2 January 2013
SEJAK ditunjuk sebagai pelatih kepala, Djadjang Nurdjaman langsung diberi wewenang penuh untuk mencapai target juara Liga Super Indonesia (LSI) 2013 oleh manajemen Persib.
Diakui pelatih yang lebih akrab disapa Djanur ini, target itu bagaimanapun juga harus bisa dicapai. Apalagi saat ini, komposisi pemain Persib cukup berkualitas untuk ukuran Indonesia. Selain itu, Persib pun memiliki pemain asing ternama.
"Karena target yang telah ditetapkan adalah juara, ya artinya kami harus berusaha untuk mencapai target tersebut. Saya pikir target tersebut realistis dengan komposisi pemain yang ada sekarang," ujar Djanur dalam sebuah wawancara dengan wartawan.
Namun, Djanur mengingatkan untuk mencapai sebuah juara bukanlah hal mudah. Karena pada kenyataannya tidak segampang membalikkan telapak tangan. Butuh waktu dan perjalanan panjang hingga bisa mencapai prestasi tertinggi.
Djanur berkaca pada sejarah, sejak berdiri pada tahun 1933, pertama kali Persib juara yakni pada tahun 1937 dengan menjuarai kompetisi perserikatan. Dengan kata lain, setelah 3 tahun baru bisa juara. Sebelumnya hanya bisa bergelar runner-up.
Begitu pun ketika Persib merebut juara perserikatan tahun 1986. Dalam dua laga final sebelumnya, Persib selalu menjadi runner-up, keduanya kalah dari PSMS Medan di partai final.
Dengan adanya fakta tersebut, Djadjang mengakui bahwa membawa Persib juara dengan waktu yang diberikan selama satu musim, dinilainya belum cukup. Paling tidak, kata Djanur, dirinya butuh waktu dua musim untuk membawa Persib menjuarai Liga Indonesia.
"Juara itu harga mati, tapi paling tidak juara LSI musim ini, peringkat kedua harus bisa kami raih. Karena bagaimanapun juga, untuk mendapat gelar juara, dibutuhkan waktu, minimal dua musim lah," katanya.
Sumber: Galamedia
By: Khansa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment