kompetisi.
“Intinya kami berharap ke depannya pendapatan klub dari hak komersial dimaksimalkan,” kata Risha.
Sumber: BolaIndo
By: Fikri
0 comments:
Post a Comment