ANTARLINI BELUM KOMPAK

29 September 2010

BANDUNG, (PR).-
Faktor komunikasi dan kerja sama antarlini yang belum padu, menjadi penyebab tergelincirnya Persib pada laga perdana melawan Persela Lamongan dalam Djarum Liga Super Indonesia (DLSI) 2010-2011, di Stadion Surajaya, Selasa (28/9). Persib hanya mampu menahan imbang tuan rumah 1-1. Padahal, apabila melihat kualitas individu pemain, Persib seharusnya menang.

Dalam bahasa pelatih, kunci taktik dan strategi itu muncul karena taktik dari unit per unit dalam tim itu saling menyambung. Namun pada pertandingan babak pertama, Persib bermain tanpa taktik yang jelas. "Mereka tidak membangun komunikasi yang baik, sehingga lawan tak mengalami kesulitan dalam menguasai permainan dan beberapa kali mengancam daerah pertahanan Persib," ungkap mantan pemain Persib era 1990-an, Mustika Hadi.

Menurut dia, rangkaian komunikasi tim saat itu kurang padu. Dengan demikian untuk menopang kerja sama tim masih kurang karena komunikasi antarlininya terlihat minim. Ia menilai kerja sama antargelandang, dua stopper dan pemain belakangnya terhadap kiper belum lepas meski kualitas individunya sudah bagus.

Mustika mengatakan, keunggulan tiap individu pemain saat itu jadi percuma, apabila tidak ditopang oleh kerja sama dan komunikasi yang kuat. Pasalnya sepak bola itu merupakan permainan kolektif.

"Saya kira saat itu, masalah demam panggung untuk tim sekelas Persib yang sudah berpengalaman dan memiliki jam terbang yang cukup tinggi, tidak perlu terjadi," ucapnya.

Selain itu, Mustika mengatakan, pada awal pertandingan, Persib kurang melakukan sentuhan organisasi. Skema permainannya kurang meningkat. Hal itu menyebabkan Persib begitu mudah kehilangan bola. Lawan dengan leluasa mampu menerobos barisan pertahanan.

Meski demikian, Mustika memuji, pada babak kedua Persib mulai melakukan perubahan. Pelatih Jovo Cuckovic dinilai sudah mulai jeli dengan menggantikan beberapa pemain dan sedikit mengubah taktik sehingga Persib mulai menekan.

"Ada nilai positif ketika pemain muda yang diturunkan pelatih seperti Wildansyah maupun Jejen Zainal Abidin. Mereka berdua memberi kontribusi yang berarti bagi tim saat itu," katanya.

Menurut dia, Wildan merupakan pemain muda cukup matang, dan kini Jejen sebagai pemain debutan, dia punya kontribusi yang siginifikan untuk Persib pada posisi sayap kanan. Jejen tinggal ditambah jam terbangnya karena sumbangsihnya terhadap tim sudah terlihat.

Menurut Mustika, pada pertandingan selanjutnya, Persib sebaiknya kembali menyusun rencana kapan penyerangan dan bertahan yang lebih efektif. Hal tersebut merupakan beban bagi pelatih. Pasalnya lawan Persib selanjutnya yaitu Deltras Sidoarjo merupakan tim promosi yang memiliki motivasi tinggi.

"Contohnya ketika Semen Padang yang merupakan tim baru, mampu menahan imbang Persipura, tim papan atas LSI. Sekali lagi saya tekankan, Persib bisa meraih hasil lebih baik tergantung pada startegi pelatih, bagaimana menangani lawan yang memiliki motivasi tinggi," katanya. (A-183)***

Sumber: PR

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger