11 December 2014
Makan Konate, gelandang Persib Bandung,
menyambar tiga penghargaan dari Goal Indonesia sebagai Gelandang
Terbaik, Pemain Asing Terbaik dan gelar paling bergengsi Pemain Terbaik Indonesia Super League (ISL) 2014.
Piawai
menyusun serangan, berani berduel dan menjadi pencetak gol terbanyak
klub untuk mengantarkan Maung Bandung jadi raja sepakbola di Indonesia,
tak heran pemain Mali ini sering mendapat pujian di sepanjang musim dan
menjadi idola baru di si Jalak Harupat.
Persib membuka petualangan menghapus dahaga gelar juara dengan menjamu
Sriwijaya FC di Soreang pada sebuah laga yang terbilang emosional bagi
sejumlah pemain dari kedua tim.
Bagaimana tidak, sejumlah mantan pemain Pangeran Biru memperkuat Laskar Wong Kito, begitu juga sebaliknya.
Akan
tetapi, justru Makan Konate yang mencuri perhatian Bobotoh di stadion.
Aksinya sejak menit pertama merepotkan barisan pertahanan Sriwijaya dan
memaksa kiper Fauzi Toldo melakukan sejumlah penyelamatan. Satu
tembakannya di babak pertama mengenai mistar gawang.
Pada laga
ini Persib unggul tipis 1-0 melalui gol Konate dari titik putih usai
Anis Nabar kedapatan handball di kotak terlarang. Secara keseluruhan
pertandingan ini kurang menjanjikan bagi Maung karena lini depan tim
terlihat belum padu namun kelahiran bintang anyar Bobotoh sudah terlihat
di depan mata.
Duel dua gelandang kreatif antara Makan Konate dan Gustavo Lopez menjadi latar belakang pertandingan sarat gengsi ini.
Sebelumnya
Gustavo sempat digosipkan berseragam Maung namun akhirnya jatuh ke
pelukan Singo Edan dan sepertinya duel kedua tim jadi ajang pembuktian
kualitas masing-masing pilar asing.
Arema tampil istimewa dan
menutup paruh pertama pertandingan dengan keunggulan 2-0 melalui aksi
Samsul Arif dan Lopez. Tetapi Persib bangkit di babak kedua dan
menyamakan kedudukan melalui gol Djibril Coulibaly dan Firman Utina.
Aksi Konate pada menit 83 meyempurnakan kebangkitan Maung di hadapan pendukung sendiri. Arema gagal mencuri angka di Soreang.
Duel emosional Sriwijaya kontra Persib episode kedua tercipta di awal
September lalu di Jakabaring dan berjalan lebih seru dari sebelumnya.
Pada
pertadingan ini Konate menyumbang satu gol kemenangan Persib dan gol
tersebut merupakan gol 'perdana' laga tandang sang bintang.
Konate
memang pernah menggetarkan jala gawang saat dijamu Persita namun pada
saat itu Pendekar Cisadane memainkan laga di kandang Maung, si Jalak
Harupat.
Nama Konate semakin sering disebut loyalis Persib usai menjadi pahlawan
kemenangan Persib atas Arema Cronus di laga semi-final ISL 2014 di
Jakabaring dan Persib pun tinggal selangkah lagi menorehkan tinta emas
sejarah panjang klub.
Duel kedua tim berjalan ketat dan Arema berhasil membuka skor di awal babak kedua melalui gol Beto.
Dalam
posisi tertinggal determinasi tinggi tetap diperlihatkan Maung dengan
menggempur pertahanan Arema hingga berhasil babak tambahan waktu berkat
gol yang dicetak Vujovic tujuh menit sebelum waktu normal habis.
Di
masa perpanjangan waktu, giliran Persib yang memberi kejutan dengan
mencetak gol cepat melalui Atep memanfaatkan umpan Makan Konate dan
gelandang asing Persib ini menyempurnakan malam dengan menyegel
kemenangan 3-1 Maung atas Singo.
Pesta juara yang dinanti jutaan bobotoh sudah di depan mata. Persipura
Jayapura, tim yang menjadi kekuatan spesial di sepakbola Indonesia dalam
beberapa tahun ke belakang menjadi rintangan terakhir ambisi Persib
naik ke takhta raja sepakbola nasional.
Akan tetapi jalan menuju
tangga juara memang tidak mudah bagi Persib. Ian Kabes mencetak gol
cepat hingga Persipura di atas angin namun Persib bisa menyamakan skor
jelang masa rehat. Gol bunuh diri Imanuel Wanggai menambah derita
Mutiara Hitam yang sebelumnya harus bermain dengan sepuluh orang usai
Bio Paulin mendapat kartu kuning kedua karena melanggar Ferdinand
Sinaga.
Unggul jumlah pemain dimanfaatkan Persib untuk menambah
gol di paruh kedua di menit 52 oleh M Ridwan, sayangnya setelah unggul
performa Maung malah mengendur.
Dengan sepuluh pemain Persipura
balik merajalela dan menyamakan skor 2-2 melalui Boz Solossa di menit 79
hingga memaksakan babak tambahan waktu.
Hingga 2x15 menit tambahan waktu, skor tidak berubah hingga pemenang ISL 2014 harus ditentukan melalui adu penalti.
Mengemban
tugas sebagai penendang pertama pada sebuah tim yang sudah lama
merindukan gelar juara jelas bukan pekerjaan mudah. Berhasil menjebol
gawang, moral tim terangkat namun andai gagal bencana bisa menghampiri.
Namun
Makan Konate berjalan tegap menjaga fokus dan dengan tenang menuntaskan
tugas dari titik putih mengarahkan bola ke sisi kiri gawang.
Semua
eksekutor Persib berhasil menunaikan tugas dari titik putih sementara
Nelsom Alom tak kuasa menundukkan I Made hingga stadion Jakabaring
menjadi saksi pesta juara Persib.
Sumber: Goal
By: Fikri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment