MALAYSIA WASPADAI GONZALES

22 December 2010

PEDAGANG kaus Timnas Indonesia melayani calon pembelinya di kawasan luar Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, awal pekan lalu. Para pedagang kaus di Jakarta dan Bandung meraup keuntungan dengan banyaknya pembeli, seiring dengan bersinarnya penampilan Timnas Indonesia hingga melaju ke babak final AFF Suzuki Cup 2010.* ANDRI GURNITA/"PR"

KUALA LUMPUR, (PR).-
Pemain belakang Tim Nasional Malaysia, Mohd. Muslim bin Ahmad mengatakan, timnya mewaspadai dua pemain Indonesia, yaitu Cristian Gonzales dan Oktovianus Maniani. Menurut Muslim, timnya akan memberikan perhatian ekstra pada kedua pemain tersebut karena cukup merepotkan lini pertahanan Malaysia.

Gonzales saat ini merupakan pencetak gol terbanyak Piala AFF Suzuki 2010 dengan mengantongi tiga gol. Gonzales juga mencetak gol kemenangan bagi Indonesia pada dua laga semifinal melawan Filipina.

"Gonzales memiliki fisik yang cukup kuat, dan itu merupakan masalah bagi kami. Sementara Okto kecepatannya luar biasa. Dia dengan mudah bisa berlari mendahului lini belakang kami. Oleh karena itu, kami sangat mewaspadai mereka," katanya, Selasa (21/12).

Hal senada diutarakan pemain gelandang Malaysia, Safiq bin Rahim. "Ketika kami kalah 1-5 melawan Indonesia, kami semua sangat shock. Namun, dari situ kami belajar dan terus bangkit," ujarnya. Safiq menjelaskan, sejak kekalahan tersebut timnya melakukan pembicaraan internal untuk saling tukar pikiran.

"Kami saling mengungkapkan kesalahan-kesalahan yang terjadi, memperbaiki koordinasi dan kominasi di antara kami. Dan dari brainstorming itu, kami bertekad untuk bisa lebih baik lagi," katanya.

Pemain gelandang klub Selangor itu mengungkapkan bahwa mereka tidak gentar menghadapi pertandingan final leg pertama di Stadium Bukit Jalil, Minggu (26/12) nanti. Menurut dia, pertandingan melawan Indonesia sudah ada di dalam pikiran mereka, bahkan jauh sebelum mereka bertanding melawan Vietnam pada babak semifinal.

"Pada pembicaraan interal itu, semua pemain mengungkapkan unek-uneknya dan Muslim yang paling lantang dan dengan jelas mengatakan bahwa tim sangat ingin bertemu Indonesia pada final. Dan itu semua terwujud sekarang," ucapnya.

Dia menuturkan, yang selalu menjadi target mereka adalah menjadi juara dan membawa Piala AFF ke Malaysia. "Kami akan terus meningkatkan performa permainan kami dan bermain semaksimal mungkin menghadapi Indonesia," ujar Safiq.

Jaga emosi

Pemain Tim Nasional Indonesia harus bisa menjaga emosi pada laga pertama final Piala AFF Suzuki 2010 yang akan berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/12). Pasalnya, sudah ada beberapa pemain yang mendapat hukuman kartu kuning saat laga semifinal sehingga bakal absen pada laga kedua final di Jakarta jika mereka mendapatkannya lagi saat main di Kuala Lumpur nanti.

Kerasnya permainan pada semifinal melawan Filipina, membuat lima pemain Indonesia mendapat kartu kuning. Tiga kartu kuning diberikan saat laga pertama kepada Cristian Gonzales, Hamka Hamzah, Oktovianus Maniani. Dua kartu kuning terakhir dikeluarkan pada laga kedua kepada Ahmad Bustomi serta M. Ridwan.

"Ini merupakan laga tandang, maka akan lebih berat rasanya terlebih lagi kami sudah memiliki lima kartu kuning. Jika salah satu dari mereka terkena lagi, mereka dipastikan tidak bisa turun pada laga kedua. Ini berbahaya," ujar Riedl seusai sesi latihan pagi timnas di Lapangan Timnas Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Selasa (21/12).

Kapten Timnas Firman Utina juga meminta agar para pemain mulai melupakan kemenangan besar 5-1 atas Malaysia pada babak kualifikasi Grup A lalu. "Kini kami harus mulai lagi dari 0-0. Malaysia kini tim yang berbeda pada saat kualifikasi, jadi kami harus mempersiapkan diri dengan betul-betul," ucapnya.

Sementara Riedl masih menyeleksi pemain yang akan mendampingi Gonzales dalam line up inti pada leg pertama nanti. Kondisi Irfan Bachdim yang cedera membuat dia dibangkucadangkan pada laga kedua babak semifinal. Penggantinya, Yongky Ariwibowo, meskipun tidak membuat gol, penampilannya dianggap Rield tidak terlalu mengecewakan. (A-161/A-197)***

Sumber: PR

By: BP