21 May 2013
Sergio van Dijk akhirnya bisa mengakhiri paceklik
gol yang sempat dialaminya dalam tiga pertandingan. Keyakinan Pelatih
Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman Sergio bakal kembali ke performa
puncak mulai jadi kenyataan.
Satu gol Sergio ke gawang Persepam Madura United di Stadion Si Jalak
Harupat, Soreang, tidak hanya memastikan kemenangan 2-1 Persib. Juga
jadi jawaban atas sorotan kepada dirinya dalam tiga pekan terakhir.
Bomber berusia 30 tahun itu, sebelumnya absen mencetak gol saat
menghadapi Persepam, 28 April, Persela Lamongan, 2 Mei dan 12 Mei.
Kebahagian Sergio pekan lalu, memang lengkap. Senin (13/5) lalu. Ia
berbagi kebahagian dengan putra sulungnya Joaquin Van Dik yang berulang
tahun. Lalu, ia merasa cukup senang setelah ayahnya, Roelof Van Dijk
rela menyempatkan diri terbang dari Belanda untuk menyaksikan penampilan
putranya bermain.
“Cukup bahagia walaupun pertandingannya sedikit membuat saya tegang.
Karena Madura mampu memberikan perlawanan ketat. Saya cukup senang
karena tim, akhirnya bisa menang. Ini gol untuk Ayah yang sudah
jauh-jauh datang dari Belanda dan juga Bobotoh,” ungkapnya.
Sergio sendiri mengakui pengawalan pemain belakang lawan saat ini
jauh lebih ketat dibandingkan diawal-awal dirinya berkarier di
Indonesia. Hal itu dirasakan Sergio saat menghadapi Persepam. Segala
cara dilakukan bek lawan untuk menghentikan pergerakannya, termasuk
dengan cara kotor.
“Bibir bagian dalam robek, tapi itu tidak masalah. Hal biasa dalam
sepak bola karena pasti ada kontak fisik. Mungkin pemain Persepam tidak
sengaja melakukan itu,” ungkap Sergio.
Meski begitu, Pelatih Djadjang Nurdjaman mengakui jika secara
keseluruhan permainan Sergio belum pada top performance. “Dia masih
dalam masa yang fluktuatif dan sedang tahap on process ke top
performance. Tapi itu bukan sebuah masalah, setiap pemain pasti
mengalami masa-masa ketika dia berada di puncak permainan dan di bawah,”
ucapnya.
Pada laga melawan Persepam, Sergio memang tidak bisa dikatakan tampil
menonjol kendati mampu menjebol gawang Alvonius Kelvan. Gelar pemain
terbaik pun jatuh pada bek kanan Persib, Supardi Naser yang jadi otak
gol pertama Persib lewat kaki M. Ridwan pada menit ke-6.
Pergerakan tanpa bola dan dribble Supardi disempurnakan lewat umpan
matang kepada M. Ridwan, pemain yang sejak tahun 2008 sampai kini selalu
satu klub dengan Supardi, mulai saat keduanya membela Pelita Jaya
Karawang, Sriwijaya FC dan Persib.
Lucunya, Supardi sendiri baru sadar jadi man of the match setelah
dipanggil petugas Panpel Persib untuk hadir di ruang konperensi pers,
seusai laga. “Aku sendiri ga tau kalau jadi man of the match, mereka
yang nilai,” ujar Supardi sambil tersenyum.
Pemain yang juga sempat membela PSMS Medan tersebut, mengaku
bersyukur terpilih jadi pemain terbaik. Menurutnya Persepam yang
dihadapi kali ini, jauh lebih baik dibandingkan Persepam yang dijajal
pada putaran pertama. “Mereka bermain bagus, lebih bagus dan lebih baik
dari Persepam yang dihadapi pada putaran pertama,” tandasnya.
Sumber: BolaIndo
By: Fikri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment