UPPERCUT!

29 April 2010

BAGI seorang pemain sepak bola, ketika harus mendapat sanksi kartu merah menjadi hukuman terberat untuk dia. Akibat sanksi ini, mereka harus absen pada dua laga berikutnya dan membuat manajemen klub membayar sejumlah denda. Apalagi jika ditambah membawa dampak negatif pada performa tim.

Hal inilah yang harus dialami striker Persib, Budi Sudarsono, saat laga tandang terakhir melawan Persitara Jakarta Utara, di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Rabu (28/4). Tidak bisa mengontrol emosi, si "Ular Pithon" melayangkan uppercut ke wajah Ledi Utomo sehingga pemain Persitara itu terjengkang pada menit ke-68. Wasit Jony Farera langsung memberi kartu merah kepada Budi.

Akibatnya, Persib harus bermain dengan sepuluh pemain sampai selesai pertandingan. Padahal, Budi baru saja dimasukkan oleh Pelatih Persib Robby Darwis pada menit ke-48 untuk menggantikan Airlangga Sucipto. Saat itu, kedudukan sudah 1-1 untuk kedua tim.

Kesempatan yang diberikan pelatih ternyata tidak dimanfaatkan oleh Budi. Striker yang baru mengemas dua gol ini malah membuang peluang untuk menambah koleksi golnya. Akan tetapi, penyesalan selalu datang di akhir. Setelah diusir ke luar lapangan, Budi hanya terdiam di ruang ganti pemain. "Saya tidak tahu kenapa dapat kartu merah," ujarnya singkat.

Namun, rasa penyesalan tergambar jelas di wajah mantan pemain Sriwijaya FC ini. Budi tidak ingin berkomentar lebih lanjut, ketika ditanya tentang kronologis kejadian sebenarnya. Dia lebih memilih untuk diam, saat para wartawan mendatanginya untuk meminta keterangan.

Insiden ini menarik perhatian Manajer Persib H. Umuh Muchtar, yang tampak kesabarannya mulai habis terhadap performa Budi musim ini. Kejadian ini, menurut Umuh, menjadi contoh tidak terpuji yang ditunjukkan pemain sekelas Budi Sudarsono, yang merupakan salah satu punggawa Timnas Indonesia.

"Ini cobaan untuk Persib. Jujur, saya kecewa dengan sikap Budi karena dia yang melanggar, tetapi kenapa terus memukul?" kata Umuh dengan nada gusar.

Menurut Umuh, seharusnya Persib bisa menuai hasil seri, bahkan bisa menang karena mereka memiliki banyak peluang. Namun, lini depan "Pangeran Biru" menjadi timpang saat harus bermain dengan sepuluh pemain.

"Saat Atep diturunkan pada menit ke-52, permainan anak-anak menjadi lebih hidup. Kerja sama antarlini juga berjalan. Namun, tiba-tiba kami harus bermain dengan sepuluh orang, jadi tidak imbang," tutur Umuh.

Nasi sudah menjadi bubur. Rasa sesal memang selalu datang di akhir. Hasil akhir mencatat, "Laskar Si Pitung" berhasil mengalahkan "Maung Bandung" dengan angka tipis 2-1. Dampak dari "uppercut" Budi pun dituding sebagai salah satu penyebab kekalahan Persib.

Sumber: PR

By: BP

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Persib Online
Powered by Blogger