9 August 2012
BANDUNG – Perkumpulan Persatuan Sepak Bola (PS) Pengcab PSSI Kota Bandung yang baru saja mendeklarasikan diri sebagai PT Persib 1933 menolak rencana PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) untuk menjalankan penjualan saham kepada publik IPO (Initial Public Offering).
Menurut Direktur Utama PT Persib 1933 Dudi Sutandi, IPO jelas tidak boleh terjadi karena mereka yang mewakili klub anggota Persib, punya hak atas saham tersebut. Mereka tak terima jika PT PBB nekat melakukan IPO sebelum menyelesaikan urusan saham PT Persib 1933 di PT PBB.
“Soal rencana mereka (PT PBB) untuk melakukan IPO, kami dengan tegas tidak setuju. Itu tidak sah. Kalau mereka nekat, akan kami gugat,” ujar Dudi, Selasa (7/8). Sebelum ada persetujuan dari 36 PS, kata Dudi, PT PBB tidak punya wewenang untuk menjual saham ke publik.
Dudi menjelaskan, Persib 1933 berniat menguasai langsung 30 % saham di PT PBB yang mereka klaim sebagai saham 36 Persatuan Sepak Bola anggota Persib. PT PBB diharapkan dapat menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) luar biasa untuk kembali mengkaji soal saham dari kelima orang yang ditunjuk oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada yang kini menjabat sebagai komisaris PT PBB.
Sementara, Dada Rosada yang akan dijadikan mandataris untuk menyampaikan kehendak Persib 1933 ke PT PBB, belum bisa menyampaikan banyak komentarnya.
“Setelah laporan, kita bicarakan di pertemuan itu. Sedangkan pertemuannya juga kan belum. Kita kan harus bertemu dengan semua. Kita kan perlu ketemu dengan penggagas, kemudian PT PBB, supaya tidak ada masalah,” ungkap Dada.
Dada mengharapkan, permasalahan ini harus diselesaikan agar tidak menimbulkan polemik yang mungkin akan muncul di tengah kompetisi sehingga mengganggu persiapan Maung Bandung – julukan Persib.
Menanggapi gugatan Persib 1933, Direktur Pengembangan SDM dan Merketing PT PBB Muhammad Farhan menyebut pihaknya menanti penjelasan tentang apa tujuan dari penolakan rencana IPO Persib.
“Kami dari PT PBB sedang menunggu komunikasi dengan PT Persib 1933. Kalau mereka akan kirimi kami surat akan lebih memudahkan sebetulnya. Kami sih tidak berharap kalau sampai PT 1933 ada tetapi berbeda visi dengan kita. Jelas tidak akan nyambung nantinya,” usul Farhan.
Jika memang Persib 1933 ingin melakukan pembinaan pemain secara serius, tambah Farhan, PT PBB terbuka untuk mengkomunikasikan hal itu. “Kalau kerangkanya seperti itu mari kita bicarakan. Tidak perlu kita berteriak keras-keras kalau ternyata masalahnya bisa diselesaikan,” ujarnya.
Sumber: Okezone
By: Fikri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment