22 August 2011
BLK. FACTORY,(GM)-
Jaya Hartono yang semula digadang-gadang bakal menukangi tim "Maung Bandung", dipastikan menjadi pelatih Persik Kediri. Persib pun harus gigit jari.
Kepastian tersebut disampaikan Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muhtar melalui pesan singkat Jaya kepadanya. Pesan singkat itulah yang kemudian diberikan Umuh kepada para wartawan.
Isinya antara lain "Ass ww. Pak Haji saya mohon maaf, saya menunggu-nunggu sampai tadi sore belum ada keputusan dari Persib. Maka baru saja, saya mengambil keputusan deal dengan Persik Kediri. Semoga di lain waktu kita bisa bekerja sama lagi. saya ucapkan terima kasih, kepada Pak Haji atas kebaikannya selama ini kpd saya dan keluarga. Saya tetap anak Pak Haji."
Pesan tersebut diperkirakan dikirim Jaya kepada Umuh pada Sabtu (20/8) malam. Dengan demikian, Persib harus kembali mencari calon pelatih lainnya. Ketika diminta tanggapannya atas hal tersebut, Umuh meminta agar seluruh pihak tetap bersabar. "Sabar, sabar, tenang saja," katanya.
Namun Umuh mengatakan, hal tersebut memang sudah keputusan Jaya Hartono. Sehingga pihaknya tidak bisa lagi memaksa. "Mau bagaimana lagi, itu sudah keputusannya (Jaya). Kita sudah bisa menerima," katanya.
Selanjutnya, kata Umuh, manajemen akan membahas kelanjutan perekrutan pelatih bersama tim kecil yang dibentuk PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB). "Selanjutnya akan kita bahas lagi dalam waktu dekat," sambungnya.
Berdasarkan informasi yang berbeda, manajemen beserta sejumlah petinggi Persib lainnya, Minggu (21/8) langsung menggelar rapat. Namun belum diketahui hasil dari rapat tersebut.
Sementara itu, pegiat komunitas Persib Watch, Agus Roni mengatakan, kegagalan menggaet Jaya menunjukkan buruknya perencanaan yang dilakukan manajemen. Karena seharusnya, setelah mengetahui tidak bisa merekrut Rahmad Darmawan setelah dikontrak timnas Indonesia selama 2 tahun, manajeman bisa langsung mengalihkannya kepada pelatih alternatif berikutnya, Jaya Hartono.
Namun ternyata Jaya pun lepas dari genggaman. "Kalau perencanaannya baik, Persib seharusnya memilih aternatif berikutnya. Sehingga tetap bisa dengan segera memiliki pelatih," katanya.
Agus berharap Persib bisa segera menentukan pelatih. Setelah itu, pelatih terpilih langsung memilih pemain. "Persiapan tahun ini lebih buruk dibandingkan tahun lalu," tukasnya.
Herkis dan Denny
Gagalnya Persib merekrut Jaya Hartono sebagai pelatih kembali mencuatkan nama Herry Kiswanto (Herkis) dan Denny Syamsudin, sebagai alternatif pilihan. Selain telah memiliki lisensi A AFC, keduanya juga merupakan pemain yang sempat dibesarkan Persib.
"Herkis dan Denny layak dan baik jika diberi kepercayaan untuk melatih Persib. Keduanya sudah memenuhi syarat dan merupakan produk Persib," ujar mantan pemain Persib Bandung, Budiman di Stadion Persib Bandung, Minggu (21/8).
Bagi Budiman, kedua figur tersebut bukanlah orang asing bagi Persib. Bersama Herkis dan Denny, Budiman sempat bermain bersama di Persib. Selain itu ia pun sempat dilatih Denny pada LI VIII tahun 2002.
"Herkis pelatih yang cukup sukses. Musim lalu, ia mampu membawa Persiraja Banda Aceh naik kasta dari Divisi Utama ke Liga Super Indonesia. Jadi sangat layak untuk diberi kesempatan," kata Budiman.
"Sedangkan Denny Syamsudin sosok pelatih yang berkarakter. Ilmu kepalatihannya pun sangat baik. Ia layak diberi kepercayaan," lanjut Pelatih Bandung FC ini.
Hal serupa diungkapkan mantan pemain Persib lainnya, Bambang Sukowiyono. "Kalau menginginkan pelatih lokal, kenapa Persib tidak menggunakan jasa Herry Kiswanto atau Denny Syamsudin? 'Kan benar-benar lokal Bandung. Berikan kesempatan pada keduanya untuk membuktikan diri," katanya.
Diungkapkan Sukowiyono, sejak beberapa tahun terakhir, Persib sebenarnya telah memberikan kesempatan kepada pelatih asing dan pelatih lokal luar Bandung, untuk menangani tim kebanggaan Jabar ini. Namun hasilnya masih belum mampu membawa Persib menjadi juara.
Jika berkaca pada pengalaman, lanjut Sukowiyono, pelatih yang mampu membawa Persib juara adalah pelatih lokal. Mulai dari Ade Dana, Nandar Iskandar hingga Indra Thohir. (B.98)**
Sumber: Galamedia
By: BP
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment