26 May 2012
SULANJANA (GM) - Menanggapi wacana pengambilalihan Persib Bandung dari PT Persib Bandung Bermartabat oleh klub mantan anggota Persib, Komisaris PT PBB, Kuswara S. Taryono mengaku akan segera berkoordinasi dengan Pengcab PSSI Kota Bandung. PT PBB juga segera menggelar rapat internal terkait wacana tersebut.
Kita akan segera berkoordinasi dengan Pengcab PSSI Kota Bandung sebagai induk dari klub-klub. Kita akan berkomunikasi tentang adanya wacana ini," ujar Kuswara kepada "GM", Kamis (24/5).
Diungkapkan, sebenarnya selama ini komunikasi antara PT PBB dengan Pengcab PSSI Kota Bandung berjalan lancar. Hubungan selama ini pun berjalan harmonis. "Kita telah beberapa kali bertemu dengan Pengcab PSSI Kota Bandung dan juga klub-klub," katanya.
Kuswara mengatakan, selama ini perhatian PT PBB sebenarnya tidak hanya kepada tim senior yang berlaga di Liga Super Indonesia (LSI). PT PBB juga telah memberikan perhatian terhadap pembinaan, termasuk kepada Persib U-21.
"Pastinya, setelah dalam waktu dekat bertemu dengan Pengcab PSSI Kota Bandung, kita akan menggelar rapat internal. Setelah itu, hasilnya kita akan informasikan," ujarnya.
Sementara itu, Panglima Viking Persib Club, Ayi Beutik berharap, wacana pengambilalihan Persib tidak mengganggu tim "Maung Bandung". Pasalnya, situasi tim saat ini sudah sangat kondusif untuk mengarungi sisa laga di LSI 2011-2012.
"Secara psikis, pemain saat ini sedang mengalami kemajuan performa. Harapan bobotoh suasana manajemen, PT PBB serta pemegang saham Persib bisa menjaga suasana kondusif dan bersatu, serta memberikan semangat kepada tim. Bukan sebaliknya. Tim akan menghadapi pertandingan penting melawan Persja dan itu perlu kita dukung," kata Ayi.
Menurutnya, persoalan ini muncul karena ada benang yang putus. Seharusnya antara PT PBB dengan klub-klub eks anggota Persib ada komunikasi, kedua belah pihak melakukan pertemuan rutin.
"Ini sebuah proses. Dulu dari APBD menjadi PT PBB. Sebenarnya di PT PBB sudah ada perwakilan orang Bandungnya. Tujuannya menjembatani sebagai komunikasi dengan pemilik Persib sebelumnya, yaitu klub-klub yang berjumlah 36," katanya.
Ayi menilai, kasus yang sekarang ini terjadi di internal Persib adalah pembelajaran sekaligus proses. Persoalan itu mencuat karena aspek emosional sosok-sosok yang sebelumnya berkepentingan di Persib, kini tidak lagi berperan besar.
"Yang disayangkan, kenapa hal seperti ini tidak dilakukan sejak awal ketika pengelolaan Persib baru dimulai. Kenapa ketika pengelolaan sudah berjalan empat tahun, tiba-tiba menjadi seperti sekarang ini, ini ada apa," tegas Ayi.
Sumber: Galamedia
By: BP
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment