Selesai sudah tugas skuad Jaya Hartono pada putaran pertama Djarum Liga Super Indonesia 2009-2010 kali ini. Janji dan target dalam dua laga terakhir terpenuhi sudah, setelah tujuh belas kali bertarung di lapangan hijau. Tidak sia-sia 27 poin diboyong dan menempati posisi ketiga pada klasemen sementara.
Gonzales, Hilton, Nova, Suchao, dan Budi yang ditakdirkan meneruskan umpan bola dari pemain lainnya untuk memetik gol-gol kemenangan. Bagi Budi Sudarsono, dua gol kreasinya merupakan gol yang membekas dalam menjalani putaran pertama ini.
Selama tujuh belas kali pertandingan, baru di laga terakhir, Budi berkesempatan mengoyak jala lawan dua kali berturut-turut. Bisa jadi ini adalah gol pertama Budi yang menutup setengah musim liga ini. "Tuhan baru ngasih saya kesempatan untuk mengegolkan bola pada pertandingan lawan Persik ini. Padahal setiap saya bertanding selalu berusaha mencetak gol," tutur lelaki kelahiran 19 September 1979.
Budi yang baru dipersilakan memasuki lapangan oleh sang arsitek tim pada sisa empat belas menit pertandingan babak kedua saat itu tak menyia-nyiakan kesempatan. Tanpa sadar, kelincahan dia merepotkan pertahanan lawan. Hingga akhirnya, pada menit ketiga dia berlaga mampu menambah skor "Pangeran Biru" menjadi 5-1.
Tidak cukup satu bola yang ingin dia masukkan ke gawang mantan klubnya pada tahun 2005-2007 itu. Si "Ular Piton" itu semakin membabi buta di tengah guyuran hujan saat itu. Satu sontekan terakhir dilibasnya hingga merobek jala yang dijaga Herman Batak di injury time.
Memang saat itu, Tuhan tersenyum dan merestui pergerakan "Budi Gol" di Lapangan Si Jalak Harupat. "Saya merasa percaya diri dan merasa Tuhan sedang mengasihi saya, terlebih ke gawang Persik. Dan saya sadari, semua ini, Tuhan yang ngatur," ucap mantan pemain Sriwijaya FC itu.
Budi "Kileng" itu bertekad, putaran selanjutnya akan lebih optimistis. Berusaha lebih dari putaran sebelumnya. Lelaki berjanggut itu, bisa pulang dengan langkah yang ringan. Sedari saat ini, dia akan mempersiapkan diri untuk mengarungi pertarungan selanjutnya.
Keagresifan Budi tersebut diakui Pelatih Jaya Hartono yang mempunyai ambisi sama. Yaitu membuktikan kepada mantan klub mereka. "Budi terpecut semangatnya karena Persik itu mantan klub dia," ujar Jaya. (Novianti Nurulliah/"PR")***
Sumber: PR
By: BP
0 comments:
Post a Comment