TRAGEDI BOBOTOH BERULANG

3 May 2010

BANDUNG, (PR).-
Sembilan bobotoh Persib jatuh dari kereta api (KA), Minggu (2/5) sekitar pukul 12.37 WIB di Jembatan Pasirkaliki, Kota Bandung. Seorang bobotoh tewas dan delapan lainnya mengalami luka-luka saat akan menonton pertandingan Persib- Persipura di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Minggu petang.

Kejadian tersebut berawal ketika Kereta Api Serayu dari Karawang menuju Bandung, mengangkut ratusan bobotoh dan sebagian nekat naik di atas gerbong. Beberapa puluh meter menjelang Stasiun Bandung, tepatnya di bawah Jembatan Pasirkaliki, sembilan bobotoh yang masih berusia belia itu tiba-tiba jatuh.

Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsekta) Andir Ajun Komisaris R.N. Mulyadi melalui Kanitreskrim Inspektur Satu Dauglas Mahendarajaya ketika dikonfirmasi, membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.

”Satu korban meninggal dunia, atas nama Martha, 21 tahun, dengan alamat Kampung Jati Sari, Kabupaten Karawang,” kata Dauglas kepada wartawan, kemarin petang.

Sementara itu, delapan korban lainnya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Santosa Jln. Kebon Jati, Kota Bandung untuk mendapat perawatan. Polisi masih menyelidiki penyebab kejadian itu. Namun, kuat dugaan korban terjatuh karena terpeleset dari atas gerbong.

Korban yang dirawat di RS Santosa adalah Komarudin (15), Egi (18), Mika (16), Rudi (16), Andri (15), Dian (16), Andi (13), dan Dani Andrian (15.) Sebagian besar korban mengalami luka ringan, walau ada pula yang luka berat. ”Sebagian besar mereka berasal dari Kabupaten Purwakarta dan Karawang,” kata Dauglas.

Kepala Humas PT KA Daerah Operasi 2 Bambang S. Prayitno mengatakan, kereta yang ditumpangi itu adalah KA Serayu. Sekitar dua ratus bobotoh menggunakan kereta api itu agar bisa sampai ke Bandung untuk menonton laga Persib-Persipura. Di Cimahi, seorang penumpang juga terjatuh. “Di depan Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) Cimahi. Korban dirawat di RS Dustira,” katanya.

Sekitar lima ratus bobotoh datang ke Bandung dengan menggunakan KRD (kereta rel diesel) dari Purwakarta. Hanya dua ratus orang yang membeli tiket. “Kami sulit mengatasi penumpang yang tidak bertiket,” katanya.

Razia bobotoh

Hal tersebut menimbulkan kerugian bagi PT KA. Kerugian lain disebabkan adanya kereta api yang dilempari warga. Bambang menyebutkan, di Bandung timur KA Malabar dilempari warga. “Kelihatannya ada bobotoh yang bikin ulah sehingga kereta dilempari,” katanya.

Berdasarkan laporan yang dia terima, di Cimindi masyarakat merazia bobotoh yang menggunakan KRD (kereta rel diesel). “Tadi (Minggu, 2/5) siang, masyarakat marah sehingga men-sweeping bobotoh. Ada yang bawa golok,” katanya.

Ia belum bisa memperkirakan kerugian yang diderita PT KA. Namun, Bambang menyesalkan kejadian semacam ini terus berulang pada setiap pertandingan sepak bola.

Ironisnya, tidak ada pihak yang bertanggung jawab atas kejadian seperti itu. “Fenomena seperti ini kapan berakhir? Siapa yang bertanggung jawab?” katanya.

PT KA khawatir kejadian pelemparan akan berdampak panjang. Dikhawatirkan penumpang merasa tidak aman menggunakan kereta api.

“Kereta yang dilempari itu kelas ekonomi. Kereta ekonomi itu kan untuk masyarakat kelas bawah. Kalau keretanya dirusak, kan kasihan. Sulit kami menindak kalau sudah gerombolan massa. Dulu pernah polisi ikut mengawal di kereta, memang aman. Namun masalahnya, penumpang lain jadi takut,” tutur Bambang.

Sebelumnya, PT KA sudah melaporkan berbagai kejadian pelemparan yang mengakibatkan penumpang terluka. Misalnya, pelemparan KA Pasundan di Ciamis yang mengakibatkan tujuh penumpang luka-luka. Begitu juga dengan kejadian di Karawang. “Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya,” ujar Bambang.
Dia mengimbau seluruh penyelenggara pertandingan agar turut memikirkan soal transportasi bagi suporter bola. Sudah banyak kejadian yang merugikan PT KA tanpa ada pertanggungjawaban.

”Kami mengimbau LSI, PSSI, KONI, baik kota maupun Jabar agar melakukan evaluasi. Jangan sampai kejadian seperti ini berulang terus. Pertandingan butuh suporter. Jadi, bagaimana transportasi suporter untuk sampai ke tempat tujuan, juga harus dipikirkan. Sudah banyak korban dari suporter ataupun penumpang. Sarana transportasi juga sudah banyak yang rusak,” katanya.

Sumber: PR

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger