PSSI Upayakan Naturalisasi "El Loco"

1 September 2010 BLK. FACTORY,(GM)-
Kendati usianya sudah menginjak 35 tahun, ketajaman striker Persib Bandung, Cristian "El Loco" Gonzales ternyata masih memikat PSSI. Buktinya, Badan Tim Nasional (BTN) PSSI mulai menjajaki proses naturalisasi striker berkebangsaan Uruguay ini. PSSI berharap Gonzales sudah menjadi warga negara Indonesia (WNI) sebelum November 2010.

"Gonzales sebenarnya sudah pernah mengajukan diri menjadi warga negara Indonesia ke Dephumkam. Sekarang PSSI akan mencoba membantunya," kata Ketua BTN, Iman Arif, kepada VIVAnews, Senin (30/8).

Selain Gonzales, PSSI juga tengah mengupayakan proses naturalisasi pemain berdarah Jerman, Kim Jeffrey Kurniawan yang musim depan berkostum Persema Malang dan pemain Belanda keturunan Indonesia, Seginho van Dijk. Iman berharap, proses naturalisasi pemain-pemain tersebut sudah bisa rampung sebelum November 2010, agar mereka bisa langsung didaftarkan untuk memperkuat tim nasional Indonesia di Piala AFF 2010, Desember mendatang.

"Pengumuman timnas untuk Piala AFF rencananya akan diumumkan November 2010. Karena itu, kami berharap proses naturalisasi keduanya bisa selesai sebelum itu," tandas Iman.

Peluang Gonzales untuk memperkuat tim "Merah-Putih" cukup terbuka lebar. Pasalnya, pemain tersebut kini telah berlaga di kompetisi nasional lebih dari lima tahun. Ini merupakan salah satu syarat yang dikeluarkan FIFA bagi pemain yang ingin membela tim nasional negara lain. Syarat lainnya adalah memiliki garis keturunan dari negara yang akan dibelanya. "Sekarang tinggal kita tunggu sikap Menpora saja," kata Iman.

Sambut baik

Menanggapi kabar ini, istri Gonzales, Eva Siregar yang dihubungi "GM" semalam, menyambut baik rencana PSSI yang akan membantu proses naturalisasi suaminya. Pasalnya, kata Eva, keinginan Gonzales untuk menjadi WNI itu sudah muncul sejak lima tahun silam.

"Syukur alhamdulillah, kalau berita itu betul. CG (sapaan Eva untuk Gonzales, red) sudah punya keinginan untuk menjadi WNI sejak lima tahun lalu. Sayang, kita tidak tahu harus ngurus ke mana. Meski sempat berusaha ke sana dan ke sini, hasilnya tetap nihil. Ya, selalu menemui jalan buntu," kata Eva. (B.82)**

Sumber: Galamedia

By: BP