25 February 2013
Reputasi I Made Wirawan sebagai salah satu kiper terbaik di
Indonesia, mulai mengundang tanya. Penyebabnya adalah 11 gol dari enam
pertandingan yang bersarang di klub yang musim ini dibelanya, Persib
Bandung.
Meski tidak merepresentasikan kualitas I Made mengalami penurunan.
Namun, tetap saja mencuat pertanyaan masih layak kah kiper berusia 31
tahun itu menyandang status sebagai kiper utama? Tanpa bermaksud
memproteksi dan menganakemaskan I Made. Pelatih kiper Persib, Anwar
Sanusi menilai penampilan I Made masih rata-rata.
Meski begitu, Awai -sapaan Anwar- tak memungkiri jika secara
psikologis perlu ada semacam terapi untuk memulihkan dan meningkatkan
kembali kepercayaan diri mantan kiper Persiba Balikpapan tersebut usai
kekalahan yang diderita Persib 1-2 dari Persisam Samarinda dan 2-4 dari
Mitra Kukar.
Ketika menghadapi Mitra Kukar, menurut Awai empat gol tuan rumah
bisa dikatakan sebagai bentuk kesalahan fatal dari lemahnya koordinasi
di sektor pertahanan Maung Bandung. Artinya bagi Awai tidak adil jika
melimpahkan kesalahan satu individu pemain saja.
Melawan PSPS Pekanbaru pada laga lanjutan Indonesia Super League
(ISL) 2012/2013 di Stadion Siliwangi, Rabu (27/2). I Made kemungkinan
masih akan mengawal gawang Persib. Pengalaman dan refleksnya diatas
kertas masih lebih baik dibandingkan kiper muda, Shahar Ginanjar dan
Rizky Bagja Permana maupun kiper gaek, Cecep Supriyatna.
“Kita harus pantau lebih seperti apa kondisi psikologisnya setelah
dua pertandingan di Kalimantan kemarin. Kalau memang memungkinkan tentu
akan tetap saya rekomendasikan untuk bermain sejak awal,” ungkap Awai.
“Kemasukan 11 gol dalam 6 pertandingan memang cukup tinggi. Tapi
kita juga harus lihat prosesnya seperti apa. Sebab, permainan baik
menyerang maupun bertahan itu kan bicara sistem. Jadi tidak bisa
melihat hanya pada satu individu dan satu faktor saja,” ungkap Awai.
Usai tur Boreno sektor pertahanan Maung Bandung memang mendapatkan
sorotan. Terutama ketika dikalahkan Mitra Kukar dengan skor telak 2-4.
Bagi bek Persib asal Suriah, Naser Al Sebai laga kontra PSPS tengah
pekan ini bakal jadi momentum penebusan dosa.
“Saya tidak suka jika harus selalu melihat permainan tim lain. Yang
lebih penting adalah mengevaluasi diri kita sendiri. Buat saya itu
lebih baik. Saya sendiri menyadari di pertandingan sebelumnya,
permainan saya kurang baik dan saya harap bisa memperbaikinya,” tandas
Naser.
Untuk menghindari kritikan tajam, poin penuh saat melawan Askar
Batuah hukumnya menjadi wajib. Terlebih jika melihat pada posisi di
klasemen sementara, Maung Bandung butuh banyak poin absolut untuk lepas
dari jerat zona degradasi
Sumber: BolaIndo
By: Fikri
0 comments:
Post a Comment