"Bukan hanya petugas yang honornya belum dibayar, Stadion Siliwangi juga belum dibayar panpel. Ini memalukan," kata Umuh di kediamannya di Jln. Desa Kiaracondong, Senin (30/7).
Umuh mengungkapkan, Panpel Persib musim lalu memang ditunjuk setelah memenangi tender yang dibuat PT PBB. Nilainya sebesar Rp 2,5 miliar. Namun, Panpel Persib ternyata kurang bonafide.
"Panpel kurang bonafide. Mereka tidak bisa membayar petugas. Kasihan para petugas yang sudah bekerja tetapi tidak dibayar," kata Umuh.
Karena itu, Umuh berharap Panpel Persib tetap bisa menyelesaikan kewajibannya kepada yang berhak. Honor para petugas harus tetap dibayarkan. Termasuk utang-utang yang berkaitan dengan penyelenggaraan pertandingan harus diselesaikan.
"Jangan sampai tidak dibayar karena Persib yang akan tercoreng," tegasnya.
Seperti diberitakan, sejumlah petugas Panpel Persib mengeluh akibat honornya belum dibayarkan untuk dua pertandingan kandang terakhir. Selain petugas, Stadion Siliwangi yang menjadi kandang Persib di putaran II lalu, juga belum dibayar panpel.
Umuh mengatakan, nilai sebesar Rp 2,5 miliar yang diperoleh Persib dari pihak ketiga yang menyelenggarakan pertandingan, sebenarnya terhitung kecil. Sebab, Persib seharusnya bisa memperoleh nilai lebih dari itu.
Umuh memperkirakan, Persib bisa memperoleh sekitar Rp 4 miliar-Rp 5 miliar dari tiket masuk seluruh pertandingan tandang selama satu musim.
"Seharusnya Persib bisa memperoleh pemasukan sebesar Rp 4-5 miliar. Mungkin musim nanti kita harus bisa memperoleh jumlah sebesar itu," tuturnya.
Sumber: Galamedia
By: Khansa
Posts
0 comments:
Post a Comment