1 August 2013
PAJAJARAN (GM) - Bek Persib, Tony Sucipto
mengakui, penampilan "Maung Bandung" tidak seperti biasanya saat
menghadapi Persiba Balikpapan, Selasa (30/7) malam. Tidak ada operan
bola-bola pendek yang selama ini menjadi ciri khas Persib.
Menurutnya, kondisi tersebut karena lapangan yang tak mendukung.
"Kondisi lapangan memang kayak gitu. Kami enggak bisa main dengan ciri
khas sendiri," tutur Tony kepada wartawan di Bandara Husein
Sastranegara, Rabu (31/7) siang.
Akibatnya, di lapangan Tony dan kawan-kawan tak bisa memainkan bola
satu-dua sentuhan yang biasa diperagakan. Bola lebih banyak dialirkan
langsung dari belakang ke depan. "Kami enggak bisa main pendek. Jadinya
main bola jauh terus," tutur pemain bernomor punggung 16 ini.
Karenanya, menurut Tony, hasil imbang dan di pertandingan kemarin tetap
disyukuri. "Syukur kami bisa mendapat satu poin," ujar pemain asal
Surabaya ini.
Tambahan satu angka membawa "Maung Bandung" naik ke posisi tiga
menggeser Sriwijaya FC. Persib, Sriwijaya FC, dan Arema yang ada di
posisi dua, sama-sama mengumpulkan nilai 56. Namun selisih gol Arema
lebih baik dari Persib dan Sriwijaya.
Perebutan posisi dua di klasemen Liga Super Indonesia (LSI) musim ini
berjalan semakin panas, karena empat tim bersaing ketat untuk menjadi
runner-up. Empat tim ini adalah Arema Indonesia, Persib Bandung,
Sriwijaya FC, dan Mitra Kukar. Arema, Persib, dan Sriwijaya sama-sama
mengumpulkan nilai 56.
Selisih gol membuat Arema berhak ada di posisi dua, Persib ketiga, dan
Sriwijaya di posisi keempat. Jumlah pertandingan Arema dan Persib
sama-sama 29, sementara Sriwijaya 30.
Kemudian di posisi lima ada Mitra Kukar. Tim asal Kalimantan ini meraup
54 poin dari 28 pertandingan. "Poin empat tim ini hampir sama. Yang
tergelincir, pasti turun," katanya.
Kegagalan Sriwijaya tak bisa menang di tiga laga terakhir, juga
memberikan kesempatan kepada "Maung Bandung" naik ke posisi dua walaupun
dua kali bermain imbang.
Sumber: Galamedia
By: Khansa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment