JLN. LOMBOK (GM) - Penjaga
gawang Persib Bandung, I Made Wirawan lolos dari cedera parah setelah
berbenturan dengan striker Persegres Gresik United, Risky Novriansyah
pada menit ke-72 dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2013 di
Stadion Siliwangi, Jln. Lombok, Sabtu (30/3). Insiden tersebut sempat
membuat Made tidak sadarkan diri sekitar 2 menit di dalam lapangan.
Made
mengalami nasib nahas setelah ia mencoba memotong laju bola yang berada
dalam penguasaan Risky. Aksi sleeding-nya mengakibatkan kepala Made
membentur lutut Risky hingga terantuk ke tanah. Sesaat setelah tabrakan
tersebut, Made harus mendapat perawatan tim medis di tengah lapangan. Berdasarkan keterangan dari dokter tim Persib, Rafi Ghani, setelah diberi rangsangan, Made pun kembali terjaga dan diberi oksigen.
"Made tadi sempat kehilangan kesadaran sekitar 2 menit. Tapi setelah dirangsang kesadarannya, dia bisa sadar kembali. Ada di ruang ganti, tidak dibawa ke rumah sakit," tutur Rafi, ditemui setelah pertandingan di Stadion Siliwangi, Sabtu (30/3).
Ketika tim meninggalkan ruang ganti, Made terlihat bugar. Dia mampu berjalan keluar ruang ganti menuju bus tim Persib tanpa alat bantu apa pun.
Panik
Kejadian tersebut sempat membuat para pemain Persib panik, sehingga berupaya membantu menyadarkan Made. Seperti yang dilakukan Firman Utina dan Atep dengan membuka sarung tangan dan sepatu penjaga gawang kelahiran Bali tersebut.
Bahkan, Firman Utina menyesalkan lambannya penanganan dari tim medis yang berada di lapangan. Menurut Firman, seharusnya ambulans selalu siap di pinggir lapangan untuk mengantisipasi hal-hal serupa.
"Penanganan untuk Made sangat riskan. Seharusnya, panpel dan petugas medis di lapangan sudah menyiapkan semuanya dan menangani dengan cepat," kata Firman saat ditemui di ruang ganti usai pertandingan.
Bahkan menurut Firman, di luar negeri, yang memiliki tim medis andal dan lengkap, tetap saja dianggap terlambat. Dia berharap untuk ke depan, panpel telah menyiapkan segala sesuatunya sebelum pertandingan dimulai.
"Karena ini bukan hanya terjadi di sini, di luar negeri juga mereka siap, tapi tetap terlambat. Jadi persiapan panpel harus lebih," jelas Firman.
Sumber: Galamedia
By: Khansa
0 comments:
Post a Comment