27 November 2010
STD. SILIWANGI,(GM)-
Masa depan Jovo Cuckovic pasca pengumuman pencopotan dari jabatannya sebagai pelatih kepala Persib Bandung dan calon pelatih yang akan menggantikannya masih tetap menjadi misteri. Kendati demikian, manajemen tim Persib kemungkinan besar sudah mengantongi keputusan penting menyangkut kedua hal ini.
Setidaknya, sinyal sudah adanya keputusan tentang pelatih Persib ini diungkapkan Manajer Persib, H. Umuh Muchtar dan Wakil Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Kuswara S. Taryono, S.H., M.H., usai pertandingan uji coba antara Persib melawan Persib U-21 di Stadion Siliwangi Bandung, Jumat (26/11). "Soal pelatih, lihat saja nanti pada hari Senin (29/11). Yang terpenting sekarang, kita tetap harus kondusif," kata Umuh.
Ketika ditanya apakah pada hari Senin itu sudah ada pelatih baru pengganti Jovo, Umuh mengelak. "Saya tidak mengatakan seperti itu (bakal ada pelatih baru, red). Pokoknya tunggu saja, Senin sudah ada keputusan," kata Umuh.
Kemungkinan sudah adanya keputusan penting tersebut tergambar dari pengarahan tertutup yang dilakukan Umuh terhadap para pemainnya, baik sebelum maupun sesudah pertandingan. Soal pertemuan tertutup, Umuh mengatakan, dirinya hanya ingin para pemain tetap kondusif dan tidak boleh kalah dalam pertandingan uji coba ini.
"Persib tidak boleh hancur. Makanya, semuanya harus tetap kondusif. Meski berada di papan bawah, sekarang saya tidak stres lagi karena punya harapan bisa bangkit lagi," tutur Umuh.
Saham Persib
Sementara itu, Kuswara kembali menegaskan, Jovo tetap akan menangani Persib sampai ada pelatih pengganti, sesuai dengan keputusan rapat sebelumnya. "Keputusan Jovo sudah diberhentikan. Hanya saja mekanismenya ia tetap diputuskan menangani tim sampai ada pelatih pengganti. Karena itu, kami meminta bersabar hingga hari Senin nanti," kata Kuswara.
Ketika ditanya apakah pada Senin (29/11) itu akan ada keputusan penting lain di luar pelatih, Kuswara membantahnya. "Untuk saat ini, kita fokus kepada tim. Soal yang lain seperti pertemuan lanjutan pemegang saham, perubahan jajaran direksi, nanti akan kita informasikan lagi. Soal saham, saya pikir kita perlu menyediakan waktu khusus untuk menceritakannya," ujar Kuswara.
Soal saham ini ditanyakan para wartawan kepada Kuswara menyusul penjelasan salah seorang anggota konsorsium, Muhammad Farhan dalam akun Twitter-nya menyangkut berbagai isu terkini di PT PBB.
Dalam perbincangan yang diizinkannya untuk dikutip, Farhan mengatakan konsorsium adalah perusahaan yang bernama PT SEP di bawah pimpinan Glen Sugita. Dikatakannya, perusahaan ini menguasai 70 persen saham PT PBB dan sisanya dimiliki oleh 5 tokoh Jawa Barat.
Tentang kucuran dana yang pada awalnya dipublikasikan sebagai pinjaman, Farhan menjelaskan, pinjaman itu berbentuk shareholders loan, yaitu pinjaman dari pemegang saham perusahaan dan hal itu biasa terjadi di sebuah perusahaan profesional. Menurut Farhan, proses penerbitan saham dan peminjaman dari PT SEP ini dianggap cara terbaik, karena mengandung risiko kecil.
"Jika PT PBB meminjam uang ke pihak lain, akan ada bunga dan batas waktu. Jika gagal bayar, Persib bisa dinyatakan pailit. Bahaya!" tulis Farhan.
Kendati saham mayoritas dipegang PT SEP, Farhan memberikan garansi, Persib tidak akan meninggalkan Bandung. (B.82)**
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment