Membirukan Darah Pemain Persib

25 June 2011 PELATIH Daniel Roekito baru akan menyampaikan laporan hasil kerjanya kepada manajemen klub Persib Bandung dalam sepuluh hari ke depan. Meskipun demikian, Daniel sudah mengungkapkan, buruknya mental para pemain menjadi kunci utama kegagalan Persib pada Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011.

"Saya baru pulang dari Bangka. Sekarang sudah ada di Semarang. Tapi, dalam sepuluh hari ke depan, saya sudah sampaikan laporan lengkap saya kepada pengurus," kata Daniel kepada "GM", Jumat (24/6).

Seperti yang diungkapkannya usai pertandingan terakhir Persib melawan Deltras Sidoarjo, 19 Juni lalu, Daniel mengatakan, mental para pemain Persib memiliki nilai paling parah. "Padahal, faktor mental seperti spirit bertanding, tanggung jawab, dan kedisiplinan menjadi kunci utama sebuah kemenangan," katanya.

Atas penilaian Daniel tersebut, mantan pelatih Persib, Indra M. Tohir menilai, para pemain Persib saat ini tidak memiliki rasa kebanggaan terhadap tim yang dibelanya. Padahal, kata pelatih yang sukses mengantarkan Persib menjuarai Kompetisi Perserikatan 1993/1994 dan Liga Indonesia (LI) I/1994-1995 ini, kebanggaan seorang pemain terhadap tim yang dibelanya bisa menjelma menjadi motivasi besar saat bertanding di lapangan.

Karena itu, untuk musim depan, Tohir menyarankan kepada siapa pun pelatih Persib terpilih untuk merekrut pemain-pemain yang hati dan kebanggaannya untuk Persib. " Di zaman sekarang ini, mencari pemain itu gampang. Yang sulit adalah bagaimana mencari pemain yang darahnya 'biru' (Persib, red). Persib butuh pemain seperti itu, bukan pemain bintang," tegasnya.

Thohir mencontohkan, pemain seperti Airlangga bisa menjadi contoh pemain yang harus direkrut Persib pada musim depan.

"Saya lebih bangga mendengar Airlangga mencetak gol daripada Gonzales. Dia seorang fighter. Kalau diibaratkan pendekar, pemain Persib itu ulah anu kumeok samemeh dipacok," katanya. (endan suhendra/"GM")**

Sumber: Galamedia
By: BP