24 April 2013
A. YANI (GM) - Usai menghadapi Arema
Indonesia, pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman kembali membenahi skuadnya
jelang dua laga tandang melawan Persepam Madura dan Persela Lamongan.
Meskipun menang di laga kandang, namun Djadjang akan terus melakukan
koreksi di tubuh skuadnya.
Djadjang mengaku cukup senang melihat penampilan para pemain lini
belakang. Mereka mampu berkoordinasi dengan baik sehingga striker lawan
kesulitan menembusnya. Duet stoper Ahmad Abanda Herman dan Naser Al
Sebai, kini terbukti bermain apik untuk menjaga gawang "Maung Bandung"
tetap aman.
"Evaluasi kemarin, lini belakang jauh lebih baik, tapi satu dua koreksi
pasti ada. Saya cukup senang melihat koordinasi pemain belakang.
Kemudian pertandingannya cukup berat, pertahanan sangat teruji.
Menghadapi empat pemain berkualitas, kita masih bisa clean sheet,"
katanya kepada wartawan saat ditemui di Mes Persib Bandung, Selasa
(23/4).
Selain itu, lanjut Djadjang, lini tengah yang diisi George Mbida Messi
Parfait dan Hariono, perlu diperbaiki. Menurutnya, kadang alur bola di
lini tengah masih kurang lancar sehingga dinilai keropos.
Meskipun berhasil menundukkan "Singo Edan" dengan kedudukan 1-0, namun
posisi Hariono dan Messi, dinilai Djadjang masih rawan. Dalam
pertandingan pun Djadjang terpaksa mengubah formasi dari 4-4-2 menjadi
4-2-3-1 untuk membuat aman situasi di lini tengah.
"Pemain tengah di babak pertama, kadang-kadang masih kurang koordinasi.
Walaupun dengan formasi 4-2-2, kita bisa cetak gol, tapi lini tengah
masih keropos. Dan terpaksa di babak dua saya harus mengubah polanya
dengan menempatkan Messi dengan Hariono sejajar dengan pola 4-2-3-1,"
ungkap Djadjang.
Selalu berubah
Sebelumnya, pelatih Arema Indonesia, Rahmad Darmawan, mengakui strategi
yang dilakukan mantan asistennya ketika di Pelita Jaya itu, selalu
berubah-ubah setiap pertandingan. Hal itu pun terbukti efektif membuat
tim lawan menjadi kesulitan melakukan zone marking atau man marking.
Menanggapi hal itu, Djadjang mengatakan, strategi yang diterapkannya
sesuai dengan lawan yang dihadapi. Ia enggan berpatokan pada satu pola,
apalagi materi pemain Persib Bandung yang mumpuni memungkinkan perubahan
pola.
"Setiap formasi ada plus minusnya. Tidak menjamin strategi akan seperti
itu terus. Saya salut kepada pemain yang cepat mengikuti instruksi.
Sebenarnya pelatih lawan juga punya strategi sendiri dan pasti berubah
juga," ujarnya.
Selain itu, Djadjang menambahkan, sejak awal dirinya tidak takut
menurunkan pemain yang ada saat pertandingan. Menurutya, pemain Persib
semuanya memiliki kualitas dan kemampuan untuk memperkuat tim.
"Sejak awal saya tidak takut memasang siapa pun. Buktinya enggak ada
Firman, Messi juga bagus. Karena memang, kesempatan untuk mereka bermain
mungkin kurang. Dan Aang, ketika ditampilkan juga punya kemampuan. Jadi
enggak ada yang salah dengan perekrutan pemain," pungkasnya.
Sumber: Galamedia
By: Khansa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment