VIVAbola –
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, bertekad membawa Maung
Bandung menembus babak play-off ketiga Liga Champions Asia (LCA) 2015.
Djanur optimistis anak asuhnya bakal melewati hadangan wakil Vietnam,
Hanoi T&T.
Di atas kertas, menurut Djanur, kekuatan sepak bola Vietnam masih setara dengan Indonesia. Begitu juga dengan kekuatan klub-klub dari kedua negara. Karena itu, Djanur menilai tak ada alasan bagi anak asuhnya merasa minder menghadapi wakil Vietnam tersebut.
"Saya sudah dengar kabarnya tadi siang. Di atas kertas, klub Vietnam saya kira cukup layak diwaspadai, karena seperti kita ketahui perkembangan sepak bola di sana juga cukup pesat," papar Djanur.
"Itu bisa dilihat dari prestasi timnas Vietnam yang bisa dikatakan salah satu yang paling disegani di ASEAN. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, mereka menunjukan prestasi yang lebih baik dibandingkan sepak bola kita,” sambungnya.
Djanur khawatir anak asuhnya akan gugup dan takut dalam melakoni laga ini. Maklum, ini pertama kalinya Maung Bandung tampil di pentas Asia sejak musim 1995-96.
"Saya tak mau para pemain terlalu takut menghadapi mereka walaupun ini akan jadi pertandingan pertama Persib di Asia setelah sekian lamanya kita tak pernah lagi berkiprah di Asia. Mudah-mudahan pemain bisa menjalani pertandingan melawan Hanoi T&T nanti dengan baik, termasuk saat main di kandang lawan," ujarnya.
Djanur sendiri di ajang LCA dipastikan harus puas bekerja di belakang layar karena lisensi kepelatihannya yang C AFC tak memenuhi standar AFC. Seperti diketahui manajemen Persib saat ini tengah berupaya mengontrak pelatih berlisensi A AFC untuk dijadikan ‘ban serep’.
Di atas kertas, menurut Djanur, kekuatan sepak bola Vietnam masih setara dengan Indonesia. Begitu juga dengan kekuatan klub-klub dari kedua negara. Karena itu, Djanur menilai tak ada alasan bagi anak asuhnya merasa minder menghadapi wakil Vietnam tersebut.
"Saya sudah dengar kabarnya tadi siang. Di atas kertas, klub Vietnam saya kira cukup layak diwaspadai, karena seperti kita ketahui perkembangan sepak bola di sana juga cukup pesat," papar Djanur.
"Itu bisa dilihat dari prestasi timnas Vietnam yang bisa dikatakan salah satu yang paling disegani di ASEAN. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, mereka menunjukan prestasi yang lebih baik dibandingkan sepak bola kita,” sambungnya.
Djanur khawatir anak asuhnya akan gugup dan takut dalam melakoni laga ini. Maklum, ini pertama kalinya Maung Bandung tampil di pentas Asia sejak musim 1995-96.
"Saya tak mau para pemain terlalu takut menghadapi mereka walaupun ini akan jadi pertandingan pertama Persib di Asia setelah sekian lamanya kita tak pernah lagi berkiprah di Asia. Mudah-mudahan pemain bisa menjalani pertandingan melawan Hanoi T&T nanti dengan baik, termasuk saat main di kandang lawan," ujarnya.
Djanur sendiri di ajang LCA dipastikan harus puas bekerja di belakang layar karena lisensi kepelatihannya yang C AFC tak memenuhi standar AFC. Seperti diketahui manajemen Persib saat ini tengah berupaya mengontrak pelatih berlisensi A AFC untuk dijadikan ‘ban serep’.
Belakangan ada tiga nama
yang disebut-sebut sebagai calon kuat, di antaranya Danurwindo, Nandar
Iskandar, dan Deny Syamsudin. Danurwindo disebut sebagai calon terkuat.
Sumber: Viva
By: Fikri
Posts
0 comments:
Post a Comment